Huawei Yakin Industri TIK Merupakan Fondasi Menuju Dunia Cerdas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Huawei kembali menggelar perhelatan akbar Global Analyst Summit ke-17, di Shenzhen, China. Acara tersebut disiarkan langsung secara daring dan dihadiri oleh lebih dari 2.000 analis industri, para key opinion leader, serta media dari beragam segmentasi dan banyak negara.
Dalam sambutannya, Guo Ping, Rotating Chairman Huawei, menyampaikan, selama setahun ke belakang, sejumlah teknologi sudah tak tersedia lagi bagi Huawei. Meskipun demikian, Huawei tetap berjuang dengan gigih untuk terus bertahan dan maju ke depan di tengah segala terpaan.
Huawei selama ini, lanjut dia, memiliki peran dan kontribusi yang sangat aktif di industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global. Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, Huawei tercatat telah menggelar lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan kawasan di dunia.
“Dengan kata lain, kami telah melayani hingga lebih dari 3 miliar manusia di Bumi. Selain itu, Huawei juga menjadi penyedia untuk peranti cerdas bagi 600 juta penggunanya di seluruh dunia,” kata Ping, Senin (18/5/2020).
Infrastruktur TIK merupakan fondasi dari terwujudnya dunia yang cerdas. Di tahun 2025 nanti, ekonomi digital diprediksikan akan mencapai USD23 triliun. Di era tinggal landas menuju terwujudnya dunia yang cerdas ini, peluang di industri TIK akan lebih banyak muncul, dibandingkan tantangan.
“Ke depan, Huawei terus meneguhkan komitmennya untuk berinvestasi dan berinovasi di tiga area yang menjadi pilarnya, yakni konektivitas, komputasi, serta perangkat cerdas,” tambah Ping.
Menurut Ping, dunia telah bertransformasi menjadi sebuah sistem yang kolaboratif. Industri perlu bergandengan tangan lebih erat lagi sebagai satu kesatuan, untuk bersama-sama memperkuat proteksi Intellectual Property Right (IPR).
“Juga menjaga tumbuhnya kompetisi yang adil, melindungi standar global secara terpadu, serta mendukung terwujudnya rantai suplai global yang kolaboratif,” tandas Ping.
Dalam sambutannya, Guo Ping, Rotating Chairman Huawei, menyampaikan, selama setahun ke belakang, sejumlah teknologi sudah tak tersedia lagi bagi Huawei. Meskipun demikian, Huawei tetap berjuang dengan gigih untuk terus bertahan dan maju ke depan di tengah segala terpaan.
Huawei selama ini, lanjut dia, memiliki peran dan kontribusi yang sangat aktif di industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) global. Dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun, Huawei tercatat telah menggelar lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan kawasan di dunia.
“Dengan kata lain, kami telah melayani hingga lebih dari 3 miliar manusia di Bumi. Selain itu, Huawei juga menjadi penyedia untuk peranti cerdas bagi 600 juta penggunanya di seluruh dunia,” kata Ping, Senin (18/5/2020).
Infrastruktur TIK merupakan fondasi dari terwujudnya dunia yang cerdas. Di tahun 2025 nanti, ekonomi digital diprediksikan akan mencapai USD23 triliun. Di era tinggal landas menuju terwujudnya dunia yang cerdas ini, peluang di industri TIK akan lebih banyak muncul, dibandingkan tantangan.
“Ke depan, Huawei terus meneguhkan komitmennya untuk berinvestasi dan berinovasi di tiga area yang menjadi pilarnya, yakni konektivitas, komputasi, serta perangkat cerdas,” tambah Ping.
Menurut Ping, dunia telah bertransformasi menjadi sebuah sistem yang kolaboratif. Industri perlu bergandengan tangan lebih erat lagi sebagai satu kesatuan, untuk bersama-sama memperkuat proteksi Intellectual Property Right (IPR).
“Juga menjaga tumbuhnya kompetisi yang adil, melindungi standar global secara terpadu, serta mendukung terwujudnya rantai suplai global yang kolaboratif,” tandas Ping.
(wbs)