Ketika Anak SMK di Didik Jadi Ahli Cyber Security

Selasa, 08 Desember 2020 - 15:50 WIB
loading...
Ketika Anak SMK di Didik...
Serangan cyber security di Indonesia sangat tinggi, tapi Indonesia justru kekurangan ahli-ahli serangan siber.
A A A
JAKARTA - Serangan siber yang meningkat drastis di Indonesia ternyata tidak ditandai dengan dukungan ahli cyber security lokal. Kuncinya, ada pada anak-anak SMK. Kok bisa? Baca Juga: serangan siber
Jika di kalkulasi, serangan siber di Indonesia memiliki potensi kerugian ekonomi sebesar USD34,2 miliar (Rp 481 triliun) atau sekitar 3,7 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto. Ironisnya, Indonesia masih sangat kekurangan ahli cyber security.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, pada 2030 Indonesia butuh 113 juta orang digital talent. Namun hanya 104 juta talent yang tersedia.

Lantas, apa solusinya? Kekurangan SDM di bidang digital, terutama cyber security, sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan lulusan SMK dari jurusan Teknik Komputer dan Informatika. Sayangnya, lulusan SMK justru mendominasi angka pengangguran sejak tahun 2015.

Nah, Infradigital Foundation (IDF) bekerja sama dengan Mastercard Center for Inclusive Growth melalui Mastercard Academy 2.0 dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mencoba memberi solusi lewat rangkaian program Pelatihan Cyber Security.

BACA JUGA: Ini Perbedaan YouTube Ruby Play Button Versi Blackpink, PewDiePie, dan T-Series

Selama 2020-2022, IDF akan memberdayakan 6.000 murid SMK dari kalangan prasejahtera di Jawa Barat untuk mencapai sertifikasi cyber security tingkat internasional. Juga, terhubung dengan industri terkait yang membutuhkan profesi ini.

Tujuan utama program tersebut adalah mengurangi angka pengangguran lulusan SMK yang berasal dari kalangan prasejahtera dengan memberikan kemampuan cyber security yang dapat menjadi bekal bagi peserta untuk mandiri.

Selama tahun 2020, Cyber Security Training Program telah melatih 672 murid dan 80 guru dari 52 SMK di Jawa Barat. Selama pelatihan, peserta juga diberikan rangkaian tes.
Mereka dengan nilai tertinggi akan disponsori untuk mengikuti sertifikasi cyber security CompTIA CySA +, yang diterbitkan oleh perusahaan teknologi Amerika.

Ujian sertifikasi dilaksanakan dalam bahasa Inggris dengan metode daring dan diawasi secara ketat. Pada 2020, ada 183 peserta cyber security training program yang berhasil mengikuti tahap sertifikasi.

Salah satu peserta pelatihan yang masih duduk di kelas 12 SMKN 11 Bandung, M. Robbi Sukarno, menjadi murid SMK pertama di Asia Tenggara yang berhasil lulus sertifikasi cyber security internasional.

Anak dari penjual batagor ini berharap setelah lulus SMK ia dapat bekerja sebagai ahli IT di bidang cyber security. “Saya berharap dapat membantu keuangan keluarga untuk masa depan yang lebih baik bagi kami,” ujar Robbi.

Program pelatihan tahun ini juga melahirkan alumni muda SMK dan guru SMK di Asia Tenggara yang berhasil lulus sertifikasi cyber security internasional. Mereka adalah Aziz Rizki Adhiaksa (alumni SMKN 11 Bandung tahun 2019) dan Dayu Destamy Ariefin (Guru SMKN 1 Cibinong).

Mereka berhasil menorehkan sejarah karena ujian CompTIA CySA + memiliki tingkat kesulitan intermediate sehingga hanya pegawai atau mahasiswa bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang berhasil mendapat sertifikasi.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kolaborasi Pemerintah...
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
Waduh! Harley-Davidson...
Waduh! Harley-Davidson Kena Hack, Data 66 Ribu Pelanggan Melayang!
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Hacker Jahil Berulah,...
Hacker Jahil Berulah, Maskapai Japan Airlines Jadi Korban: Sistem Lumpuh, Penerbangan Ditunda
Waspada! 467.000 File...
Waspada! 467.000 File Berbahaya Menyerang Setiap Hari di 2024!
Waspada! Spyware Pegasus...
Waspada! Spyware Pegasus Buatan Israel Menyebar Luas, Data Anda Terancam!
Waspada! Serangan Ransomware...
Waspada! Serangan Ransomware di Asia Tenggara Meningkat, Indonesia Jadi Target Utama
Tolak Disamakan dengan...
Tolak Disamakan dengan Rusia dan China, India Kecam Kanada karena Dicap Penjahat Siber
Waspada Phishing! Jangan...
Waspada Phishing! Jangan Sampai Jadi Korban Berikutnya
Rekomendasi
Tim Opsnal Krimum Polres...
Tim Opsnal Krimum Polres Metro Jaksel Amankan Pelaku Pencurian Mobil
Edarkan Uang Palsu Rp223...
Edarkan Uang Palsu Rp223 Juta, Mantan Artis Sinetron SA Ditangkap
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
Berita Terkini
WhatsApp Sempat Lumpuh!...
WhatsApp Sempat Lumpuh! Grup Chat Terdampak, Tagar WhatsAppDown Meroket
58 menit yang lalu
Bundling iPhone 16 Telkomsel:...
Bundling iPhone 16 Telkomsel: Kuota Jumbo dan eSIM, Cicilan hingga 24 Bulan
3 jam yang lalu
YouTuber Prank Vitaly...
YouTuber Prank Vitaly Zdorovetskiy Bikin Onar di Filipina, Berharap Deportasi Malah Masuk Bui
3 jam yang lalu
Uranus: Misteri 28 Detik...
Uranus: Misteri 28 Detik yang Membuat Ilmuwan Salah Mengukur Durasi Hari!
11 jam yang lalu
XL Axiata Luncurkan...
XL Axiata Luncurkan Registrasi SIM Gunakan Wajah & eSIM: Penipuan Online Tamat Riwayat?
14 jam yang lalu
Rangkuman Fitur Terbaru...
Rangkuman Fitur Terbaru WhatsApp April 2025 yang Perlu Anda Tahu!
14 jam yang lalu
Infografis
Jerman Persiapkan Anak-anak...
Jerman Persiapkan Anak-anak Hadapi Krisis Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved