Kisah Inspiratif Steve Coast, Pendiri OpenStreetMap yang 20 Tahun Menantang Google Maps

Rabu, 14 Agustus 2024 - 07:40 WIB
loading...
Kisah Inspiratif Steve...
OpenStreetMap adalah karya Steve Coast, pria yang dropout dari University College London. Foto: dok pribadi
A A A
AMERIKA - Dua dekade lalu, seorang pria yang tidak lulus kuliah memutuskan untuk menghadapi raksasa peta digital: Google Maps. Dua puluh tahun kemudian, upayanya yang gigih masih terus berlanjut dan bahkan semakin kuat. Inilah kisah OpenStreetMap, salah satu proyek crowdsourcing paling sukses di internet, yang kini telah melewati usia 20 tahun.

Dalam dunia teknologi, ada beberapa hal yang begitu meresap ke dalam kehidupan kita hingga kebanyakan orang bahkan tidak menyadari keberadaannya. Misalnya saja protokol internet, sistem operasi, basis data, hingga layanan cloud.

Begitu juga dengan OpenStreetMap, sebuah platform yang digerakkan oleh komunitas, yang menyediakan data geografis dan peta untuk perusahaan dan pengembang perangkat lunak agar mereka tidak terlalu bergantung pada raksasa teknologi yang menguasai pasar: Google.

Kisah Inspiratif Steve Coast, Pendiri OpenStreetMap yang 20 Tahun Menantang Google Maps

OpenStreetMap adalah karya Steve Coast, seorang "dropout" dari University College London.

Walau tidak lulus kuliah, Coast dikenal cerdas. Ia pernah bekerja di Microsoft, TomTom, Telenav, dan kini di perusahaan ride-hailing asal Singapura, Grab. Rata-rata berurusan dengan peta digital.

Meskipun Coast sudah tidak terlibat langsung dalam keseharian OpenStreetMap, dalam sebuah tulisan di blog yang ia unggah belum lama ini untuk merayakan ulang tahun ke-20 kreasinya, ia mengenang dua kesuksesan besar dalam dunia open source yang memberinya keyakinan bahwa sesuatu seperti OpenStreetMap memiliki peluang untuk berhasil.

“Dua dekade lalu, saya tahu bahwa peta wiki dunia akan berhasil,” tulis Coast. “Itu tampak jelas setelah melihat kesuksesan Wikipedia dan Linux. Namun saya baru benar-benar tahu bahwa OpenStreetMap akan berhasil jauh kemudian."

OpenStreetMap sering dibandingkan dengan Wikipedia untuk peta. Saat ini, OpenStreetMap mengklaim memiliki lebih dari 10 juta kontributor yang memetakan dan memperhalus segala sesuatu mulai dari jalan dan bangunan, hingga sungai, ngarai, dan segala hal lainnya yang membentuk lingkungan buatan.

Data tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk citra udara dan peta yang tersedia secara publik dan yang disumbangkan, yang diperoleh dari pemerintah dan organisasi swasta seperti Microsoft.

Kontributor dapat menambahkan dan mengedit data secara manual melalui alat pengeditan OpenStreetMap, atau bahkan menjelajahi daerah baru dan memetakan wilayah yang sepenuhnya baru dengan menggunakan GPS, yang sangat berguna jika ada jalan baru yang muncul, misalnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2885 seconds (0.1#10.140)