Indosat dan Tri Indonesia Dikabarkan akan Bergabung
loading...
A
A
A
JAKARTA - CK Hutchison Holdings Ltd, perusahaan telekomunikasi asal Hong Kong yang juga pemilik dari provider Tri Indonesia, kabarnya tengah bersiap melakukan merger dengan Ooredoo QPSC, perusahaan asal Qatar pemilik PT Indosat Tbk. BACA JUGA - Sinovac Dibeli Indonesia, China Borong Vaksin COVID-19 Buatan Jerman dan Inggris
Kedua perusahaan tersebut rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas dari entitas baru yang akan dibentuk. Isunya merger ini akan terjalin dalam bentuk saham dan tunai. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Melansir dari Bloomberg, Selasa (21/12/2020), dari info yang beredar, merger kedua operator seluler tersebut paling cepat akan diumumkan pada pekan ini. Namun, perjanjian belum rampung, sehingga bisa saja ditunda atau bahkan dibatalkan.
Bloomberg juga telah mencoba meminta komentar atas info tersebut kepada pihak CK Hutchison Holdings Ltd maupun Ooredoo QPSC, tetapi kedua perusahaan masih bungkam. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana merger ini.
Ooredoo QPSC merupakan pemegang 65% saham di Indosat. Nilai saham Indosat meningkat sekitar 90% tahun ini, dan menghasilkan valuasi sebesar USD2,2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun.
Sementara Hutchison Asia Telecommunications yang menaungi bisnis telekomunikasi CK Hutch memiliki sekitar 48,8 juta pengguna aktif di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.
Indonesia memberika sumbangan sebesar USD510 juta atau 87% dari total pendapatan Hutch Asia selama semester pertama 2020.
Kedua perusahaan tersebut rencananya akan menjadi pemegang saham mayoritas dari entitas baru yang akan dibentuk. Isunya merger ini akan terjalin dalam bentuk saham dan tunai. BACA JUGA- 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah
Melansir dari Bloomberg, Selasa (21/12/2020), dari info yang beredar, merger kedua operator seluler tersebut paling cepat akan diumumkan pada pekan ini. Namun, perjanjian belum rampung, sehingga bisa saja ditunda atau bahkan dibatalkan.
Bloomberg juga telah mencoba meminta komentar atas info tersebut kepada pihak CK Hutchison Holdings Ltd maupun Ooredoo QPSC, tetapi kedua perusahaan masih bungkam. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai rencana merger ini.
Ooredoo QPSC merupakan pemegang 65% saham di Indosat. Nilai saham Indosat meningkat sekitar 90% tahun ini, dan menghasilkan valuasi sebesar USD2,2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun.
Sementara Hutchison Asia Telecommunications yang menaungi bisnis telekomunikasi CK Hutch memiliki sekitar 48,8 juta pengguna aktif di Indonesia, Vietnam, dan Sri Lanka.
Indonesia memberika sumbangan sebesar USD510 juta atau 87% dari total pendapatan Hutch Asia selama semester pertama 2020.
(wbs)