Smartphone Apa yang Paling Cocok untuk Belajar Online Anak?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai buntut dari pandemi Covid-19 membawa tantangan besar. Tidak hanya bagi orang tua dan murid, namun juga sekolah dan guru. BACA JUGA : Berburu Foto Malam dengan Galaxy Note20 Ultra, Hasilnya Mengejutkan…
Tantangan besarnya ada dua. Pertama, kebutuhan smartphone yang tepat untuk PJJ. Kedua, kebutuhan kuota data yang memang dioptimalkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan PJJ.
Faktanya, banyak sekali siswa saat ini tidak memiliki smartphone pribadi. Dan itu tidak hanya terjadi di daerah, bahkan juga di Jabodetabek.
Tidak hanya di daerah, bahkan di Jabodetabek pun masih banyak keluarga yang belum memiliki smartphone untuk pembelajaran daring. Foto: dok Antara.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melaporkan, umumnya satu keluarga hanya memiliki sebuah smartphone. Yang tentunya akan sulit untuk mengikuti pembelajaran daring di pagi atau siang hari.
Data FSGI juga menyebut ada lebih dari 46 ribu sekolah yang tidak dapat merasakan PJJ daring. Terutama di kawasan pelosok, pegunungan, serta wilayah terluar Indonesia.
Dari permasalahan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa yang dibutuhkan untuk PJJ ada empat hal. Pertama, harga smartphone yang terjangkau. Kedua, spesifikasi ponsel yang cukup untuk mengakses berbagai aplikasi pembelajaran daring.
Ketiga, dukungan kuota data yang juga terjangkau masyarakat luas. Dan terakhir adalah keringanan pembelian seperti cicilan agar tidak memberatkan orang tua siswa.
Smartphone yang Tepat untuk PJJ
Vendor ponsel maupun operator telekomunikasi sebenarnya sudah menyadari problem ini. Mereka sudah merancang solusi produk yang memudahkan kegiatan belajar anak, ringan di kantong orang tua, juga cepat dan besar kuota datanya.
PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) misalnya, memiliki program Semangat Tetap Sekolah yang membundling Galaxy A01 Core, A01, dan A11 dengan paket data operator sehingga konsumen bisa mendapat benefit yang optimal.
Menurut pengamat teknologi Lucky Sebastian, persyaratan smartphone untuk PJJ sebenarnya tidak perlu terlalu tinggi. Namun, idealnya sistem operasi yang dipakai tidak terlalu lama. ”Minimal Android 5 (Lollipop) yang sekarang sepertinya memang sudah jarang. Perangkat baru saat ini minimal sudah mengusung OS Android 9 (Pie),” ujarnya.
Lucky menyebut, umumnya PJJ menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet dan Google Classroom. Dengan banderol Rp1 jutaan, CPU Galaxy A01 Core sudah cukup.
”Karena aplikasi Zoom hanya butuh CPU minimal single core 1 GHz. Adapun Galaxy A01 Core sudah Octacore 2 GHz. Sementara Google Meet dan Google Class Room lebih fokus pada browser. Minimal mendukung Android OS 6 dan iOS 12.0,” ujar Lucky.
BACA JUGA :Ngevlog dengan Galaxy Note20 Ultra, S Pen Bisa Ngedit, Bisa Juga Jadi Remote
Antara RAM dan Memori Internal
Samsung Galaxy A01 memberi kuota internet hingga 48GB selama setahun serta program cicilan mulai 90 ribuan per bulan, mulai 30 September – 31 Desember 2020.
Memang ada beberapa kiat yang harus diperhatikan saat memilih smartphone budget dengan harga terjangkau. Karena umumnya memiliki RAM dan memori internal yang kecil.
”Jadi, jika kebutuhan utamanya untuk PJJ, jangan di-install terlalu banyak aplikasi yang tidak terlalu perlu. Apalagi aplikasi yang selalu harus berjalan di awal, menempati RAM, dan aktif di background,” ungkapnya.
Saran lainnya untuk PJJ adalah soal video call. ”Di kegiatan ini, peran RAM sangat penting. Jika banyak memakai layanan Google seperti Classroom atau Google Meet, bisa disiasati dengan menjalankannya di browser seperti Google Chrome,” kata Lucky.
Apakah RAM 1 GB atau 2 GB cukup? ”Ya, cukup. Selama tidak banyak menginstall aplikasi yang berjalan di awal dan banyak menempati RAM, seperti aplikasi chatting dan media sosial,” ujarnya.
Smartphone seperti Galaxy A01 Core menurut Lucky juga memiliki fitur manajemen pengatur memory yang bisa menutup aplikasi yang lama tidak dipakai sekaligus membersihkan RAM. Namanya Device Care. ”Ini juga bisa dimanfaatkan,” bebernya.
Tidak Perlu Megapiksel Besar
Bisa jadi banyak orang tua yang khawatir smartphone budget tidak akan optimal digunakan untuk kegiatan PJJ karena kualitas kameranya. Namun, hal itu justru dibantah oleh Lucky Sebastian. Menurutnya, kamera depan tidak harus memiliki megapiksel besar.
”Bahkan kamera 2 MP sudah cukup untuk video call Full HD sekalipun. Yang terpenting adalah pencahayaan saat meeting berlangsung. Karena biasanya kamera depan dengan resolusi kecil ini kualitasnya biasa-biasa saja. Sehingga butuh ruangan yang lebih terang untuk mengantarkan gambar muka yang lebih baik,” ungkapnya.
Sistem Operasi yang Ringan
Program Samsung Semangat Tetap Sekolah memberi kemudahan bagi para orang tua untuk dapat mendukung anaknya tetap efektif belajar, meski dilakukan di rumah. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Galaxy A01 Core berjalan di sistem operasi Android Go. Sistem operasi ini dioptimalkan untuk bisa berjalan dengan mulus di smartphone dengan spesifikasi paling rendah sekalipun. Serendah RAM 512 MB hingga 1 GB. Bandingkan dengan Android 7 (Nougat) yang minimum berjalan di RAM 2 GB.
Karena sangat ringan, Android Go memiliki sejumlah benefit. Mulai tidak terlalu banyak mengutilisasi hardware, memberikan ruang lebih besar untuk ponsel dengan memori internal kecil, membuka aplikasi lebih cepat, lebih irit baterai, serta mengonsumsi data yang lebih sedikit/hemat.
Apalagi, Google juga mendesain sejumlah aplikasi untuk Android Go yang sangat hemat konsumsi RAM-nya (50% lebih hemat) dan lebih cepat dibukanya (15% lebih cepat).
Bahkan, sangat kecil ukurannya. Jika aplikasi Android normal berukuran 522 MB, maka versi Android Go hanya 80 MB.
Beberapa aplikasinya, antara lain Google Go, YouTube Go, Gmail Go, hingga Google Play Store. Sehingga konsumen tidak akan merasa ponsel mereka lamban atau ngelag.
BACA JUGA :13 Fitur Keren Galaxy Buds Live yang Sayang Jika Tidak Digunakan
Kesimpulan
Galaxy A01 Core dengan Android Go bisa dibilang ponsel budget terbaik di rentang harga Rp1 jutaan. Sebab, dengan harganya yang terjangkau itu masih bisa menjalankan berbagai kegiatan yang dibutuhkan untuk aktivitas PJJ dengan sangat lancar. Selain sistem operasi ringan dan hemat memori, baterai pun juga bisa lebih tahan lama.
Adapun jika memiliki bujet lebih, Galaxy A01 dan Galaxy A11 bisa menjadi opsi dengan spesifikasi yang lebih baik.
Tantangan besarnya ada dua. Pertama, kebutuhan smartphone yang tepat untuk PJJ. Kedua, kebutuhan kuota data yang memang dioptimalkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan PJJ.
Faktanya, banyak sekali siswa saat ini tidak memiliki smartphone pribadi. Dan itu tidak hanya terjadi di daerah, bahkan juga di Jabodetabek.
Tidak hanya di daerah, bahkan di Jabodetabek pun masih banyak keluarga yang belum memiliki smartphone untuk pembelajaran daring. Foto: dok Antara.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) melaporkan, umumnya satu keluarga hanya memiliki sebuah smartphone. Yang tentunya akan sulit untuk mengikuti pembelajaran daring di pagi atau siang hari.
Data FSGI juga menyebut ada lebih dari 46 ribu sekolah yang tidak dapat merasakan PJJ daring. Terutama di kawasan pelosok, pegunungan, serta wilayah terluar Indonesia.
Dari permasalahan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa yang dibutuhkan untuk PJJ ada empat hal. Pertama, harga smartphone yang terjangkau. Kedua, spesifikasi ponsel yang cukup untuk mengakses berbagai aplikasi pembelajaran daring.
Ketiga, dukungan kuota data yang juga terjangkau masyarakat luas. Dan terakhir adalah keringanan pembelian seperti cicilan agar tidak memberatkan orang tua siswa.
Smartphone yang Tepat untuk PJJ
Vendor ponsel maupun operator telekomunikasi sebenarnya sudah menyadari problem ini. Mereka sudah merancang solusi produk yang memudahkan kegiatan belajar anak, ringan di kantong orang tua, juga cepat dan besar kuota datanya.
PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) misalnya, memiliki program Semangat Tetap Sekolah yang membundling Galaxy A01 Core, A01, dan A11 dengan paket data operator sehingga konsumen bisa mendapat benefit yang optimal.
Menurut pengamat teknologi Lucky Sebastian, persyaratan smartphone untuk PJJ sebenarnya tidak perlu terlalu tinggi. Namun, idealnya sistem operasi yang dipakai tidak terlalu lama. ”Minimal Android 5 (Lollipop) yang sekarang sepertinya memang sudah jarang. Perangkat baru saat ini minimal sudah mengusung OS Android 9 (Pie),” ujarnya.
Lucky menyebut, umumnya PJJ menggunakan aplikasi Zoom, Google Meet dan Google Classroom. Dengan banderol Rp1 jutaan, CPU Galaxy A01 Core sudah cukup.
”Karena aplikasi Zoom hanya butuh CPU minimal single core 1 GHz. Adapun Galaxy A01 Core sudah Octacore 2 GHz. Sementara Google Meet dan Google Class Room lebih fokus pada browser. Minimal mendukung Android OS 6 dan iOS 12.0,” ujar Lucky.
BACA JUGA :Ngevlog dengan Galaxy Note20 Ultra, S Pen Bisa Ngedit, Bisa Juga Jadi Remote
Antara RAM dan Memori Internal
Samsung Galaxy A01 memberi kuota internet hingga 48GB selama setahun serta program cicilan mulai 90 ribuan per bulan, mulai 30 September – 31 Desember 2020.
Memang ada beberapa kiat yang harus diperhatikan saat memilih smartphone budget dengan harga terjangkau. Karena umumnya memiliki RAM dan memori internal yang kecil.
”Jadi, jika kebutuhan utamanya untuk PJJ, jangan di-install terlalu banyak aplikasi yang tidak terlalu perlu. Apalagi aplikasi yang selalu harus berjalan di awal, menempati RAM, dan aktif di background,” ungkapnya.
Saran lainnya untuk PJJ adalah soal video call. ”Di kegiatan ini, peran RAM sangat penting. Jika banyak memakai layanan Google seperti Classroom atau Google Meet, bisa disiasati dengan menjalankannya di browser seperti Google Chrome,” kata Lucky.
Apakah RAM 1 GB atau 2 GB cukup? ”Ya, cukup. Selama tidak banyak menginstall aplikasi yang berjalan di awal dan banyak menempati RAM, seperti aplikasi chatting dan media sosial,” ujarnya.
Smartphone seperti Galaxy A01 Core menurut Lucky juga memiliki fitur manajemen pengatur memory yang bisa menutup aplikasi yang lama tidak dipakai sekaligus membersihkan RAM. Namanya Device Care. ”Ini juga bisa dimanfaatkan,” bebernya.
Tidak Perlu Megapiksel Besar
Bisa jadi banyak orang tua yang khawatir smartphone budget tidak akan optimal digunakan untuk kegiatan PJJ karena kualitas kameranya. Namun, hal itu justru dibantah oleh Lucky Sebastian. Menurutnya, kamera depan tidak harus memiliki megapiksel besar.
”Bahkan kamera 2 MP sudah cukup untuk video call Full HD sekalipun. Yang terpenting adalah pencahayaan saat meeting berlangsung. Karena biasanya kamera depan dengan resolusi kecil ini kualitasnya biasa-biasa saja. Sehingga butuh ruangan yang lebih terang untuk mengantarkan gambar muka yang lebih baik,” ungkapnya.
Sistem Operasi yang Ringan
Program Samsung Semangat Tetap Sekolah memberi kemudahan bagi para orang tua untuk dapat mendukung anaknya tetap efektif belajar, meski dilakukan di rumah. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Galaxy A01 Core berjalan di sistem operasi Android Go. Sistem operasi ini dioptimalkan untuk bisa berjalan dengan mulus di smartphone dengan spesifikasi paling rendah sekalipun. Serendah RAM 512 MB hingga 1 GB. Bandingkan dengan Android 7 (Nougat) yang minimum berjalan di RAM 2 GB.
Karena sangat ringan, Android Go memiliki sejumlah benefit. Mulai tidak terlalu banyak mengutilisasi hardware, memberikan ruang lebih besar untuk ponsel dengan memori internal kecil, membuka aplikasi lebih cepat, lebih irit baterai, serta mengonsumsi data yang lebih sedikit/hemat.
Apalagi, Google juga mendesain sejumlah aplikasi untuk Android Go yang sangat hemat konsumsi RAM-nya (50% lebih hemat) dan lebih cepat dibukanya (15% lebih cepat).
Bahkan, sangat kecil ukurannya. Jika aplikasi Android normal berukuran 522 MB, maka versi Android Go hanya 80 MB.
Beberapa aplikasinya, antara lain Google Go, YouTube Go, Gmail Go, hingga Google Play Store. Sehingga konsumen tidak akan merasa ponsel mereka lamban atau ngelag.
BACA JUGA :13 Fitur Keren Galaxy Buds Live yang Sayang Jika Tidak Digunakan
Kesimpulan
Galaxy A01 Core | Galaxy A01 | Galaxy A11 | |
Layar/Resolusi | 5.3” HD+ PLS Infinity Display | 5.71” HD+ PLS Infinity-V | 6.4” HD+ PLS Infinity-O Display |
CPU | Quad-Core 1.5Ghz, 64 bit | Octa-core (2x1.95 GHz Cortex-A53 & 6x1.45 GHz Cortex A53) | Octa Core 1.8 GHz |
GPU | Imagination | GE8320 | Adreno 505 | Adreno 505 |
Prosesor | MediaTek MT6739 | Snapdragon 439 | Snapdragon 450 |
Kamera Depan | 5MP (F 2.2) | 5MP | 8 MP, F2.0 |
KameraBelakang | 8MP (F 2.4) | 13MP + 2MP (dual) | 13 MP, F1.8 | Ultra Wide: 5 MP, F2.2 |Depth: 2 MP, F2.4 (triple) |
RAM/Memori internal | 1GB/16 GB, 2 GB/32GB | 2 GB/16 GB | 3GB/32 GB |
Baterai | 3,000 mAh | 3,000 mAh | 4.000 mAh (typical),15W Fast Charging |
OS/fitur lain | Android Go | Android 10 | Face unlock Rear fingerprint, Dolby Atmos |
Galaxy A01 Core dengan Android Go bisa dibilang ponsel budget terbaik di rentang harga Rp1 jutaan. Sebab, dengan harganya yang terjangkau itu masih bisa menjalankan berbagai kegiatan yang dibutuhkan untuk aktivitas PJJ dengan sangat lancar. Selain sistem operasi ringan dan hemat memori, baterai pun juga bisa lebih tahan lama.
Adapun jika memiliki bujet lebih, Galaxy A01 dan Galaxy A11 bisa menjadi opsi dengan spesifikasi yang lebih baik.
(dan)