Diblokir Sejak Januari, YouTube Pertimbangkan Buka kembali Kanal Donald Trump
loading...
A
A
A
NEW YORK - Seperti diketahui, akun milik mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah diblokir oleh berbagai media sosial besar, termasuk YouTube.
Langkah tersebut menyusul kerusuhan di Capitol Hill, pada awal Januari lalu. Video yang dibagikan Trump juga dihapus, karena dinilai sudah sesuai dengan aturan YouTube yang diremajakan pada Desember 2020 lalu.
Kini YouTube mempertimbangkan membuka kembali akun YouTube Trump, asal risiko kekerasan yang ditimbulkan akibat konten yang dibagikannya berkurang.
Mengutip dari The Verge, Jumat (5/3/2021), akun Trump yang diblokir YouTube memang bersifat sementara. Tidak seperti pemblokiran oleh dilakukan Facebook dan Twitter yang bersifat permanen.
Dalam sebuah wawancara dengan Head Atlantic Council, CEO YouTube, Susan Wojcicki, menawarkan deskripsi lebih konkret terkait bagaimana kanal Trump bisa diaktifkan kembali.
Namun, Wojcicki tidak menyebut kapan tepatnya kanal Donald Trump bisa dibuka blokirnya.
"Kami akan mencabut penangguhan kanal Donald Trump saat kami menentukan bahwa risiko kekerasan telah berkurang. Itu sesuai dengan kebijakan kami," jelas Wojcicki.
Wojcicki menegaskan, jika kanal YouTube Trump benar diaktifkan kembali, ia harus tunduk pada kebijakan yang sama, seperti yang diikuti oleh tiap kanal YouTube lainnya.
Selain itu, kanal m Trump dapat diberi teguran kedua atau ketiga jika mengunggah lebih banyak konten bernada menghasut kekerasan atau melanggar kebijakan integritas pemilu.
"Setelah tiga teguran diberikan dalam jangka 90 hari, kanal akan dihapus (lagi)," tandasnya.
Langkah tersebut menyusul kerusuhan di Capitol Hill, pada awal Januari lalu. Video yang dibagikan Trump juga dihapus, karena dinilai sudah sesuai dengan aturan YouTube yang diremajakan pada Desember 2020 lalu.
Kini YouTube mempertimbangkan membuka kembali akun YouTube Trump, asal risiko kekerasan yang ditimbulkan akibat konten yang dibagikannya berkurang.
Mengutip dari The Verge, Jumat (5/3/2021), akun Trump yang diblokir YouTube memang bersifat sementara. Tidak seperti pemblokiran oleh dilakukan Facebook dan Twitter yang bersifat permanen.
Dalam sebuah wawancara dengan Head Atlantic Council, CEO YouTube, Susan Wojcicki, menawarkan deskripsi lebih konkret terkait bagaimana kanal Trump bisa diaktifkan kembali.
Namun, Wojcicki tidak menyebut kapan tepatnya kanal Donald Trump bisa dibuka blokirnya.
"Kami akan mencabut penangguhan kanal Donald Trump saat kami menentukan bahwa risiko kekerasan telah berkurang. Itu sesuai dengan kebijakan kami," jelas Wojcicki.
Wojcicki menegaskan, jika kanal YouTube Trump benar diaktifkan kembali, ia harus tunduk pada kebijakan yang sama, seperti yang diikuti oleh tiap kanal YouTube lainnya.
Selain itu, kanal m Trump dapat diberi teguran kedua atau ketiga jika mengunggah lebih banyak konten bernada menghasut kekerasan atau melanggar kebijakan integritas pemilu.
"Setelah tiga teguran diberikan dalam jangka 90 hari, kanal akan dihapus (lagi)," tandasnya.
(wbs)