Sistem Komunikasi SKKL B2JS dan SKKL Jakabare yang Putus Berangsur Pulih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah terdampak dari gangguan yang terjadi pada Sistem Komunikasi Kabel Laut Jakarta-Bangka-Batam-Singapura (SKKL B2JS) dan Jakarta-Kalimantan-Batam-Singapura (SKKL Jakabare),
PT Link Net Tbk dengan brand First Media secara sigap dan proaktif melakukan upaya pemulihan cepat dengan cara menambahkan kapasitas bandwidth darurat sebesar 200 Gbps demi kenyamanan seluruh pelanggan
Gangguan yang terjadi pada SKKL B2JS dan Jakabare memberikan dampak terhadap layanan seluruh ISP (Internet Service Provider) di Indonesia pengguna SKKL tersebut, termasuk salah satunya Link Net. Gangguan yang terjadi berupa penurunan kecepatan internet yang dirasakan oleh pelanggan.
Edward Sanusi, Chief of Technology & Product Officer PT Link Net Tbk mengungkapkan, “Gangguan yang dialami oleh pelanggan kami disebabkan oleh gangguan dari faktor eksternal. Dampak tersebut juga dialami seluruh provider pengguna SKKL tersebut. Kami sangat menyayangkan hal ini, namun kami juga bersyukur upaya cepat yang kami lakukan untuk mengatasi dampak gangguan berhasil, sehingga layanan sudah berangsur pulih sejak dari pukul 3 sore kemarin dan seratus persen pulih pada pukul 3 dini hari ini. Kini seluruh pelanggan kami, baik segmen Residential dan Enterprise sudah dapat menikmati layanan internet kami dengan normal kembali.”
Sementara itu, Dr. Firsan Nova menyampaikan bahwa penting bagi setiap perusahaan untuk mampu mengelola risikonya guna menghindari krisis. Link Net dalam hal ini berhasil memitigasi risikonya. Selanjutnya yang juga sangat penting adalah identifikasi dan mengantisipasi potensi risiko agar semua risiko bisa dikelola dengan baik.
“Di sini saya melihat Link Net memiliki kemampuan dalam mengatasi krisis ini, kurang dari 1x24 jam masalah gangguan kabel laut ini bisa diselesaikan. Hal ini penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan stakeholders.” Pungkas Dr. Firsan.
PT Link Net Tbk dengan brand First Media secara sigap dan proaktif melakukan upaya pemulihan cepat dengan cara menambahkan kapasitas bandwidth darurat sebesar 200 Gbps demi kenyamanan seluruh pelanggan
Gangguan yang terjadi pada SKKL B2JS dan Jakabare memberikan dampak terhadap layanan seluruh ISP (Internet Service Provider) di Indonesia pengguna SKKL tersebut, termasuk salah satunya Link Net. Gangguan yang terjadi berupa penurunan kecepatan internet yang dirasakan oleh pelanggan.
Edward Sanusi, Chief of Technology & Product Officer PT Link Net Tbk mengungkapkan, “Gangguan yang dialami oleh pelanggan kami disebabkan oleh gangguan dari faktor eksternal. Dampak tersebut juga dialami seluruh provider pengguna SKKL tersebut. Kami sangat menyayangkan hal ini, namun kami juga bersyukur upaya cepat yang kami lakukan untuk mengatasi dampak gangguan berhasil, sehingga layanan sudah berangsur pulih sejak dari pukul 3 sore kemarin dan seratus persen pulih pada pukul 3 dini hari ini. Kini seluruh pelanggan kami, baik segmen Residential dan Enterprise sudah dapat menikmati layanan internet kami dengan normal kembali.”
Sementara itu, Dr. Firsan Nova menyampaikan bahwa penting bagi setiap perusahaan untuk mampu mengelola risikonya guna menghindari krisis. Link Net dalam hal ini berhasil memitigasi risikonya. Selanjutnya yang juga sangat penting adalah identifikasi dan mengantisipasi potensi risiko agar semua risiko bisa dikelola dengan baik.
“Di sini saya melihat Link Net memiliki kemampuan dalam mengatasi krisis ini, kurang dari 1x24 jam masalah gangguan kabel laut ini bisa diselesaikan. Hal ini penting dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan stakeholders.” Pungkas Dr. Firsan.
(wbs)