Manajemen 3 Indonesia Enggan Berikan Pernyataan Terkait Isu Merger dengan Indosat

Rabu, 23 Desember 2020 - 17:07 WIB
loading...
Manajemen 3 Indonesia Enggan Berikan Pernyataan Terkait Isu Merger dengan Indosat
Logo 3 Indonesia. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Belakangan ini ramai dibicarakan terkait isu merger antara CK Hutchison Holdings Ltd dengan Ooredoo QPSC. Kedua perusahaan tersebut rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas dari entitas baru yang akan dibentuk. BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris

CK Hutchison merupakan perusahaan asal Hong Kong yang menaungi bisnis provider 3 Indonesia. Sedangkan Ooredoo QPSC merupakan perusahaan asal Qatar yang memegang saham mayoritas PT Indosat Tbk. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah

Belum ada pernyataan resmi dari 3 Indonesia maupun Indosat terkait isu merger tersebut. Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia, Danny Buldansyah, juga enggan memberikan pernyataan terkait hal ini.
"Kami dari manajemen belum bisa memberi tanggapan mengenai hal ini. Sebaiknya ditanyakan kepada CKH atau Ooredoo," kata Danny, saat dihubungi Sindonews, Rabu (23/12/2020).

Sebelumnya, Bloomberg melaporkan, bahwa merger ini akan terjalin dalam bentuk saham dan tunai. Dari info yang beredar, merger kedua operator seluler tersebut paling cepat akan diumumkan pada pekan ini. Namun, belum ada kesepakatan antara keduanya, sehingga bisa saja ditunda atau bahkan dibatalkan.

Ooredoo QPSC merupakan pemegang 65% saham di Indosat. Nilai saham Indosat meningkat sekitar 90% tahun ini, dan menghasilkan valuasi sebesar USD2,2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun.

Sementara Hutchison Asia Telecommunications yang menaungi bisnis telekomunikasi CK Hutch memiliki sekitar 48,8 juta pengguna aktif di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Indonesia memberikan sumbangan sebesar USD510 juta atau 87% dari total pendapatan Hutch Asia selama semester pertama 2020.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2041 seconds (0.1#10.140)