Gandeng Innity, TikTok Luaskan Pasar di 22 Negara

JAKARTA - Platform distribusi konten video singkat yang telah diunduh 2 miliar pengguna di seluruh dunia, TikTok secara resmi menunjuk Innity perusahaan ad network asal Malaysia yang telah berpengalaman di 12 negara, termasuk Indonesia, sebagai reseller resmi-nya untuk memperluas pangsa pasar hingga ke 22 negara termasuk AS, Eropa, dan Asia.

Menghasilkan USD 456,7 juta di tahun 2020, dengan lebih dari 800 juta pengguna rata-rata dalam sebulan dan 738 juta pemasangan aplikasi, popularitas TikTok tengah melonjak di seluruh dunia dan melalui kemitraan ini, diharapkan dapat menjangkau pasar baru, dengan pertumbuhannya yang luar biasa pada beberapa tahun terakhir, TikTok telah melampaui popularitas Twitter dan Snapchat, dengan ciri khas kemunculan iklan yang tidak membuat jenuh para penggunanya, platform ini memungkinkan produk yang beriklan untuk lebih menonjol dan mudah menjadi viral.

Sementara itu dari profil pengguna, sebanyak 60% pengguna TikTok berusia antara 16-24 tahun, yang berarti didominasi oleh Gen Z yang memiliki daya beli hingga USD 44 miliar, TikTok menjadi peluang besar bagi produk untuk terhubung dengan pangsa pasar Gen Z.

TikTok menawarkan banyak format iklan kreatif, seperti in-feed video ads, brand takeover, hashtag challenges, branded lenses dan sangat memungkinkan untuk melakukan kolaborasi bersama influencer dalam membuat konten. Dalam hal ini, Innity akan membantu calon klien untuk memanfaatkan semaksimal mungkin setiap format iklan dan memilih format yang sesuai dengan tujuan kampanye mereka.

“Kemitraan reseller dengan TikTok sangat bermanfaat dan kami senang TikTok memutuskan untuk memperluas kemitraan ini hingga ke 22 negara. Kami sekarang dapat memberikan yang terbaik kepada klien kami dari berbagai negara dan kami berharap dapat bermitra dengan lebih banyak produk untuk menjalankan lebih banyak kampanye iklan bersama TikTok di masa depan,” ujar Phang Chee Leong, salah satu pendiri dan CEO Innity.