David's Sling dan Arrow Pelindung Israel dari Serangan Membabi Buta Iran

Kamis, 03 Oktober 2024 - 16:07 WIB
loading...
A A A
Sistem ini dibangun sebagai bagian dari proyek gabungan antara Rafael Advanced Defense System milik Israel dan raksasa pertahanan AS Raytheon. Kontraktor pertahanan Rafael juga berada di balik pembuatan Iron Dome.

Rudal ini memiliki dua tahap dan tidak memiliki hulu ledak. Rudal ini menggunakan kekuatan penuh untuk menghancurkan rudal balistik yang datang dan oleh karena itu dikenal sebagai "serangan untuk membunuh" karena seperti menghantam peluru dengan peluru.

Sistem Arrow 2 dan Arrow 3, yang dikembangkan bersama Amerika Serikat, berada di urutan berikutnya setelah David's Sling. Kedua sistem tersebut mampu menangani rudal jarak jauh, seperti Rudal Balistik Antarbenua (ICBM), saat melaju di ketinggian di luar atmosfer Bumi.

Sistem tersebut serupa dengan sistem pertahanan udara THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) milik militer AS.

Arrow 2 dapat menghancurkan rudal balistik yang masuk pada fase terminalnya di atmosfer atas dengan meledak di dekat rudal, menurut CSIS. Jangkauannya 56 mil dan ketinggian maksimum 32 mil, menurut Missile Defense Advocacy Alliance.

Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit-to-kill dan dapat mencegat rudal balistik yang masuk di luar angkasa, jauh sebelum rudal tersebut memasuki kembali atmosfer sambil melesat menuju sasaran. Dilaporkan bahwa rudal tersebut memiliki jangkauan 1.500 mil dan dapat mencapai ketinggian 100 mil.

Ketiganya digunakan untuk mempertahankan diri dari serangan rudal Iran April lalu. Mereka berhasil menjatuhkan 99 persen dari lebih dari 300 pesawat nirawak, rudal balistik, dan rudal jelajah yang diluncurkan Teheran.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3137 seconds (0.1#10.140)