Channel YouTube Trump Bisa Saja Dibuka Blokirnya dengan Satu Syarat
loading...
A
A
A
NEW YORK - CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan perusahaan akan mempertimbangkan untuk mencabut penangguhan kanal (channel) YouTube mantan Presiden Donald Trump.
Namun dengan satu syarat, yakni jika risiko kekerasan dan menghasut yang ditimbulkan di kanal Trump berkurang.
Sekadar informasi, kanal Trump dibekukan pada Januari 2021 karena ia mengajak para pendukungnya untuk memprotes hasil Pilpres AS 2020 seminggu sebelum demonstrasi berujung kekerasan di Gedung Capitol, AS.
Tidak seperti penangguhan serupa di Twitter dan Facebook, penangguhan saluran YouTube-nya disebut dilakukan secara sementara.
Dalam sebuah wawancara dengan Head Atlantic Council, CEO YouTube Susan Wojcicki menawarkan deskripsi lebih konkret terkait bagaimana kanal Donald Trump bisa kembali.
Sayangnya, Wojcicki tidak menyebut kapan tepatnya kanal Donald Trump bisa dibuka blokirnya.
"Kanal tersebut tetap ditangguhkan karena risiko hasutan untuk melakukan kekerasan," kata Wojcicki, dikutip dari The Verge, Jumat (5/3/2021).
"Mengingat peringatan dari Kepolisian Capitol beberapa waktu lalu mengenai potensi adanya serangan, saya pikir cukup jelas bahwa peningkatan risiko kekerasan masih tetap ada," sambungnya.
Kendati demikian, iamengonfimasi bahwa pihaknya akan mencabut penangguhan saluran tersebut ketika sudah menentukan bahwa risiko tindakan kekerasan sudah berkurang.
Tetapi ketika dipulihkan, channel YouTube Trump akan tetap tunduk pada kebijakan yang sama yang diikuti oleh semua saluran lainnya.
"Itu sesuai dengan kebijakan kami, begitulah cara kerja sistem tiga teguran kami," tegasnya.
Wojcicki memperingatkan bahwa Trump dapat diberi teguran kedua atau ketiga jika dia tetap mengupload lebih banyak konten yang menghasut kekerasan atau melanggar kebijakan integritas pemilu YouTube . Lalu setelah tiga kali teguran dengan jangka waktu 90 hari, saluran akan dihapus.
Namun dengan satu syarat, yakni jika risiko kekerasan dan menghasut yang ditimbulkan di kanal Trump berkurang.
Sekadar informasi, kanal Trump dibekukan pada Januari 2021 karena ia mengajak para pendukungnya untuk memprotes hasil Pilpres AS 2020 seminggu sebelum demonstrasi berujung kekerasan di Gedung Capitol, AS.
Tidak seperti penangguhan serupa di Twitter dan Facebook, penangguhan saluran YouTube-nya disebut dilakukan secara sementara.
Dalam sebuah wawancara dengan Head Atlantic Council, CEO YouTube Susan Wojcicki menawarkan deskripsi lebih konkret terkait bagaimana kanal Donald Trump bisa kembali.
Sayangnya, Wojcicki tidak menyebut kapan tepatnya kanal Donald Trump bisa dibuka blokirnya.
"Kanal tersebut tetap ditangguhkan karena risiko hasutan untuk melakukan kekerasan," kata Wojcicki, dikutip dari The Verge, Jumat (5/3/2021).
"Mengingat peringatan dari Kepolisian Capitol beberapa waktu lalu mengenai potensi adanya serangan, saya pikir cukup jelas bahwa peningkatan risiko kekerasan masih tetap ada," sambungnya.
Kendati demikian, iamengonfimasi bahwa pihaknya akan mencabut penangguhan saluran tersebut ketika sudah menentukan bahwa risiko tindakan kekerasan sudah berkurang.
Tetapi ketika dipulihkan, channel YouTube Trump akan tetap tunduk pada kebijakan yang sama yang diikuti oleh semua saluran lainnya.
"Itu sesuai dengan kebijakan kami, begitulah cara kerja sistem tiga teguran kami," tegasnya.
Wojcicki memperingatkan bahwa Trump dapat diberi teguran kedua atau ketiga jika dia tetap mengupload lebih banyak konten yang menghasut kekerasan atau melanggar kebijakan integritas pemilu YouTube . Lalu setelah tiga kali teguran dengan jangka waktu 90 hari, saluran akan dihapus.
(wbs)