Medan Magnet Kuno Terbalik Picu Kekacauan di Bumi 42.000 Tahun Lalu
loading...

Penelitian dimulai dengan fosil pohon Kauri yang mati lebih dari 41.000 tahun yang lalu. Foto/Nelson Parker/Universitas New South Wales
A
A
A
JAKARTA - Apakah pembalikan medan magnet kuno menyebabkan kekacauan bagi kehidupan di Bumi 42.000 tahun yang lalu? Baca juga: Diambang Kehancuran, Bumi Akan Bertambah Panas Akibat Emisi Karbon
Studi tersebut menghubungkan data baru dan mendetail tentang atmosfer Bumi dengan serangkaian peristiwa malang yang terjadi sekitar waktu yang sama. Umat manusia sendiri saat ini meremehkan Kutub Utara magnet Bumi.
"Padahal selama perjalanan sejarah planet, arah medan magnetnya telah bergeser. Sebuah studi baru menunjukkan terakhir kali bidang itu terbalik dan jatuh kembali lagi, mempunyai efek pada permukaan Bumi yang sangat dahsyat," kata peneliti studi, Carolyn Gramling, untuk Science News seperti dilansir smithsonianmag.com.
Studi yang diterbitkan pada 19 Februari di jurnal Science tersebut memanfaatkan pohon Kauri yang besar dan membatu dari Selandia Baru. Pohon ini untuk membuat garis waktu tentang bagaimana sinar kosmik memengaruhi atmosfer Bumi selama masa hidup mereka, yang tumpang tindih dengan peristiwa membalik medan magnet yang disebut ekskursi Laschamps.
Membandingkan bahan kimia yang diawetkan di lingkaran pohon dengan catatan atmosfer yang ditemukan di inti es dan tanah, para peneliti menarik kesimpulan tentang efek medan magnet pada lapisan ozon, serta aktivitas Matahari dan cuaca luar angkasa.
Studi tersebut menghubungkan data baru dan mendetail tentang atmosfer Bumi dengan serangkaian peristiwa malang yang terjadi sekitar waktu yang sama. Umat manusia sendiri saat ini meremehkan Kutub Utara magnet Bumi.
"Padahal selama perjalanan sejarah planet, arah medan magnetnya telah bergeser. Sebuah studi baru menunjukkan terakhir kali bidang itu terbalik dan jatuh kembali lagi, mempunyai efek pada permukaan Bumi yang sangat dahsyat," kata peneliti studi, Carolyn Gramling, untuk Science News seperti dilansir smithsonianmag.com.
Studi yang diterbitkan pada 19 Februari di jurnal Science tersebut memanfaatkan pohon Kauri yang besar dan membatu dari Selandia Baru. Pohon ini untuk membuat garis waktu tentang bagaimana sinar kosmik memengaruhi atmosfer Bumi selama masa hidup mereka, yang tumpang tindih dengan peristiwa membalik medan magnet yang disebut ekskursi Laschamps.
Membandingkan bahan kimia yang diawetkan di lingkaran pohon dengan catatan atmosfer yang ditemukan di inti es dan tanah, para peneliti menarik kesimpulan tentang efek medan magnet pada lapisan ozon, serta aktivitas Matahari dan cuaca luar angkasa.
Lihat Juga :