Aplikasi Barcode Scanner Mengandung Malware, Pengguna Disarankan Segera Hapus
loading...
A
A
A
MENLO PARK - Aplikasi Barcode Scanner , dihapus dari Google Play Store setelah diketahui mengirimkan malware ke jutaan ponsel pengguna melalui pembaruan.
Barcode Scanner sendiri sebenarnya merupakan aplikasi pemindai barcode sederhana yang menawarkan fungsi untuk memindai QR code dan membuat barcode.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Lavabird Ltd., dan telah diunduh lebih dari 10 juta kali.
Namun, terdeteksi aktivitas berbahaya baru-baru ini setelah update terakhir aplikasi. Beberapa pengguna mulai mengeluhkan beberapa keanehan yang muncul di ponsel mereka, seperti browser default yang dibuka dengan sendirinya dan menampilkan iklan secara tiba-tiba.
Awalnya pengguna tidak mengetahui penyebab gangguan ini karena mereka tidak pernah mengunduh aplikasi belakangan ini, dan selalu mengunduh aplikasi dari Play Store.
Para peneliti dari Malwarebytes menemukan bahwa Barcode Scanner merupakan penyebabnya. Malwarebytes merilis sebuah laporan baru yang menunjukkan bahwa aplikasi Barcode Scaneer mengirimkan malware penghasil iklan ke ponsel pengguna, kemungkinan melalui pembaruan di Desember tahun lalu.
Pembaruan tersebut merusak aplikasi yang sebelumnya tidak berbahaya, mengubah dari pemindai yang tidak bersalah menjadi penuh dengan malware.
"Mengerikan bahwa dengan satu pembaruan aplikasi dapat berubah menjadi berbahaya saat berada di bawah radar Google Play Protect. Saya heran jika pengembang aplikasi dengan aplikasi populer mengubahnya menjadi malware," tulis para peneliti dikutip dari Gizmodo, Rabu (10/2/2021).
"Apakah ini skema selama ini, agar aplikasi tidak aktif, menunggu untuk menyerang setelah mencapai popularitas? Saya kira kita tidak akan pernah tahu," sambung mereka.
Meskipun Google telah menarik Barcode Scanner dari toko aplikasinya, malware yang sudah terlanjur ada tidak hilang dari perangkat yang terpengaruh. Pengguna aplikasi masih harus mencopot pemasangannya secara manual dari ponsel mereka.
Barcode Scanner sendiri sebenarnya merupakan aplikasi pemindai barcode sederhana yang menawarkan fungsi untuk memindai QR code dan membuat barcode.
Aplikasi ini dikembangkan oleh Lavabird Ltd., dan telah diunduh lebih dari 10 juta kali.
Namun, terdeteksi aktivitas berbahaya baru-baru ini setelah update terakhir aplikasi. Beberapa pengguna mulai mengeluhkan beberapa keanehan yang muncul di ponsel mereka, seperti browser default yang dibuka dengan sendirinya dan menampilkan iklan secara tiba-tiba.
Awalnya pengguna tidak mengetahui penyebab gangguan ini karena mereka tidak pernah mengunduh aplikasi belakangan ini, dan selalu mengunduh aplikasi dari Play Store.
Para peneliti dari Malwarebytes menemukan bahwa Barcode Scanner merupakan penyebabnya. Malwarebytes merilis sebuah laporan baru yang menunjukkan bahwa aplikasi Barcode Scaneer mengirimkan malware penghasil iklan ke ponsel pengguna, kemungkinan melalui pembaruan di Desember tahun lalu.
Pembaruan tersebut merusak aplikasi yang sebelumnya tidak berbahaya, mengubah dari pemindai yang tidak bersalah menjadi penuh dengan malware.
"Mengerikan bahwa dengan satu pembaruan aplikasi dapat berubah menjadi berbahaya saat berada di bawah radar Google Play Protect. Saya heran jika pengembang aplikasi dengan aplikasi populer mengubahnya menjadi malware," tulis para peneliti dikutip dari Gizmodo, Rabu (10/2/2021).
"Apakah ini skema selama ini, agar aplikasi tidak aktif, menunggu untuk menyerang setelah mencapai popularitas? Saya kira kita tidak akan pernah tahu," sambung mereka.
Meskipun Google telah menarik Barcode Scanner dari toko aplikasinya, malware yang sudah terlanjur ada tidak hilang dari perangkat yang terpengaruh. Pengguna aplikasi masih harus mencopot pemasangannya secara manual dari ponsel mereka.
(wbs)