China Mulus Luncurkan Misi Bersejarah Chang'e 5 ke Bulan

Selasa, 24 November 2020 - 06:33 WIB
loading...
China Mulus Luncurkan...
Ilustrasi menunjukkan komponen misi pengembalian sampel bulan Change 5 yang ambisius oleh China. Foto/All About Space/Future
A A A
BEIJING - China mulus meluncurkan misi robotik Chang'e 5 , Senin (23/11/2020) dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan. Chang'e diangkut dengan roket Long March 5 sekitar pukul 03.30 waktu setempat. (Baca juga: Lewat Pesawat Ruang Angkasa Chang'e-5 , China Ingin Ungkap Misteri Bulan )

Jika semua berjalan sesuai rencana, Chang'e 5 yang memiliki misi kompleks akan mengangkut sampel batu atau material Bulan untuk dibawa kembali ke Bumi pada pertengahan Desember 2020. Ini adalah misi belum pernah dilakukan oleh negara manapun sejak misi Luna 24 Uni Soviet pada tahun 1976.

Misi singkat Chang'e 5 akan penuh aksi. Pesawat ruang angkasa seberat 8.200 kilogram ini kemungkinan akan tiba di orbit Bulan sekitar 28 November. Kemudian mengirim dua dari empat modulnya -pendarat dan kendaraan pendaki- ke permukaan Bulan 1 atau 2 hari kemudian. Sayangnya, lapor Space.com, pejabat China tidak menjelaskan tentang detail Chang'e 5.
China Mulus Luncurkan Misi Bersejarah Chang'e 5 ke Bulan

Ilustrasi pesawat ruang angkasa China Chang'e 5. Foto/CNSA/NASA)

Misi tersebut akan mendarat di daerah Mons Rumker dari dataran vulkanik besar Oceanus Procellarum (Ocean of Storms), bagian yang telah dieksplorasi oleh sejumlah misi permukaan lainnya, termasuk Apollo 12 NASA pada tahun 1969.

Pendarat stasioner akan mempelajari lingkungannya dengan kamera, radar penembus tanah, dan spektrometer. Tetapi tugas utamanya adalah merobek permukaan Bulan untuk mengambil sampel material seberat 2 kilogram (kg). Beberapa di antaranya akan digali hingga 6,5 kaki (2 meter) di bawah tanah.

Pekerjaan ini akan dilakukan selama dua pekan atau satu hari lunar. Sebagai informasi tambahan, Chang'e 5 bertenaga surya sehingga tidak dapat beroperasi setelah malam tiba di lokasi pengeboran.

Mons Rumker menyimpan bebatuan yang terbentuk 1,2 miliar tahun yang lalu. "Ini berarti Chang'e 5 akan membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi di akhir sejarah Bulan, serta bagaimana Bumi dan tata surya berevolusi," sebagaimana dicatat oleh Planetary Society tentang deskripsi misi ambisius China tersebut.

Sebelumnya, batuan bulan seberat 382 kg dibawa pulang oleh astronot Apollo antara tahun 1969 hingga 1972. Batuan ini menyediakan informasi masa lalu Bulan yang lebih dalam.

Space.com menyebutkan, pendarat Chang'e 5 akan mentransfer sampelnya ke kendaraan pendakian, yang bakal meluncurkannya ke orbit Bulan untuk bertemu dengan dua elemen misi lainnya, modul layanan dan kapsul pengembalian Bumi yang terpasang. Materi bulan akan dimuat ke kapsul balik, yang modul layanan akan diangkut kembali ke Bumi, melepaskannya sesaat sebelum pendaratan yang dijadwalkan pada 16 Desember atau 17 Desember 2020.
China Mulus Luncurkan Misi Bersejarah Chang'e 5 ke Bulan

Foto bulan diambil oleh astronot Apollo 15 NASA pada tahun 1971. Misi Chang'e-5 China akan mendaratkan misi pengembalian sampel di wilayah tersebut pada akhir 2020. Foto/NASA

"Sementara kendaraan yang dinilai manusia seperti kapsul Apollo NASA hanya mengandalkan pelindung panas yang kuat, Chang'e 5 akan melakukan 'skip reentry', memantul dari atmosfer satu kali untuk melambat sebelum jatuh ke pendaratan di Mongolia Dalam," tulis Planetary Society.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Jadi Senjata China Lawan...
Jadi Senjata China Lawan Tarif Impor, AS Bidik 140 Perusahaan Chip
Chip AI Jadi Senjata...
Chip AI Jadi Senjata China untuk Melawan AS Terkait Tarif Impor Baru
Asteroid 2024 YR4 Diklaim...
Asteroid 2024 YR4 Diklaim Akan Menabrak Bulan
Rekomendasi
Respons Wamenaker soal...
Respons Wamenaker soal Kemitraan Direksi Pegadaian dan Serikat Pekerja: Kunci Kemajuan Perusahaan
Maknai Hari Kartini,...
Maknai Hari Kartini, BRI Berdayakan Wanita Indonesia melalui Program BRInita
Puluhan Siswa di Cianjur...
Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG, Cak Imin Minta Kemenkes Cek Penyebabnya
Berita Terkini
Meta Gunakan AI untuk...
Meta Gunakan AI untuk Deteksi Umur Pengguna di Bawah Umur
12 jam yang lalu
YouTube Akan Terjemahkan...
YouTube Akan Terjemahkan Bahasa secara Otomatis dengan AI
1 hari yang lalu
Perang Dagang dengan...
Perang Dagang dengan AS, China Yakin Akan Jadi Penguasa Teknologi Chip
1 hari yang lalu
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
2 hari yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
2 hari yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
3 hari yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved