Palo Alto Networks Bicara Keamanan Siber 2021, Ini Empat Ramalannya
loading...
A
A
A
Sebab industri telekomunikasi akan berupaya untuk menggelar berbagai layanan baru untuk pelanggan dan pemerintah akan memanfaatkan peluang-peluang digital untuk pemulihan ekonomi pada tahun 2021. Tetapi masih perlu waktu sebelum pengguna dapat benar-benar merasakan manfaat dari peningkatan kecepatan secara eksponensial dan latensi rendah yang dijanjikan oleh 5G.
Sementara itu, pengadopsian jaringan 5G dari swasta oleh perusahaan mengalami peningkatan pesat. Deloitte memprediksi sepertiga dari pasar jaringan 5G yang dihadirkan pihak swasta pada kurun 2020–2025, jika diukur dari tingkat belanja dalam dolar AS, akan datang dari sektor-sektor yang ditengarai akan menjadi pengadopsi pertama. Seperti sektor pelabuhan, bandara, dan pusat-pusat logistik lainnya.
Dalam survei yang dilakukan oleh Ciena, 31% responden dari kalangan perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang sepakat bahwa manfaat terbesar 5G adalah kapabilitasnya dalam mendorong terwujudnya transformasi digital serta berbagai aplikasi digital.
Ramalah ke-3
Bekerja dari rumah berubah menjadi makin cerdas dan aman. Keamanan akan makin dioptimalkan dan menjadi semakin sederhana. Dalam hitungan pekan, transformasi digital akan berubah, dari sekadar ujaran yang diulang-ulang terus, menjadi sebuah kebutuhan untuk terus 'beradaptasi agar mampu tetap bertahan'.
Solusi kerja jarak jauh makin gencar diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa pembatasan sosial ini. Sayangnya, banyak dari solusi ini mengandalkan teknologi lama seperti koneksi VPN yang tidak stabil, alat token fisik, dan gembok digital yang berbasis pada teknologi yang memang tidak dirancang mampu mendukung konektivitas secara simultan.
Beberapa di antaranya bahkan hanya menjadi solusi sementara. Bahkan dianggap terlalu kompleks bagi sejumlah karyawan yang tidak paham akan dampak yang diakibatkannya terhadap keamanan siber.
Tetapi jika ada satu saja pembelajaran yang dapat dipetik dari tahun 2020, maka kerja jarak jauh dalam skala seluas perusahaan memungkinkan untuk diterapkan. Tahun 2021 menjadi tahun di mana semua fokus akan tertuju pada manusia itu sendiri. Tahun yang menawarkan beragam peluang baru bagi bisnis agar terus bertumbuh dan mendukung karyawan menuntaskan tugas-tugas dalam keseharian.
Komputasi cloud juga diprediksi akan makin jelas terasa manfaatnya. Seiring meningkatnya adopsi tools berbasis cloud, kebutuhan akan perangkat-perangkat yang mahal dengan daya komputasi yang lebih besar pun makin berkurang. Keberadaan dekstop tervirtualisasi menjadi solusi yang makin populer.
Perusahaan-perusahaan dapat menyediakan perangkat-perangkat yang terkoneksi dan lebih simpel yang hanya memungkinkan karyawan dapat mengakses program dan sumber daya yang mereka butuhkan secara daring. Laku menerima penugasan atau pekerjaan secara langsung, sehingga aset vital perusahaan akan terproteksi.
Mendesain ulang secara total cara karyawan terhubung dapat memangkas komplikasi keamanan siber yang terkait dengan kebijakan Bring Your Own Computer (BYOC) yang sekarang telah menjadi kelaziman, sembari meningkatkan efisiensi dan efektivitas segmentasi jaringan. Keamanan nantinya perlu dihantarkan melalui edge, yang akan menjadikan solusi seperti secure access service edge (SASE) menjadi norma keamanan siber baru berkat fleksibilitas, kesederhanaan dan visibilitasnya.
Sementara itu, pengadopsian jaringan 5G dari swasta oleh perusahaan mengalami peningkatan pesat. Deloitte memprediksi sepertiga dari pasar jaringan 5G yang dihadirkan pihak swasta pada kurun 2020–2025, jika diukur dari tingkat belanja dalam dolar AS, akan datang dari sektor-sektor yang ditengarai akan menjadi pengadopsi pertama. Seperti sektor pelabuhan, bandara, dan pusat-pusat logistik lainnya.
Dalam survei yang dilakukan oleh Ciena, 31% responden dari kalangan perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang sepakat bahwa manfaat terbesar 5G adalah kapabilitasnya dalam mendorong terwujudnya transformasi digital serta berbagai aplikasi digital.
Ramalah ke-3
Bekerja dari rumah berubah menjadi makin cerdas dan aman. Keamanan akan makin dioptimalkan dan menjadi semakin sederhana. Dalam hitungan pekan, transformasi digital akan berubah, dari sekadar ujaran yang diulang-ulang terus, menjadi sebuah kebutuhan untuk terus 'beradaptasi agar mampu tetap bertahan'.
Solusi kerja jarak jauh makin gencar diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa pembatasan sosial ini. Sayangnya, banyak dari solusi ini mengandalkan teknologi lama seperti koneksi VPN yang tidak stabil, alat token fisik, dan gembok digital yang berbasis pada teknologi yang memang tidak dirancang mampu mendukung konektivitas secara simultan.
Beberapa di antaranya bahkan hanya menjadi solusi sementara. Bahkan dianggap terlalu kompleks bagi sejumlah karyawan yang tidak paham akan dampak yang diakibatkannya terhadap keamanan siber.
Tetapi jika ada satu saja pembelajaran yang dapat dipetik dari tahun 2020, maka kerja jarak jauh dalam skala seluas perusahaan memungkinkan untuk diterapkan. Tahun 2021 menjadi tahun di mana semua fokus akan tertuju pada manusia itu sendiri. Tahun yang menawarkan beragam peluang baru bagi bisnis agar terus bertumbuh dan mendukung karyawan menuntaskan tugas-tugas dalam keseharian.
Komputasi cloud juga diprediksi akan makin jelas terasa manfaatnya. Seiring meningkatnya adopsi tools berbasis cloud, kebutuhan akan perangkat-perangkat yang mahal dengan daya komputasi yang lebih besar pun makin berkurang. Keberadaan dekstop tervirtualisasi menjadi solusi yang makin populer.
Perusahaan-perusahaan dapat menyediakan perangkat-perangkat yang terkoneksi dan lebih simpel yang hanya memungkinkan karyawan dapat mengakses program dan sumber daya yang mereka butuhkan secara daring. Laku menerima penugasan atau pekerjaan secara langsung, sehingga aset vital perusahaan akan terproteksi.
Mendesain ulang secara total cara karyawan terhubung dapat memangkas komplikasi keamanan siber yang terkait dengan kebijakan Bring Your Own Computer (BYOC) yang sekarang telah menjadi kelaziman, sembari meningkatkan efisiensi dan efektivitas segmentasi jaringan. Keamanan nantinya perlu dihantarkan melalui edge, yang akan menjadikan solusi seperti secure access service edge (SASE) menjadi norma keamanan siber baru berkat fleksibilitas, kesederhanaan dan visibilitasnya.