Huawei Masih Raup Untung, Ren Zhengfei Kirim Pesan Bijak ke AS

Senin, 15 Februari 2021 - 08:29 WIB
loading...
A A A
Ren menegaskan, Huawei akan mempertahankan bisnis intinya. “Pertama dan terpenting, kami tidak akan memperluas apa yang telah menjadi bisnis inti kami. Platform dasar yang kami sediakan untuk penambangan batu bara sama dengan yang kami sediakan untuk pabrik besi dan baja, pelabuhan, serta bandara,” tandasnya.

Menurut Ren, aplikasi 5G akan berbeda untuk masing-masing industri, namun sebagian besar teknologinya tetap sama. “Jadi, tujuan utama kami adalah meningkatkan adopsi elektronik, perangkat lunak, dan sistem komputasi di industri yang beragam,” kata Ren.

Ren menyebut Intelligent Mining Innovation Lab yang diresmikan di Shanxi merupakan komitmen Huawei dalam menghadirkan teknologi 5G guna memberikan layanan yang lebih baik untuk tambang. Didukung pemahaman dan pengetahuan tentang cara kerja tambang batu bara, sistem elektronik dan perangkat lunak Huawei akan mampu menyediakan aplikasi dan layanan yang tepat guna untuk tambang.

Lab tersebut didukung serta dikelola oleh 220 pakar di mana 53 di antaranya berasal dari Huawei. Sebagian besar pakar yang berasal dari Huawei memiliki spesialisasi di bidang teknologi elektronik. Selain itu, terdapat 150 pakar pertambangan batu bara dari Shanxi yang memiliki pengetahuan luas tentang industri ini.

“Peran kami adalah membantu industri batu bara dalam efisiensi jumlah staf serta meningkatkan kegiatan operasional tak berawak untuk peningkatan efisiensi dan keamanan kerja," tegasnya.

Melalui skenario penambangan yang termekanisasi dan cerdas, Huawei membantu mereka mengurangi jumlah staf hingga sebesar 60%. Jumlah pekerja yang turun ke lubang penambangan setiap giliran kerja dipangkas 10-20%.

Ren berharap keberhasilan Huawei membuat terobosan di industri pertambangan di China akan menjadi inspirasi bagi tambang lain di banyak negara di dunia. “Seluruh dunia akan memperoleh manfaat jika bisa memanfaatkan sumber daya alam melalui penambangan tak berawak. Mengapa kami memilih untuk memulai di Shanxi? Karena pemerintah daerahnya sangat proaktif dalam hal ini. Jika kami berhasil di Shanxi, pengalaman kami dapat direplikasi di seluruh dunia. Jadi benar apabila kami masih bisa bertahan meski tanpa mengandalkan penjualan ponsel,” tegas Ren.

Menanggapi pertanyaan tentang sikap keras AS terhadap China, Ren kembali berharap adanya pendekatan win-win untuk situasi tersebut. “Pertama, mengharapkan perdagangan yang menguntungkan kedua belah pihak. Mengizinkan perusahaan AS untuk memasok barang ke pelanggan China akan berdampak kondusif bagi kinerja keuangan mereka sendiri. Jika kapasitas produksi Huawei meningkat, itu berarti perusahaan AS dapat menjual lebih banyak," klaimnya.

"Ini adalah situasi win-win yang saya maksudkan. Saya yakin pemerintahan baru akan mempertimbangkan dan menyeimbangkan kepentingan ini pada saat mempertimbangkan kebijakan mereka. Kami masih berharap bisa membeli banyak komponen, suku cadang, dan mesin dari AS sehingga perusahaan AS pun bisa berkembang seiring dengan perekonomian China,” kata Ren.

Sebagai organisasi bisnis, sambung dia, Huawei tidak memiliki energi untuk terlibat dalam pusaran politik. Huawei fokus dalam membuat produknya sendiri. Berkat tingginya kualitas produknya, banyak pelanggan di seluruh dunia masih tetap memilih bersama Huawei.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2240 seconds (0.1#10.140)