Samsung Go Green, Rilis Kardus TV Daur Ulang dan Remote TV Bertenaga Lampu Rumah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hal besar bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana. Itu, yang dilakukan Samsung saat mengenalkan lini produk TV terbaru mereka.
President Visual Display Business Samsung Electronics JH Han membuka acara The First Look 2021 dengan fokus jelas: going green. Atau, mengkampanyekan penggunaan produk dari alam.
Baca Juga: ukuran TV semakin besar.
”Packaging bagian dari branding. Sayangnya, kardus itu berakhir sebagai sampah dan memiliki carbon footprint serta e-waste yang sangat besar,” ujarnya.
Nah, menurut Laura, hal itu lah yang pertama harus di ubah. Samsung menyebutnya sebagai eco-packaging. Selain terbuat dari bahan ramah lingkungan, kardus TV Samsung juga mengambil pendekatan berbeda. Konsepnya bukan recycling, melainkan upcycling. Apa bedanya?
Recycling adalah proses mengubah sampah atau barang sisa pakai yang tidak digunakan menjadi produk baru agar tidak jadi sampah yang terbuang sia-sia.
BACA JUGA: Blibli Jual Sepeda Listrik Retro asal Amerika, Harganya Setara Avanza Seken
Sebaliknya, Upcycling merupakan cara baru untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah disekitar menjadi suatu benda yang memiliki manfaat lain, yang bahkan lebih berkualitas dari nilai aslinya.
Nah, kardus eco-packaging Samsung dirancang untuk bisa digunakan kembali sebagai rak meja, mainan anak, rak sepatu, dan masih banyak lagi. Desain macam-macam, datang dari kompetisi desain yang dihelat bersama majalah desain arsitektur Dezeen.
Selain kardus e-waste, Samsung juga membuat remote control istimewa dari TV terbaru Neo LED mereka. Yang menarik, remote control Solarcell tersebut tidak hanya bisa ditenagai sinar matahari. Namun juga lampu rumah biasa.
”Usia TV umumnya 7 tahun. Menggunakan baterai yang sangat banyak. Dengan remote Solarcell ini, reduksi karbon yang bisa dihemat sangat besar. Dengan cara ini kami berharap bisa menginspirasi perusahaan lain,” ujar Laura.
President Visual Display Business Samsung Electronics JH Han membuka acara The First Look 2021 dengan fokus jelas: going green. Atau, mengkampanyekan penggunaan produk dari alam.
Baca Juga: ukuran TV semakin besar.
”Packaging bagian dari branding. Sayangnya, kardus itu berakhir sebagai sampah dan memiliki carbon footprint serta e-waste yang sangat besar,” ujarnya.
Nah, menurut Laura, hal itu lah yang pertama harus di ubah. Samsung menyebutnya sebagai eco-packaging. Selain terbuat dari bahan ramah lingkungan, kardus TV Samsung juga mengambil pendekatan berbeda. Konsepnya bukan recycling, melainkan upcycling. Apa bedanya?
Recycling adalah proses mengubah sampah atau barang sisa pakai yang tidak digunakan menjadi produk baru agar tidak jadi sampah yang terbuang sia-sia.
BACA JUGA: Blibli Jual Sepeda Listrik Retro asal Amerika, Harganya Setara Avanza Seken
Sebaliknya, Upcycling merupakan cara baru untuk memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah disekitar menjadi suatu benda yang memiliki manfaat lain, yang bahkan lebih berkualitas dari nilai aslinya.
Nah, kardus eco-packaging Samsung dirancang untuk bisa digunakan kembali sebagai rak meja, mainan anak, rak sepatu, dan masih banyak lagi. Desain macam-macam, datang dari kompetisi desain yang dihelat bersama majalah desain arsitektur Dezeen.
Selain kardus e-waste, Samsung juga membuat remote control istimewa dari TV terbaru Neo LED mereka. Yang menarik, remote control Solarcell tersebut tidak hanya bisa ditenagai sinar matahari. Namun juga lampu rumah biasa.
”Usia TV umumnya 7 tahun. Menggunakan baterai yang sangat banyak. Dengan remote Solarcell ini, reduksi karbon yang bisa dihemat sangat besar. Dengan cara ini kami berharap bisa menginspirasi perusahaan lain,” ujar Laura.
(dan)