TikTok Dijual, Microsoft, Elon Musk, dan Startup AI Berebut Ingin Beli?

Rabu, 29 Januari 2025 - 09:18 WIB
loading...
TikTok Dijual, Microsoft,...
Meskipun diskusi masih berlangsung, masa depan TikTok di Amerika Serikat tetap berada dalam ketidakpastian. Foto: Reuters
A A A
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan bahwa perusahaan teknologi raksasa Microsoft sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok.

Dalam pernyataannya belum lama ini, Trump bahkan mengungkapkan keinginannya agar terjadi "perang penawaran" untuk aplikasi media sosial populer tersebut.

TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif di Amerika Serikat, sempat dihentikan layanannya sebelum undang-undang yang mewajibkan ByteDance, pemilik TikTok yang berbasis di China, untuk menjual aset TikTok dengan alasan keamanan nasional diberlakukan pada 19 Januari 2025.

Trump, yang dilantik pada 20 Januari 2025, menandatangani perintah eksekutif untuk menunda pemberlakuan undang-undang tersebut selama 75 hari.

Microsoft dalam Diskusi Akuisisi

Meskipun Presiden Trump secara tegas menyebut keterlibatan Microsoft dalam diskusi tersebut, perusahaan yang dipimpin oleh CEO Satya Nadella itu menolak memberikan komentar.

Langkah ini bukan kali pertama Microsoft berada dalam posisi sebagai calon pembeli TikTok. Pada 2020, di masa jabatan pertama Trump, Microsoft muncul sebagai salah satu penawar utama untuk mengakuisisi operasi TikTok di Amerika Serikat. Namun, pembicaraan itu gagal setelah Trump meninggalkan jabatannya beberapa bulan kemudian.

Satya Nadella, dalam wawancaranya pada 2021, menyebut upaya akuisisi TikTok saat itu sebagai pengalaman yang sangat unik. "Itu adalah hal paling aneh yang pernah saya kerjakan. Pemerintah memiliki serangkaian persyaratan khusus, tetapi semuanya tiba-tiba menghilang begitu saja," ungkap Nadella.

Potensi Penawaran dari Elon Musk dan Perusahaan Lain

Selain Microsoft, Trump juga pernah menyatakan keterbukaannya terhadap kemungkinan Elon Musk, CEO Tesla, untuk membeli TikTok. Namun, hingga kini, Musk belum memberikan tanggapan publik terkait tawaran tersebut.

Lebih menarik lagi, pada Minggu (26/1), sebuah startup kecerdasan buatan bernama Perplexity AI mengajukan proposal untuk bergabung dengan TikTok. Menurut sumber Reuters, dalam usulan ini, pemerintah Amerika Serikat dapat memiliki hingga 50% saham di perusahaan gabungan tersebut. Proposal ini menunjukkan antusiasme pasar teknologi terhadap potensi akuisisi TikTok.

Signifikansi TikTok bagi Amerika Serikat

TikTok merupakan salah satu platform media sosial terpopuler di dunia, dengan basis pengguna yang sangat besar di Amerika Serikat. Menurut laporan Sensor Tower, TikTok memiliki 170 juta pengguna aktif di AS, sedikit di bawah Instagram dengan 131 juta pengguna.

Hal ini menempatkan TikTok di atas platform seperti Snapchat (96 juta), Pinterest (74 juta), dan Reddit (32 juta). Dengan potensi monetisasi iklan yang sangat besar, TikTok dianggap sebagai aset digital bernilai tinggi.

Valuasi TikTok dan Potensi Keuntungan

Menurut analisis dari CFRA Research, nilai operasi TikTok di Amerika Serikat diperkirakan mencapai USD 40-50 miliar (sekitar Rp600 triliun-Rp750 triliun). Namun, angka ini lebih rendah dibandingkan valuasi sebelumnya sebesar USD 60 miliar pada 2024, akibat ketidakpastian geopolitik dan tantangan hukum terkait keamanan data.

Selain Microsoft, konsorsium pengusaha termasuk Frank McCourt dan Kevin O’Leary juga menunjukkan minat untuk membeli TikTok dengan tawaran hingga USD 20 miliar (sekitar Rp 300 triliun) meski tanpa algoritma rekomendasi TikTok, yang menjadi salah satu elemen utama yang diwaspadai oleh pemerintah AS.

Baca Juga: DeepSeek Ancaman Baru China untuk AS Setelah TikTok

Tantangan Regulasi dan Dampaknya

Jika ByteDance memutuskan untuk menjual TikTok, pembeli potensial tidak hanya harus mengeluarkan dana besar, tetapi juga menghadapi pengawasan ketat terkait privasi data dan regulasi antitrust. "Ini bukan hanya soal uang, tetapi juga kemampuan untuk memenuhi standar regulasi yang sangat ketat," ujar Andrew Selepak, profesor media dari University of Florida.

Dalam skenario ini, pemerintah Amerika Serikat juga memiliki andil besar. Trump sendiri telah mengusulkan agar pemerintah AS memiliki saham hingga 50% di perusahaan yang mengelola TikTok di Amerika Serikat sebagai bagian dari solusijangkapanjang.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
STOP! Jangan Download...
STOP! Jangan Download Video TikTok Sebelum Coba Cara Ini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Mark Zuckerberg Tegaskan...
Mark Zuckerberg Tegaskan Era Sosmed Akan segera Berakhir
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
Horor! Influencer Cantik...
Horor! Influencer Cantik Valeria Marquez Ditembak Mati saat Live TikTok
5 Lagu Viral Trending...
5 Lagu Viral Trending TikTok 2025, Garam dan Madu (Sakit Dadaku) Candu Banget
Viral! Karakter Film...
Viral! Karakter Film ‘Jumbo’ Dibuat dari Sisa Cukuran Rambut, Ditonton 2 Juta Kali
Rekomendasi
Bahas Masa Depan Keuangan...
Bahas Masa Depan Keuangan Syariah Bersama IFN Indonesia Dialogues 2025
Penuhi Aspirasi Warga...
Penuhi Aspirasi Warga Flores Timur, Legislator Partai Perindo Yamin Lewar: Reses Jadi Momen Perjuangkan Suara Rakyat
SPPI Kerja Sama dengan...
SPPI Kerja Sama dengan 3 Asosiasi Perikanan Taiwan
Berita Terkini
3 Cara Mengetahui Lokasi...
3 Cara Mengetahui Lokasi Seseorang Lewat No HP Tanpa Diketahui Pemiliknya
Kenapa Vaksin TBC M72...
Kenapa Vaksin TBC M72 Bill Gates Diujicoba di Indonesia? Simak Ulasan Lengkapnya
Lebih Dulu Bumi atau...
Lebih Dulu Bumi atau Matahari? Ini Penjelasan Menurut Sains
Usai Memukau Dunia,...
Usai Memukau Dunia, HUAWEI WATCH FIT 4 Series Ramping nan Powerful dengan Fitur Sport Ultra dan ECG Siap Hadir di Indonesia
Terlalu Banyak Pekerjaan...
Terlalu Banyak Pekerjaan Secara Harfiah Bisa Mengubah Otak Anda
Kenapa Tahun 2025 Sangat...
Kenapa Tahun 2025 Sangat Panas? Ternyata Ini Penyebabnya
Infografis
Tolak Beli TikTok, Elon...
Tolak Beli TikTok, Elon Musk Justru Tertarik Memiliki OpenAI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved