Canggih, Drone Vampire Terbangkan Robot Anjing ke Wilayah Musuh

Rabu, 25 September 2024 - 18:53 WIB
loading...
A A A
Alkhimov juga mengatakan di garis depan, tidak ada kendaraan yang digunakan untuk pengiriman, dan drone seperti Vampire sangat penting untuk logistik.

"Robot anjing ini, dan sistem tak berawak beroda yang kami gunakan saat ini, sangat berharga untuk logistik. Saya percaya kapasitas mereka akan meningkat seiring waktu, memungkinkan mereka untuk membawa beban yang lebih berat," katanya.

Drone Vampire, yang dikembangkan oleh perusahaan Ukraina SkyFall, adalah hexacopter besar yang mampu mengangkat muatan hingga 15 kg ke ketinggian 400 meter. Ia dapat menyebarkan berbagai jenis amunisi—thermobaric, kumulatif, dan berdaya ledak tinggi—memungkinkan ia menargetkan berbagai aset Rusia, termasuk tank dan kendaraan lapis baja lainnya.

Dilengkapi dengan pencitra termal, drone ini dapat beroperasi secara efektif pada malam hari. Pengembang mencatat drone Vampire sulit dideteksi dan ditembak jatuh dalam gelap, karena pasukan Rusia akan membutuhkan pemandangan pencitraan termal atau perangkat penglihatan malam untuk mengenai hexacopter dengan senjata kecil.

Harga setiap drone dimulai dari USD10.000. Ia memiliki jangkauan terbang 10 km dan memiliki jangkauan komunikasi 6 km. Kecepatan terbang drone adalah hingga 40 km/jam dengan beban penuh dan 80 km/jam tanpa beban. Ia dapat terbang selama 37 menit tanpa beban dan 23 menit saat membawa muatan 10 kg.

Terinspirasi dari efektivitas drone Vampire mengirim logistik dan menempatkan robot anjing, militer Ukraina juga dilaporkan tengah mengembangkan perangkat yang dapat mengangkut personel militer ke wilayah musuh.

Seorang pengintai udara Ukraina, yang berbicara secara anonim kepada Kyiv Post, mengatakan drone yang dirancang untuk menyebarkan infanteri dengan cepat di medan perang atau di belakang garis musuh akan segera dikembangkan.

"Segerombolan UAV yang menjatuhkan personel langsung ke parit musuh akan menjadi kekuatan yang tangguh dan dapat digunakan berulang kali," katanya.

Dia menambahkan teknologi yang diperlihatkan dalam video di atas dapat merevolusi pendaratan udara, menghilangkan kebutuhan bagi tentara untuk turun dengan parasut di bawah tembakan musuh, seperti yang terjadi selama pendaratan Normandy pada Perang Dunia II.
(msf)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1793 seconds (0.1#10.140)