Beragam Respons Soal Kehadiran Manus AI Baru Buatan China

Kamis, 03 April 2025 - 16:41 WIB
loading...
Beragam Respons Soal...
Manus AI Baru Buatan China. FOTO/ IDR
A A A
JAKARTA - Ulasan terhadap Manus yang muncul di media sosial beragam, dari yang sangat antusias hingga mengecewakan.



Sebuah agen kecerdasan buatan (AI) baru asal China yang diklaim mampu bekerja secara mandiri tanpa campur tangan manusia telah memicu perbincangan di kalangan industri, di mana sejumlah pihak merespons kemunculan AI tersebut dengan kekhawatiran, sementara yang lainnya merasa kecewa.

Perusahaan startup Butterfly Effect telah mengembangkan asisten digital berbasis AI bernama Manus secara diam-diam selama setahun terakhir, ungkap salah satu pendirinya, Yichao "Peak" Ji, dalam video peluncuran yang diunggah di YouTube.

"Kami melihatnya sebagai paradigma baru dalam kolaborasi antara manusia dan mesin, serta kemungkinan gambaran awal dari AGI," ujarnya, merujuk pada artificial intelligence umum (AGI) yang bertujuan untuk berpikir seperti manusia.

Manus memulai tahap peluncuran dengan undangan terbatas pada minggu lalu, dengan akses yang sangat terbatas ke acar tersebut.

Ulasan terhadap Manus yang muncul di media sosial beragam, dari yang sangat antusias hingga mengecewakan.

"Sudah mencoba, dan ini benar... Manus adalah alat AI paling mengesankan yang pernah saya coba," kata Kepala Desain Produk Hugging Face, Victor Mustar, dalam sebuah unggahan di X.

"Kemampuan agensinya luar biasa, mendefinisikan ulang apa yang mungkin dilakukan."

Namun, kritik juga muncul, termasuk keluhan bahwa Manus kesulitan dalam tugas sederhana seperti memesan tiket pesawat, serta sering mengalami kesalahan atau terjebak di loop yang tak berujung.

Karena pemrosesan AI ini berbasis cloud, beberapa pengguna mengkhawatirkan keamanan data mereka.

Kemungkinan akan perusahaan-perusahaan China memimpin dalam bidang AI telah menjadi topik hangat sejak DeepSeek, perusahaan berbasis di China, muncul pada Januari lalu.

Model AI DeepSeek menantang model yang dikembangkan oleh OpenAI, Google, dan pesaing lainnya dari AS, namun beroperasi dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Tren terbaru dalam AI adalah agen digital yang dikhususkan untuk mengerjakan tugas atau bidang tertentu.

Anthropic dan OpenAI telah menambahkan kemampuan tersebut ke dalam platform AI mereka sejak akhir tahun lalu.

Butterfly Effect mengklaim bahwa Manus mampu melakukan tugas seperti membeli properti di New York atau mengedit siniar.

Namun, jurnalis TechCrunch, Kyle Wiggers, melaporkan bahwa Manus gagal ketika diminta untuk memesan sandwich atau menemukan tiket pesawat ke Jepang saat uji coba.

Kemajuan pesat AI di China, meskipun terdapat pembatasan ekspor cip komputer canggih oleh AS, menjadi perhatian di Silicon Valley.

Selain itu, pelepasan agen AI di internet tanpa regulasi yang ketat menimbulkan kekhawatiran akan potensi kesalahan atau penyalahgunaan, seperti kekacauan pasar saham akibat agen digital yang membuat kesalahan faktual.

CEO Corpora.ai, Mel Morris, tidak menganggap Manus sebagai "lompatan revolusioner" dibandingkan model AI yang sudah ada, tetapi ia melihat kemampuannya mengakses server komputer jarak jauh sebagai potensi risiko terhadap kerahasiaan data.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
Chip Nubbin Siap Bawa...
Chip Nubbin Siap Bawa Manusia Masuk ke Dimensi Alam Tak Kasat Mata
Ilmuwan Gunakan AI untuk...
Ilmuwan Gunakan AI untuk Bicara dengan Lumba-lumba
China Hentikan Ekspor...
China Hentikan Ekspor Unsur Tanah dan Magnet untuk Industri Chip AS
CoPilot Microsoft Kini...
CoPilot Microsoft Kini Bisa Mencari File Dokumen di Windows 11
OpenAI Gugat Balik Elon...
OpenAI Gugat Balik Elon Musk, Ini Masalahnya
ChatGPT Kini Bisa Kembalikan...
ChatGPT Kini Bisa Kembalikan Kenangan Masa Lalu Anda yang Terlupakan
HP Inc Apresiasi Berkembangnya...
HP Inc Apresiasi Berkembangnya Mitra Ritel HP di Pasar Indonesia
Rekomendasi
Bitcoin Stabil di Tengah...
Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Kebijakan AS
Mitigasi Daerah dalam...
Mitigasi Daerah dalam Efisiensi APBN
Jokowi Buka Suara soal...
Jokowi Buka Suara soal Tudingan Matahari Kembar: Matahari Cuma Satu, Presiden Prabowo
Berita Terkini
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
7 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
22 jam yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
1 hari yang lalu
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Sabtu 10 April 2025, Klaim Sekarang!
1 hari yang lalu
Infografis
Respons China saat AS...
Respons China saat AS Hendak Jual Jet Tempur F-35 ke India
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved