Lestarikan Warisan Budaya, Aksara Pegon Siap Digitalisasi

Selasa, 24 November 2020 - 10:43 WIB
loading...
Lestarikan Warisan Budaya,...
Ilustrasi aksara Pagon yang menjadi warisan budaya Indonesia. FOTO/ IST
A A A
GRESIK - Menyusul beberapa aksara nusantara, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) segera melakukan digitalisasi aksara Pegon sehingga tidak punah digilas oleh perkembangan dunia digital selama ini. (Baca Juga: Hai Kalangan Menengah Atas! Ayo Belanja, Biar Ekonomi Pulih Tahun Depan )

Aksara Pegon adalah huruf Arab namun menggunakan kaidah-kaidah tertentu untuk menuliskan bahasa selain Arab. Selama ini aksara Pegon digunakan dalam penulisan naskah-naskah kuna di kalangan pesantren dalam bahasa Jawa. Bahkan penggunaan aksara Pegon juga tersebar di berbagai daerah di nusantara hingga semenanjung Melayu. (Baca Juga: Catat Ya! Pemulihan Ekspor Jadi Kabar Baik, Tapi Konsumsi Belum Pulih )

Gagasan ini tercetus dalam sebuah pertemuan antara Tim PANDI dan pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlash, Mulyorejo, Dalegan, Kec Panceng, Kab. Gresik, Jawa Timur, Sabtu lalu (21/11/).

Hadir dalam pertemuan itu Ketua PANDI Prof. Yudho Giri Sucahyo, Heru Nugroho, dan dua staf PANDI yaitu Chika Hayuningtyas dan Alicia Nabilla Wardhani. Sementara pihak Pondok Pesantren diwakili oleh ketuanya, K.H. Alfin Sunhaji, M.Pd dan pegiat aksara nusantara, Diaz Nawaksara.

Prof Yudho mengatakan, bahwa gagasan ini merupakan bagian dari program “Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara” yang selama ini sudah dijalankan dengan melakukan digitalisasi aksara Jawa, Bali, Sunda, Rejang, Batak, dan Bugis. PANDI melakukan hal ini untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah karena ingin memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia sebagai wujud nasionalisme yang dituangkan dalam bentuk upaya digitalisasi aksara nusantara warisan leluhur agar generasi muda dapat mengenal dan memahami aksara-aksara asli daerah terdahulu yang kini kian terkikis zaman.

Digitalisasi ini nantinya akan memudahkan proses pembinaan dan pengembangan aksara Pegon karena bisa diakses dan tersedia di perangkat mobile dan merupakan bentuk pelestarian budaya lokal agar bisa tetap hidup dan mengikuti zaman.

Menurut Yudho, Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa. Lebih dari 700 (tujuh ratus) bahasa daerah yang tersebar di seluruh pelosok negeri, yang masing-masing memiliki aksaranya sendiri. Digitalisasi akan terus digerakkan oleh PANDI bersama dengan komunitas terkait agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan aksara leluhurnya, dengan begitu aksara daerah akan terus lestari. Digitalisasi aksara nusantara diyakini sebagai kunci untuk tetap menghidupkan warisan nenek moyang.

Gagasan digitalisasi ini memang sengaja dimulai dari bawah agar memunculkan semangat memiliki dari komunitas pendukung aksara yang bersangkutan. Karena itu niat baik dari Pondok Pesantren Al Ikhlas yang berlokasi persis di pantai utara Kabupaten Gresik ini disambut dengan baik oleh Tim PANDI.

Pesantren yang baru dibangun tahun 2007 ini bukan merupakan pesantren warisan melainkan pertama kali didirikan oleh K.H. Alfin Sunhaji (52 tahun) yang merupakan warga asli desa Mukyorejo, Dalegan. KH. Alfin selain memimpin pondok pesantren juga dikenal sebagai Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Cabang Gresik, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Dalegan dan juga memimpin Orkes Melayu. Kompleks pesantren tanpa dinding pembatas ini menyatu dengan rumah-rumah warga di desa pantai ini.

“Ibarat gayung bersambut, kami mendukung penuh gagasan ini (digitalisasi aksara) karena bisa melestarikan budaya pesantren di era digitalisasi, yang penting arahnya kemana (positif) kita mengikuti, yang penting jangan kemana-mana,” ucap K,H Alfin Sunhaji.

Makna lafal Pegon itu sendiri berasal dari lafal Jawa pego, yang berarti menyimpang, karena memang menyimpang dari literatur Arab dan Jawa. Karena itu dalam perbincangan soal gagasan tersebut mengemuka persoalan bahwa aksara Pegon ternyata belum ada standarisasi diantara para penggunanya.

Ada sejumlah perbedaan antara pengguna di komunitas tertentu dengan pengguna di komunitas lainnya dalam menerapkan aksara Pegon sesuai dengan yang dimaksudkannya. Namun dalam satu komunitas yang sama mereka sama-sama memahami aspek keterbacaan aksara Pegon yang digunakannya karena yang penting mereka dapat memahami apa yang dimaksudkan dalam bacaan beraksara Pegon tersebut.

Karena itu dalam program digitalisasi ini tidak akan dilakukan penyeragaman kaidah penggunaan aksara Pegon melainkan mengakomodasi sejumlah versi sebagaimana yang sudah lazim digunakan oleh komunitas yang berbeda.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ambisi Indonesia-Rusia...
Ambisi Indonesia-Rusia Bikin Internet Ngebut tapi Murah Meriah
AI pada Google Menyebabkan...
AI pada Google Menyebabkan Banyak Website Kehilangan Trafik
5 Website yang Bisa...
5 Website yang Bisa Menjadi Sumber Cuan
Inovasi Aplikasi Isi...
Inovasi Aplikasi Isi Pulsa dan Paket Data, Pasar Kuota Miliki Ribuan Transaksi Sehari
Digitalisasi dan Teknologi...
Digitalisasi dan Teknologi Jadi Senjata Ampuh Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
Internet Tak Kuat Menahan...
Internet Tak Kuat Menahan Beban Duel Mike Tyson Vs Jake Paul
Internet Mati Total,...
Internet Mati Total, Alat Komunikasi Ini Jadi Andalan Warga Gaza
Mengenal Teori Dead...
Mengenal Teori Dead Internet: Klaim Mengerikan Ketika Web Dikendalikan oleh Bot dan AI
Terpilih Jadi Ketum...
Terpilih Jadi Ketum APJII di Munas XII, Muhammad Arif Fokus Organisasi dan Layanan
Rekomendasi
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
Gara-gara Kecelakaan...
Gara-gara Kecelakaan di Senen, Pengacara Ditangkap Ketahuan Bawa Senpi dan Narkoba
Chris Eubank Jr Kalahkan...
Chris Eubank Jr Kalahkan Conor Benn, Akhiri Perseteruan Keluarga
Berita Terkini
Lempeng Tektonik Berubah...
Lempeng Tektonik Berubah Drastis, Riset Klaim India Mulai Terbagi Jadi Dua
1 jam yang lalu
Mengikuti Selera Pasar...
Mengikuti Selera Pasar dan Tren Kuliner, LG InstaView Tampilkan Kemewahan dan Kepraktisan
1 jam yang lalu
Apple Pindahkan produksi...
Apple Pindahkan produksi iPhone untuk Pasar AS ke India
2 jam yang lalu
Cara Mengunci Aplikasi...
Cara Mengunci Aplikasi di HP Infinix, Penting Dipahami!
10 jam yang lalu
Cara Cek RAM di HP vivo,...
Cara Cek RAM di HP vivo, Pengguna Wajib Tahu!
10 jam yang lalu
Cara Mengganti Bahasa...
Cara Mengganti Bahasa di HP Oppo, Jangan Sampai Keliru!
10 jam yang lalu
Infografis
Penyebab Jerman Tak...
Penyebab Jerman Tak Siap Hadapi Perang Dunia III Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved