Bumble Hingga Tinder Blokir Para Perusuh di Capitol
loading...
A
A
A
NEW YORK - Seorang perusuh di Gedung Capitol, Washington, mengatakan kepada media bahwa akun di aplikasi kencan Bumble miliknya diserbu berkat foto-fotonya saat beraksi. Namun, itu tak bertahan lama. BACA JUGA - Perburuan 'Huang Yanling' Ilmuwan dan Pasien Covid-19 Pertama di Dunia
Kini sejumlah platform aplikasi kencan online mulai menghalangi orang yang terkonfirmasi sebagai perusuh Capitol dari daftar pengguna mereka, termasuk Bumble dan Tinder.
Baca Juga: Penyerbu Capitol Curi Laptop Pelosi untuk Dijual ke Mata-mata Rusia
The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Bumble dan Match Group, perusahaan induk Tinder, Hinge OKCUpid, Match dan Plenty of Fish, sudah memblokir pengguna yang terkonfirmasi sebagai pelaku kerusuhan di Capitol, 6 Januari lalu.
Bumble bahkan telah menghapus pengguna yang telah dikonfirmasi sebagai peserta dalam serangan Capitol AS.
"Yakinlah bahwa kami melarang konten apa pun yang mempromosikan terorisme atau kebencian rasial," kata Bumble dikutip dari CNET, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu seorang juru bicara Match mewakili Tinder mengatakan, pihaknya akan terus melarang pengguna yang diincar FBI sehubungan dengan terorisme domestik yang terjadi.
"Dan kami selalu bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan mereka," tutur juru bicara itu.
Perusuh Capitol yang dilarang dari aplikasi kencan adalah kebijakan terbaru dalam dampak yang sedang berlangsung setelah insiden 6 Januari, yang menyebabkan Presiden Donald Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya.
Trump, karena perannya dalam menghasut kerusuhan di Twitter dan pada rapat umum di Washington, sebelumnya telah dilarang dari Twitter, Facebook, Instagram, dan Snapchat.
Parler, platform media sosial yang banyak dikunjungi oleh kaum konservatif Pro-Trump, diblokir oleh Apple, Google, dan Amazon.
Keputusan Bumble and Match muncul setelah gerakan viral pengguna untuk menemukan perusuh Capitol di aplikasi ini, mengonfirmasi identitas dan partisipasi mereka dalam kerusuhan, dan kemudian melaporkannya ke FBI.
Kini sejumlah platform aplikasi kencan online mulai menghalangi orang yang terkonfirmasi sebagai perusuh Capitol dari daftar pengguna mereka, termasuk Bumble dan Tinder.
Baca Juga: Penyerbu Capitol Curi Laptop Pelosi untuk Dijual ke Mata-mata Rusia
The Washington Post pertama kali melaporkan bahwa Bumble dan Match Group, perusahaan induk Tinder, Hinge OKCUpid, Match dan Plenty of Fish, sudah memblokir pengguna yang terkonfirmasi sebagai pelaku kerusuhan di Capitol, 6 Januari lalu.
Bumble bahkan telah menghapus pengguna yang telah dikonfirmasi sebagai peserta dalam serangan Capitol AS.
"Yakinlah bahwa kami melarang konten apa pun yang mempromosikan terorisme atau kebencian rasial," kata Bumble dikutip dari CNET, Selasa (19/1/2021).
Sementara itu seorang juru bicara Match mewakili Tinder mengatakan, pihaknya akan terus melarang pengguna yang diincar FBI sehubungan dengan terorisme domestik yang terjadi.
"Dan kami selalu bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan mereka," tutur juru bicara itu.
Perusuh Capitol yang dilarang dari aplikasi kencan adalah kebijakan terbaru dalam dampak yang sedang berlangsung setelah insiden 6 Januari, yang menyebabkan Presiden Donald Trump dimakzulkan untuk kedua kalinya.
Trump, karena perannya dalam menghasut kerusuhan di Twitter dan pada rapat umum di Washington, sebelumnya telah dilarang dari Twitter, Facebook, Instagram, dan Snapchat.
Parler, platform media sosial yang banyak dikunjungi oleh kaum konservatif Pro-Trump, diblokir oleh Apple, Google, dan Amazon.
Keputusan Bumble and Match muncul setelah gerakan viral pengguna untuk menemukan perusuh Capitol di aplikasi ini, mengonfirmasi identitas dan partisipasi mereka dalam kerusuhan, dan kemudian melaporkannya ke FBI.
(wbs)