Manusia Bisa Mengisi Daya Ponsel Dari Gerakan Tubuh di Masa Depan

Senin, 09 November 2020 - 23:47 WIB
loading...
Manusia Bisa Mengisi...
Saat ditenun menjadi pakaian, serat piezoelektrik akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik setiap kali seseorang bergerak. Kredit: Katharina Maisenbacher, Institut Max Planck
A A A
Jakarta - Para peneliti telah menemukan cara untuk menghasilkan serat nilon yang dapat menghasilkan listrik dari gerakan tubuh yang sederhana. Serat nilon ini memungkinkan untuk menciptakan pakaian pintar yang akan memantau kesehatan kita melalui sensor mini dan mengisi daya perangkat secara mandiri.

Penemuan serat nilon penghasil listrik merupakan kolaborasi antara Universitas Bath, Institut Max Planck untuk Penelitian Polimer di Jerman dan Universitas Coimbra di Portugal. Penelitian ini berdasarkan terobosan pada solusi nilon piezoelektrik yang dipimpin oleh Profesor Kamal Asadi dan Saleem Anwar dari Departemen Fisika di Universitas Bath.

Baca juga : Video Cabul Mirip Gisel Beredar, Ahli IT Pastikan Jadi Sasaran Empuk Situs Porno

Piezoelektrik menggambarkan fenomena dimana energi mekanik diubah menjadi energi listrik. Sederhananya, muatan listrik akan dihasilkan ketika kita mengetuk atau memutarbalikkan bahan piezoelektrik. Dengan penambahan komponen seperti kapasitor, muatan listrik dapat diambil, disimpan, dan kemudian digunakan untuk mensuplai daya pada ponsel.

Saat mengenakan kemeja piezoelektrik, gerakan sederhana seperti mengayunkan lengan akan menyebabkan distorsi yang cukup pada serat kemeja untuk menghasilkan listrik. "Ada permintaan yang meningkat untuk tekstil elektronik yang cerdas, tetapi menemukan serat bahan elektronik murah dan mudah didapat yang cocok untuk pakaian modern merupakan tantangan bagi industri tekstil," kata Asadi, dikutip dari Technology.

Bahan piezoelektrik merupakan kandidat yang baik untuk sumber energi dari getaran mekanis, seperti gerakan tubuh. Namun, sebagian besar bahan ini adalah keramik dan mengandung timbal yang beracun.

Para ilmuwan telah menyadari sifat piezoelektrik pada nilon sejak 1980-an dan fakta bahwa bahan ini bebas timbal dan tidak beracun membuatnya sangat menarik. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana menyiapkan serat nilon yang mempertahankan sifat piezoelektriknya.

Ketika berbentuk polimer mentah, nilon adalah bubuk putih yang dapat dicampur dengan bahan lain (alami atau buatan manusia). Bahan kemudian dicetak menjadi berbagai produk, mulai dari pakaian, bulu sikat gigi hingga kemasan makanan dan suku cadang mobil.

Baca juga : Duet Maut Jerman dan Brasil Hasilkan Porsche dan Pesawat Jet Super Ekslusif

Nilon akan menjadi Piezoelektrik ketika bahan tersebut direduksi menjadi bentuk kristal tertentu. Metode yang dikenal untuk membuat kristal nilon ini adalah dengan melelehkan, mendinginkan dengan cepat, dan meregangkan nilon tersebut.

Namun, proses itu menghasilkan lempengan tebal berbentuk piezoelektrik tapi tidak cocok untuk pakaian. Nilon perlu direntangkan ke seutas benang untuk ditenun menjadi pakaian atau ke film tipis untuk digunakan dalam perangkat elektronik yang dapat dikenakan.

Sayangnya, hambatan memproduksi film nilon piezoelektrik tipis tidak dapat diatasi. Antusiasme awal untuk membuat pakaian nilon piezoelektrik pun menurun sehingga penelitian di bidang ini hampir terhenti pada tahun 1990-an.

Beruntung Profesor Asadi dan Anwar, seorang insinyur tekstil mampu menemukan pendekatan baru untuk memproduksi film tipis nilon piezoelektrik. Mereka lebih memilih untuk melarutkan bubuk nilon dalam pelarut asam daripada melelehkannya.

"Kami perlu menemukan cara untuk menghilangkan asam agar nilon dapat digunakan," kata Profesor Asadi, yang memulai penelitian ini di Institut Max Planck, Jerman.

Secara kebetulan, mereka menemukan bahwa dengan mencampurkan larutan asam dengan aseton (bahan kimia yang dikenal sebagai pengencer cat) mampu melarutkan nilon. Selanjutnya mengekstrak asam secara efisien dan meninggalkan lapisan nilon dalam fase piezoelektrik dan mengubah nilon menjadi benang dan kemudian mengintegrasikannya ke dalam kain.

Baca juga : 10 Ikhtiar Konservasi Habitat Paling Sukses di Dunia

Mengembangkan serat piezoelektrik adalah langkah besar untuk dapat memproduksi tekstil elektronik dengan aplikasi yang jelas di bidang perangkat elektronik. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan elemen elektronik, seperti sensor ke dalam kain, dan untuk menghasilkan daya saat kita bergerak.

"Di tahun-tahun mendatang, kami dapat menggunakan T-shirt untuk menyalakan perangkat seperti ponsel saat kami berjalan di hutan, atau untuk memantau kesehatan kami," kata Profesor Asadi.
(fan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
MCB RXE, Si Kecil yang...
MCB RXE, Si Kecil yang Bikin Rumah Aman dari Kebakaran
Ingin Solusi Inovatif...
Ingin Solusi Inovatif untuk Hidup Sehat dan Nyaman di Rumah, Ini Jawabannya
Mengenal Thermofuse...
Mengenal Thermofuse Teknologi Pemutus Otomatis Aliran Listrik saat Suhu Berlebih
Inovasi Canggih Kabel...
Inovasi Canggih Kabel yang Diikat pada Atlet Anggar Olimpiade Paris 2024
XL3 DO: Papan Listrik...
XL3 DO: Papan Listrik Canggih Buatan Lokal dengan Standar Internasional dan TKDN Tinggi
Riset Terbaru Terkait...
Riset Terbaru Terkait Pelayanan Platform Belanja Online
Canggih, Ilmuwan Kembangkan...
Canggih, Ilmuwan Kembangkan Lensa Penglihatan Malam Mirip Kacamata Biasa
Simulator DCS, Teknologi...
Simulator DCS, Teknologi Canggih Milik TNI AL untuk Atasi Kebocoran Kapal
Rekomendasi
Transjabodetabek Resmi...
Transjabodetabek Resmi Beroperasi, MTI Tekankan Pentingnya Masterplan Transportasi yang Terintegrasi
Kurangi Emisi Karbon,...
Kurangi Emisi Karbon, KAI Logistik Dorong Layanan Angkutan Barang via Kereta
Survei KPK: Indeks Integritas...
Survei KPK: Indeks Integritas Pendidikan RI Anjlok, Kasus Menyontek Masih Marak!
Berita Terkini
Hypernet Technologies...
Hypernet Technologies Mendukung Digitalisasi Administrasi Kesehatan Rumah Sakit
15 menit yang lalu
Tangkap Tren di Kalangan...
Tangkap Tren di Kalangan Gen Z, LG Subscribe Makin Diminati di Korea Selatan
3 jam yang lalu
Israel Kenalkan Robdozer,...
Israel Kenalkan Robdozer, Robot Pembunuh Berteknologi AI
5 jam yang lalu
LG Smart Park, Pabrik...
LG Smart Park, Pabrik Futuristik yang Dilengkapi IoT, AI, Robot hingga 4IR
9 jam yang lalu
China Siap Lanjutkan...
China Siap Lanjutkan Misi Luar Angkasa Minggu ini
9 jam yang lalu
Diselimuti Jutaan Telur...
Diselimuti Jutaan Telur Raksasa, Gunung Berapi Bawah Laut Purba Ditemukan
17 jam yang lalu
Infografis
Kocak! Trump Terapkan...
Kocak! Trump Terapkan Tarif di Kepulauan Tak Dihuni Manusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved