Ada 5G di Indonesia, Bagaimana Nasib Jaringan 4G LTE, 3G, dan 2G?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran jaringan generasi kelima atau 5G kini semakin dekat di Indonesia. Lalu bagaimana dengan nasib jaringan lain jika 5G hadir di Tanah Air?
Deputy CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono menuturkan, ada jaringan 5G bukan malah menghilangkan tapi malah saling melengkapi. Kendati demikian, ada kemungkinan 2-3 generasi jaringan di bawah 5G bisa saja hilang.
"Dengan adanya 5G itu saling melengkapi jadi bukan tidak dipakai sama sekali. Tapi kalau sudah ketinggalan 2-3 generasi ya mungkin tidak akan dipakai." kata Sukaca dalam acara Oppo 5G Academy, Kamis (4/2).
Dia mencontohkan dengan jaringan 2G yang digunakan untuk panggilan voice, itu bisa saja digantikan. Sebab, teknologi voice sekarang udah bisa berjalan di atas jaringan yang menggunakan data.
Namun akan berbeda pada kasus 3G dan 4G. Menurutnya jaringan 3G dan 4G akan saling melengkapi, karena 3G punya jangkauan lebih luas dan 4G menggunakan spektrum lebih tinggi namun jangkauan pendek.
"Di 5G saya rasa spektrum yang dipakai lebih tinggi juga dan investasi BTS disitu. Menurut saya tidak akan kehilangan begitu saja dan akan tetap mendukung, tidak ada 5G masih dihandle jaringan 3G dan 4G ," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Sukaca, masing-masing jaringan sebenarnya memiliki karakteristik dan teknologi baru memiliki kelebihannya sendiri.
Tapi, dengan kedatangan teknologi baru tidak berarti membuat jaringan pendahulunya menjadi tak berguna.
"Di titik tertentu seperti residential area, tidak ada galian, bisa dengan ada 5G masyarakat indonesia yang tidak dijangkau fiber optic bisa pakai layanan yang lebih cepat dengan 5G," pungkasnya.
Deputy CEO Mobility Smartfren Sukaca Purwokardjono menuturkan, ada jaringan 5G bukan malah menghilangkan tapi malah saling melengkapi. Kendati demikian, ada kemungkinan 2-3 generasi jaringan di bawah 5G bisa saja hilang.
"Dengan adanya 5G itu saling melengkapi jadi bukan tidak dipakai sama sekali. Tapi kalau sudah ketinggalan 2-3 generasi ya mungkin tidak akan dipakai." kata Sukaca dalam acara Oppo 5G Academy, Kamis (4/2).
Dia mencontohkan dengan jaringan 2G yang digunakan untuk panggilan voice, itu bisa saja digantikan. Sebab, teknologi voice sekarang udah bisa berjalan di atas jaringan yang menggunakan data.
Namun akan berbeda pada kasus 3G dan 4G. Menurutnya jaringan 3G dan 4G akan saling melengkapi, karena 3G punya jangkauan lebih luas dan 4G menggunakan spektrum lebih tinggi namun jangkauan pendek.
"Di 5G saya rasa spektrum yang dipakai lebih tinggi juga dan investasi BTS disitu. Menurut saya tidak akan kehilangan begitu saja dan akan tetap mendukung, tidak ada 5G masih dihandle jaringan 3G dan 4G ," tuturnya.
Lebih lanjut, kata Sukaca, masing-masing jaringan sebenarnya memiliki karakteristik dan teknologi baru memiliki kelebihannya sendiri.
Tapi, dengan kedatangan teknologi baru tidak berarti membuat jaringan pendahulunya menjadi tak berguna.
"Di titik tertentu seperti residential area, tidak ada galian, bisa dengan ada 5G masyarakat indonesia yang tidak dijangkau fiber optic bisa pakai layanan yang lebih cepat dengan 5G," pungkasnya.
(dan)