Google Ungkap Rahasia: 25% Kode Baru Buatan AI, Gimana Nasib Programmer?
loading...
A
A
A
Pichai menekankan bahwa AI membantu insinyur Google "melakukan lebih banyak dan bergerak lebih cepat," menunjukkan bahwa teknologi tersebut berfungsi sebagai pengganda kekuatan bagi programmer manusia daripada sebagai pengganti.
Sebuah survei GitHub tahun 2023 menyoroti meningkatnya penerimaan alat pengkodean AI, dengan 92% pengembang perangkat lunak yang berbasis di AS melaporkan bahwa mereka menggunakan alat ini baik secara profesional maupun pribadi.
Tingkat adopsi yang tinggi ini menunjukkan perubahan mendasar dalam bagaimana pengembangan perangkat lunak modern terjadi.
Namun, transisi ke pengkodean yang dibantu AI bukannya tanpa kekhawatiran. Sebuah studi Universitas Stanford di 2023 menemukan bahwa pengembang yang menggunakan asisten pengkodean AI lebih mungkin memasukkan bug ke dalam kode mereka, meskipun merasa lebih percaya diri dengan pekerjaan mereka.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang perlunya proses peninjauan yang menyeluruh.
Peran AI dalam pengkodean terus berkembang di berbagai tugas pemrograman. Dari menyarankan penyelesaian kode hingga menghasilkan seluruh fungsi, AI menjadi semakin canggih dalam kemampuannya untuk membantu pengembang.
Perusahaan di luar Google sedang menjajaki inisiatif pengkodean AI serupa. Tren ini mencerminkan gerakan industri yang lebih luas menuju penggunaan AI untuk meningkatkan produktivitas pengembang sambil mempertahankan kualitas kode melalui pengawasan manusia.
Teknologi ini telah terbukti sangat membantu untuk tugas pengkodean rutin, memungkinkan pengembang untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks. Pembagian kerja antara AI dan programmer manusia ini mewakili paradigma baru dalam pengembangan perangkat lunak.
Meski, model AI saat ini masih memerlukan pengawasan manusia yang terampil untuk memastikan fungsionalitasyangtepat.
Sebuah survei GitHub tahun 2023 menyoroti meningkatnya penerimaan alat pengkodean AI, dengan 92% pengembang perangkat lunak yang berbasis di AS melaporkan bahwa mereka menggunakan alat ini baik secara profesional maupun pribadi.
Tingkat adopsi yang tinggi ini menunjukkan perubahan mendasar dalam bagaimana pengembangan perangkat lunak modern terjadi.
Namun, transisi ke pengkodean yang dibantu AI bukannya tanpa kekhawatiran. Sebuah studi Universitas Stanford di 2023 menemukan bahwa pengembang yang menggunakan asisten pengkodean AI lebih mungkin memasukkan bug ke dalam kode mereka, meskipun merasa lebih percaya diri dengan pekerjaan mereka.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang perlunya proses peninjauan yang menyeluruh.
Peran AI dalam pengkodean terus berkembang di berbagai tugas pemrograman. Dari menyarankan penyelesaian kode hingga menghasilkan seluruh fungsi, AI menjadi semakin canggih dalam kemampuannya untuk membantu pengembang.
Perusahaan di luar Google sedang menjajaki inisiatif pengkodean AI serupa. Tren ini mencerminkan gerakan industri yang lebih luas menuju penggunaan AI untuk meningkatkan produktivitas pengembang sambil mempertahankan kualitas kode melalui pengawasan manusia.
Teknologi ini telah terbukti sangat membantu untuk tugas pengkodean rutin, memungkinkan pengembang untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks. Pembagian kerja antara AI dan programmer manusia ini mewakili paradigma baru dalam pengembangan perangkat lunak.
Meski, model AI saat ini masih memerlukan pengawasan manusia yang terampil untuk memastikan fungsionalitasyangtepat.