Langgar Aturan Berulang, Twitter Siap Bekukan Akun Donald Trump
loading...
A
A
A
NEW YORK - Hasil dari Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat sepertinya masih bergejolak. Sang petahana, Donald Trump, kalah dari penantangnya kali ini yaitu Joe Biden. BACA JUGA - Khasiat Vaksin COVID-19 Diragukan, Inggris Akan Pakai Smart Patch
Trump kemudian kerap melancarkan serangan dan bentuk ketidakterimaannya terhadap hasil pilpres melalui cuitan-cuitan yang konvensional. Alhasil, situasi di Negeri Paman Sam pun masih memanas.
Twitter tidak tinggal diam. Sosial media berlogo burung biru itu menilai cuitan Trump telah melakukan pelanggaran berat terhadap aturan Integritas Sipil yang dibuat perusahaan.
"Kami meminta @realDonaldTrump menghapus tiga twit yang telah di-posting hari ini," kata Twitter, melalui akun @TwitterSafety, Kamis (7/1/2021).
Pelanggaran yang dilakukan Trump ternyata bukan kali ini saja, tetapi sudah berulang. Twitter pun mengambil sikap akan mengunci akun @realDonaldTrump selama 12 jam setelah tiga cuitannya dihapus.
"Jika ketiga twit itu tidak dihapus, akun tersebut akan tetap dikunci," tegas Twitter.
Tak hanya itu, Twitter juga mengancam jika ke depannya Trump masih melanggar kebijakan perusahaan, termasuk kebijakan terkait Integritas Sipil dan Ancaman Kekerasan, Twitter akan membekukan akun Trump secara permanen.
Pada akhir pernyataannya, akun @TwitterSafety menjelaskan akan terus melakukan evaluasi situasi secara real time, termasuk memantau aktivitas di lapangan dan pernyataan yang dibuat di Twitter.
"Kami akan terus memberi informasi kepada publik," tuturnya.
Sementara itu, akun @realDonaldTrump saat ini masih bisa dibuka. Sedangkan dua cuitan terakhirnya tidak dapat dibaca dan ditandai Twitter, yang bertuliskan "Twit ini tak lagi tersedia karena melanggar aturan Twitter".
Trump kemudian kerap melancarkan serangan dan bentuk ketidakterimaannya terhadap hasil pilpres melalui cuitan-cuitan yang konvensional. Alhasil, situasi di Negeri Paman Sam pun masih memanas.
Twitter tidak tinggal diam. Sosial media berlogo burung biru itu menilai cuitan Trump telah melakukan pelanggaran berat terhadap aturan Integritas Sipil yang dibuat perusahaan.
"Kami meminta @realDonaldTrump menghapus tiga twit yang telah di-posting hari ini," kata Twitter, melalui akun @TwitterSafety, Kamis (7/1/2021).
Pelanggaran yang dilakukan Trump ternyata bukan kali ini saja, tetapi sudah berulang. Twitter pun mengambil sikap akan mengunci akun @realDonaldTrump selama 12 jam setelah tiga cuitannya dihapus.
"Jika ketiga twit itu tidak dihapus, akun tersebut akan tetap dikunci," tegas Twitter.
Tak hanya itu, Twitter juga mengancam jika ke depannya Trump masih melanggar kebijakan perusahaan, termasuk kebijakan terkait Integritas Sipil dan Ancaman Kekerasan, Twitter akan membekukan akun Trump secara permanen.
Pada akhir pernyataannya, akun @TwitterSafety menjelaskan akan terus melakukan evaluasi situasi secara real time, termasuk memantau aktivitas di lapangan dan pernyataan yang dibuat di Twitter.
"Kami akan terus memberi informasi kepada publik," tuturnya.
Sementara itu, akun @realDonaldTrump saat ini masih bisa dibuka. Sedangkan dua cuitan terakhirnya tidak dapat dibaca dan ditandai Twitter, yang bertuliskan "Twit ini tak lagi tersedia karena melanggar aturan Twitter".
(wbs)