Meta, Google, dan Amazon Pilih Nuklir untuk Mentenagai AI yang Rakus Energi, Apa Alasannya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah hiruk-pikuk perkembangan kecerdasan buatan (AI), para raksasa teknologi seperti Microsoft, Amazon, Google, dan Meta justru membuat langkah yang tak terduga: berinvestasi besar-besaran di tenaga nuklir! Apa yang sebenarnya terjadi?
"Pusat data baru yang membutuhkan jumlah listrik yang sama dengan, katakanlah, Chicago, tidak bisa hanya menyelesaikan masalah dengan membangun lebih banyak infrastruktur kecuali mereka memahami kebutuhan daya mereka," kata Mark Nelson, direktur pelaksana Radiant Energy Group.
"Tenaga nuklir memiliki banyak manfaat," kata Michael Terrell, direktur senior energi dan iklim di Google. "Ini adalah sumber listrik bebas karbon. Ini adalah sumber listrik yang dapat selalu aktif dan berjalan sepanjang waktu. Dan itu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa."
2. Komitmen keberlanjutan: Tenaga nuklir adalah sumber energi bebas karbon yang dapat membantu perusahaan teknologi mencapai target keberlanjutan mereka.
3. Efisiensi dan keandalan: Reaktor nuklir modern lebih efisien dan andal dibandingkan reaktor generasi lama.
4. Perkembangan teknologi nuklir: Teknologi reaktor nuklir generasi baru menawarkan peningkatan keamanan dan efisiensi.
- Investasi dalam energi nuklir global mencapai USD 30 miliar pada tahun 2022. (International Atomic Energy Agency/IAEA)
- Persepsi publik: Masih ada kekhawatiran di masyarakat tentang keamanan tenaga nuklir.
- Regulasi dan perizinan: Proses regulasi dan perizinan untuk pembangunan reaktor nuklir bisa sangatkompleks.
AI "Rakus" Energi, Pusat Data "Menjerit"!
Pusat data yang mendukung AI dan cloud computing membutuhkan energi yang sangat besar. Departemen Energi AS memprediksi penggunaan listrik global dapat meningkat hingga 75% pada 2050, didorong oleh ambisi AI di industri teknologi. Bahkan, pusat data ini bisa mengkonsumsi listrik lebih banyak daripada seluruh kota!"Pusat data baru yang membutuhkan jumlah listrik yang sama dengan, katakanlah, Chicago, tidak bisa hanya menyelesaikan masalah dengan membangun lebih banyak infrastruktur kecuali mereka memahami kebutuhan daya mereka," kata Mark Nelson, direktur pelaksana Radiant Energy Group.
Nuklir: Solusi "Sakti" untuk AI yang "Haus" Daya?
Setelah bertahun-tahun fokus pada energi terbarukan, perusahaan teknologi besar kini beralih ke tenaga nuklir. Mengapa? Karena nuklir mampu menyediakan energi dalam jumlah besar secara lebih efisien dan berkelanjutan."Tenaga nuklir memiliki banyak manfaat," kata Michael Terrell, direktur senior energi dan iklim di Google. "Ini adalah sumber listrik bebas karbon. Ini adalah sumber listrik yang dapat selalu aktif dan berjalan sepanjang waktu. Dan itu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa."
Kebangkitan Nuklir di Era AI?
Investasi para raksasa teknologi ini dipandang sebagai awal dari "kebangkitan nuklir". Setelah sempat "diasingkan" karena kekhawatiran akan kecelakaan dan risiko keamanan, nuklir kini kembali diperhitungkan sebagai solusi energi yang bersih, aman, dan andal.Mengapa Raksasa Teknologi Memilih Nuklir?
1. Kebutuhan energi yang besar: Pusat data dan AI membutuhkan pasokan energi yang konstan dan stabil.2. Komitmen keberlanjutan: Tenaga nuklir adalah sumber energi bebas karbon yang dapat membantu perusahaan teknologi mencapai target keberlanjutan mereka.
3. Efisiensi dan keandalan: Reaktor nuklir modern lebih efisien dan andal dibandingkan reaktor generasi lama.
4. Perkembangan teknologi nuklir: Teknologi reaktor nuklir generasi baru menawarkan peningkatan keamanan dan efisiensi.
Fakta dan Tren Pusat Data dan Konsumsi Listrik :
- Penggunaan listrik global oleh pusat data diperkirakan mencapai 20% pada tahun 2025. (Enerdata)- Investasi dalam energi nuklir global mencapai USD 30 miliar pada tahun 2022. (International Atomic Energy Agency/IAEA)
Tantangan dan Peluang:
- Biaya investasi yang tinggi: Membangun reaktor nuklir membutuhkan investasi yang sangat besar.- Persepsi publik: Masih ada kekhawatiran di masyarakat tentang keamanan tenaga nuklir.
- Regulasi dan perizinan: Proses regulasi dan perizinan untuk pembangunan reaktor nuklir bisa sangatkompleks.
(dan)