Apple Diprediksi menjadi Perusahaan yang Menyusul Tesla Adopsi Bitcoin
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Produsen mobil listrik, Tesla, mengumumkan telah melakukan pembelian Bitcoin secara besar-besaran. Bahkan, perusahaan berencana memperkenalkan pembayaran crypto di masa depan.
Melansir dari Cointelegraph, Selasa (9/2/2021), ada beberapa pendapat yang memprediksi Apple akan mengikuti jejak Tesla, yakni menjadi perusahaan selanjurnya yang akan mengadopsi aset crypto.
BACA JUGA - Menyebar di 28 Negara, Varian Afsel Bikin Vaksinasi COVID-19 Jadi Sia-Sia
Analis dari Royal Bank of Canada Dominion Securities, Paul Steves, memprediksi jika Apple benar-benar mengadopsi crypto, dapat menghasilkan pendapatan lebih dari USD40 miliar atau sekitar Rp559,3 triliun, dan membuat gelombang yang sama di seluruh industri.
Prediksi itu muncul berdasarkan rekam jejak pendapatan Bitcoin (BTC) di perusahaan pembayaran, Square, yang melaporkan pendapatan dari BTC sebesar USD1,6 miliar atau sekitar Rp22,375 triliun pada Q3 2020.
Square memiliki sekitar 30 juta pengguna aktif bulanan, sebagian kecil penggunanya mengunduh melalui Apple. Menurut laporan CEO Apple, Tim Cock, ada sebanyak 1,65 miliar perangkat yang telah mengunduh per Januari 2021.
"“Jika (Apple) memutuskan untuk memasuki bisnis pertukaran kripto, kami pikir perusahaan tersebut dapat segera mendapatkan pangsa pasar dan mengganggu industri,” kata Steves.
Selain itu, menurutnya langkah tersebut dapat membantu membuat Amerika Serikat menjadi pemimpin kripto hingga 20 tahun ke depan.
"Perusahaan dapat membuka peluang multi-miliar dolar dengan beberapa klik," imbuhnya.
Sebelumnya, Tesla juga mengumumkan bahwa sebagian dari neracanya telah dialokasikan ke BTC, dan akan memperkenalkan pembayaran crypto untuk mobilnya di kemudian hari.
(Baca: Patung Tanpa Kepala dari Abad ke-4 SM Ditemukan di Pemakaman Yunani Kuno)
Pada November lalu, manajer portofolio Toroso Investments, Dan Weiskopf, mengatakan bahwa investasi Apple antara USD10-20 miliar ke dalam Bitcoin akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang daripada perusahaan teknologi yang "secara agresif membeli kembali saham".
Dia menambahkan, investasi crypto juga akan menjadi lindung nilai terhadap inflasi. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari USzd2,2 triliun, Apple adalah perusahaan paling berharga di dunia dan memiliki kas sekitar USD200 miliar, yang secara hipotesis cukup untuk membeli 25% dari semua BTC yang beredar.
Melansir dari Cointelegraph, Selasa (9/2/2021), ada beberapa pendapat yang memprediksi Apple akan mengikuti jejak Tesla, yakni menjadi perusahaan selanjurnya yang akan mengadopsi aset crypto.
BACA JUGA - Menyebar di 28 Negara, Varian Afsel Bikin Vaksinasi COVID-19 Jadi Sia-Sia
Analis dari Royal Bank of Canada Dominion Securities, Paul Steves, memprediksi jika Apple benar-benar mengadopsi crypto, dapat menghasilkan pendapatan lebih dari USD40 miliar atau sekitar Rp559,3 triliun, dan membuat gelombang yang sama di seluruh industri.
Prediksi itu muncul berdasarkan rekam jejak pendapatan Bitcoin (BTC) di perusahaan pembayaran, Square, yang melaporkan pendapatan dari BTC sebesar USD1,6 miliar atau sekitar Rp22,375 triliun pada Q3 2020.
Square memiliki sekitar 30 juta pengguna aktif bulanan, sebagian kecil penggunanya mengunduh melalui Apple. Menurut laporan CEO Apple, Tim Cock, ada sebanyak 1,65 miliar perangkat yang telah mengunduh per Januari 2021.
"“Jika (Apple) memutuskan untuk memasuki bisnis pertukaran kripto, kami pikir perusahaan tersebut dapat segera mendapatkan pangsa pasar dan mengganggu industri,” kata Steves.
Selain itu, menurutnya langkah tersebut dapat membantu membuat Amerika Serikat menjadi pemimpin kripto hingga 20 tahun ke depan.
"Perusahaan dapat membuka peluang multi-miliar dolar dengan beberapa klik," imbuhnya.
Sebelumnya, Tesla juga mengumumkan bahwa sebagian dari neracanya telah dialokasikan ke BTC, dan akan memperkenalkan pembayaran crypto untuk mobilnya di kemudian hari.
(Baca: Patung Tanpa Kepala dari Abad ke-4 SM Ditemukan di Pemakaman Yunani Kuno)
Pada November lalu, manajer portofolio Toroso Investments, Dan Weiskopf, mengatakan bahwa investasi Apple antara USD10-20 miliar ke dalam Bitcoin akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang daripada perusahaan teknologi yang "secara agresif membeli kembali saham".
Dia menambahkan, investasi crypto juga akan menjadi lindung nilai terhadap inflasi. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari USzd2,2 triliun, Apple adalah perusahaan paling berharga di dunia dan memiliki kas sekitar USD200 miliar, yang secara hipotesis cukup untuk membeli 25% dari semua BTC yang beredar.
(wbs)