Red Hat Lebarkan Jangkauan Open Hybrid Cloud ke Edge

Sabtu, 12 Desember 2020 - 03:03 WIB
loading...
Red Hat Lebarkan Jangkauan Open Hybrid Cloud ke Edge
Hadirnya fitur baru di Red Hat Enterprise Linux membuat platform Linux dapat memaksimalkan stabilitas sistem, sekaligus mempertahankan workload yang independen di ruang fisik yang lebih kecil. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Red Hat , Inc. memperkenalkan sejumlah kemampuan baru yang disematkan pada Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat OpenShift . Kemampuan baru ini dirancang untuk membantu enterprise mendorong edge computing mereka ke hybrid cloud . (Baca juga: Red Hat Bareng Ribuan Mitra Cari Peluang Pulihkan Pasar di Era COVID-19)

Hadirnya fitur baru di Red Hat Enterprise Linux membuat platform Linux dapat memaksimalkan stabilitas sistem, sekaligus mempertahankan workload yang independen di ruang fisik yang lebih kecil. Adapun Red Hat OpenShift, platform Kubernetes enterprise terkemuka di industri, kini memiliki node architecture sehingga para pekerja yang bekerja secara remote dapat mengimplementasikan Kubernetes di ruang yang terbatas maupun dari jarak jauh.

Menurut Worldwide Edge Spending Guide dari IDC, market edge computing di seluruh dunia diperkirakan akan mencapai USD250,6 miliar pada 2024. Di mana software yang berkaitan dengan edge diprediksi akan mencapai setidaknya 21% dari pengeluaran tersebut.

Red Hat yakin sekali bahwa edge computing membutuhkan open hybrid cloud, yang dibangun di atas fondasi Linux kelas enterprise dan Kubernetes yang siap produksi. Dengan pembaruan ini, baik Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat OpenShift semakin memiliki kelengkapan yang lebih baik untuk memenuhi permintaan tersebut.

Enterprise Linux Siap Edge
Ruang fisik yang kecil, lokasi yang jauh, dan konektivitas yang terbatas pada perangkat edge telah menghadirkan tantangan bagi operating system tradisional namun memiliki fitur yang lengkap, tapi tidak bagi Red Hat Enterprise Linux. Dengan adanya peningkatan pada Red Hat Enterprise Linux 8.3, platform Linux kelas enterprise terkemuka di dunia ini dapat digunakan baik di core datacenter maupun di berbagai remote server yang berada di ruang-ruang sempit.

Platform ini juga menghadirkan tingkat dukungan, stabilitas, dan fitur-fitur keamanan yang dibutuhkan dalam implementasi edge kelas enterprise.

Pembaruan Red Hat Enterprise Linux meliputi:
- Pembuatan operating system image yang cepat untuk edge melalui fitur bernama Image Builder. Fitur ini akan memudahkan organisasi IT menciptakan image yang diciptakan khusus untuk memecahkan berbagai masalah arsitektural yang melekat pada edge computing, tetapi dapat juga disesuaikan untuk kebutuhan tertentu.

- Device update secara remote melalui mirroring untuk melakukan berbagai update pada saat terjadi reboot pada perangkat atau sumber listrik. Sehingga membantu membatasi downtime dan intervensi manual dari tim respons IT.

- Update Over-the-air yang mentransfer lebih sedikit data dengan tetap mendorong code yang diperlukan. Dengan demikian menjadi fitur ideal bagi lokasi dengan konektivitas terbatas.

- Intelligent rollbacks yang dibangun berbasis kemampuan OSTree, sehingga pengguna bisa melakukan pengecekan masalah yang spesifik pada workload mereka. Misalnya mendeteksi terjadinya conflict atau masalah code. Ketika sebuah masalah terdeteksi, image akan secara otomatis mencari update terakhir yang paling bagus, sehingga mencegah terjadinya downtime yang tak perlu di edge.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2352 seconds (0.1#10.140)