Strategi Super App Bantu Grab Bertahan di Tengah Gempuran COVID-19

Kamis, 25 Februari 2021 - 09:36 WIB
loading...
Strategi Super App Bantu...
ilustrasi peruhaan transfortasi online Grab. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, ketika banyak kota membatasi pergerakan masyarakatnya, bisnis terdampak, masyarakat menyesuaikan diri dengan norma-norma baru, dan teknologi digital menjadi pusat perhatian.

Bagi Grab , yang memulai perjalanannya menjadi super app pada tahun 2018 - keputusan untuk melakukan diversifikasi bisnis sejak awal telah membantu perusahaan ini dapat mengatasi krisis dan bangkit dengan lebih kuat



"Awal tahun 2020 merupakan waktu yang sulit bagi kami, karena PSBB diterapkan di banyak kota dan pemerintah meminta semua orang untuk membatasi mobilitas mereka. Saat itulah lini bisnis transportasi kami sangat terdampak. Namun, sejak itu pendapatan kami telah kembali pulih seperti pada saat sebelum pandemi, dan kami melihat peluang besar di sektor pengiriman termasuk makanan, bahan makanan dan logistik. Sektor ini mencakup 50% dari bisnis kami saat ini. Ini juga akan menjadi fokus di masa mendatang, menanggapi permintaan yang sangat tinggi dari konsumen kami akan layanan last mile delivery,” kata Neneng Goenadi, Country Managing Director Grab Indonesia, mengutip wawancaranya dengan Channel News Asia, pada Februari.

“Pandemi telah mendorong berbagai bisnis masuk ke dalam ranah online. Jika tidak, mereka akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan bisnisnya. Selama pandemi, ada lebih dari setengah juta mitra baru di seluruh Asia Tenggara yang bergabung dalam platform Grab. Banyak diantaranya merupakan usaha kecil dan tradisional. Kami bersyukur dan bangga menjadi bagian dari proses transformasi digital UMKM Indonesia,” ungkap Neneng.

Kemampuan UMKM untuk bertahan sangat penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia karena perannya yang penting sebagai penyumbang produk domestik bruto (PDB). Sepanjang 2019, menurut data yang dikutip oleh Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMINDO), UMKM menyumbang 60,34% dari PDB dan 14% terhadap total ekspor nasional. Data lain juga menunjukkan bahwa UMKM menyerap 97% tenaga kerja.


Sektor pengantaran barang yang kini menjadi fokus Grab, bukan hanya pengiriman barang dan pemesanan makanan dari warung atau restoran, tetapi sudah berkembang dengan melayani pasar tradisional atau yang sering disebut “pasar basah” dan juga para social seller.

“Kami melihat ada masalah di sektor pasar basah. Saat pembatasan sosial diberlakukan, masyarakat tidak lagi datang ke pasar basah. Kami pun berpikir, bagaimana mereka bisa bertahan menjalankan bisnis mereka? Itulah mengapa kami mengembangkan layanan GrabMart dan GrabAssistant, yang dirancang juga untuk menjangkau pasar tradisional. Ada puluhan ribu pedagang pasar basah yang bisa terus menjual dagangannya berkat dua layanan ini, ” kata Neneng.

Di bulan April 2020, Grab bekerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk melayani 88 pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta. Mulai Oktober 2020, layanan GrabAssistant tersedia di ratusan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Melalui layanan tersebut, mitra pengemudi Grab dapat menjangkau sebanyak 7.000 pasar tradisional melalui sistem pemetaan Grab, memungkinkan pelanggan untuk membeli barang sehari-hari dari penjual pasar tradisional di sana yang dipesan oleh para pelanggan Grab.

Grab juga telah meluncurkan layanan belanja kebutuhan harian GrabMart sejak Juli 2020. GrabMart telah menjadi platform yang digunakan oleh ribuan merchant mulai dari supermarket besar, apotek, hingga toko-toko kelontong. Grab terus meningkatkan layanan tersebut dan mengumpulkan masukan dari para pedagang untuk memberikan layanan yang dapat diandalkan, karena semakin banyak pelanggan yang memilih untuk berbelanja bahan makanan tanpa kontak fisik.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rekomendasi Aplikasi...
Rekomendasi Aplikasi Lari dan Jogging untuk Android
Cara Menghapus Aplikasi...
Cara Menghapus Aplikasi Bawaan HP Android: Bebaskan Ruang, Maksimalkan Performa!
SafetyCore Fitur untuk...
SafetyCore Fitur untuk Menangkal Konten Berbahaya Diperkenalkan
Greenlab Luncurkan GISIS,...
Greenlab Luncurkan GISIS, Sistem Manajemen Laboratorium Terintegrasi Pertama
Cara Mudah dan Cepat...
Cara Mudah dan Cepat Top Up Diamond di Situs topupff.org
Google Play Store Akan...
Google Play Store Akan Bersih-bersih Aplikasi Berbagi
Travel Alliance + Grab...
Travel Alliance + Grab + Trip.com = Kombo Mantap untuk Ngebolang Keliling Asia!
OurWorlds Teknologi...
OurWorlds Teknologi untuk Hadirkan Kembali Sejarah dan Budaya Masa Lalu
Gratis, Ini 5 Aplikasi...
Gratis, Ini 5 Aplikasi Belajar Bahasa Arab Online
Rekomendasi
Profil SDN Prayitna...
Profil SDN Prayitna Praya, Sekolah Emil Audero Sebelum jadi Kiper Kelas Dunia di Italia
Bobon Santoso Blak-blakan...
Bobon Santoso Blak-blakan Belum 100% Siap Mualaf dan Masuk Islam
Raja Charles III Beri...
Raja Charles III Beri Sinyal Positif Pangeran Harry Kembali ke Kerajaan Inggris
Berita Terkini
Mengapa Buaya Tidak...
Mengapa Buaya Tidak Berani Memakan Capybara? Ternyata Bukan Karena Takut
17 menit yang lalu
Cara Memperbaiki YouTube...
Cara Memperbaiki YouTube Tiba-tiba Memutar Shorts
7 jam yang lalu
Begini Kondisi Bumi...
Begini Kondisi Bumi saat Es Antartika Seluruhnya Mencair
10 jam yang lalu
Keseriusan dan Dedikasi...
Keseriusan dan Dedikasi HP Mendukung Masa Depan Pekerjaan Lebih Baik
10 jam yang lalu
LG InstaView: Kulkas...
LG InstaView: Kulkas Sultan Bikin Tamu Melongo, Isi Kulkas Terlihat dengan Ketukan
10 jam yang lalu
PDN Cikarang Molor Lagi!...
PDN Cikarang Molor Lagi! Ramadan Jadi Alasan Penundaan, Kapan Beroperasi?
11 jam yang lalu
Infografis
Di Tengah Genosida,...
Di Tengah Genosida, Pelaku Bisnis Israel-AS Bahas Megaproyek Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved