Canggihnya Kendaraan Amfibi China, Bisa Terbang dan Menyelam

Kamis, 08 Agustus 2024 - 07:19 WIB
loading...
Canggihnya Kendaraan...
Nezha mampu terbang dan mendarat dengan bagian ekornya berada di darat atau di air. Foto/Universitas Shanghai Jiao Tong
A A A
JAKARTA - Peneliti dari Universitas Shanghai Jiao Tong (SJTU) China memperkenalkan kendaraan amfibi yang dapat melayang seperti drone, lalu menyelam dengan kecepatan tinggi di bawah air.

Nezha-SeaDart, nama kendaraan yang merujuk pada nama dewa di berbagai aliran seperti Buddhisme, Konfusianisme, Taoisme, dan kepercayaan lainnya. Karakter kendaraan amfibi China tadi digambarkan mirip karakter Dewa Nezha yang punya kekuatan besar, keberanian, dan terampil menggunakan senjata magis.

New Atlas melansir, Kamis (8/8/2024) Nezha digolongkan sebagai HAUV (kendaraan udara bawah air hibrida). Termasuk pula ke dalam klasifikasi pesawat listrik VTOL (lepas landas dan mendarat vertikal) di bagian ekor.

Namun, spesifikasinya bukan hanya VTOL biasa. Nezha mampu terbang dan mendarat dengan bagian ekornya berada di darat atau di air. Kemampuan menyelamnya berkecepatan tinggi dengan bagian kepala menukik terlebih dahulu ke dalam air — seperti burung Kingfisher. Metodenya berubah menjadi kendaraan yang sepenuhnya dapat menyelam untuk menyelesaikan tugas di bawah air, sebelum keluar kembali dan terbang tanpa hambatan.



Publik sudah pernah melihat banyak contoh pesawat amfibi dan helikopter yang dapat lepas landas dan mendarat dari air, tapi tidak ada yang mampu menyelam di bawah permukaan air untuk beroperasi dan kembali terbang lagi. Nezha-SeaDart terlihat seolah-olah mengambil beberapa inspirasi desain dari prototipe Covair Sea Dart milik Angkatan Laut AS pada 1950an.

Tipe tersebut satu-satunya pesawat amfibi yang pernah terbang supersonik sebelum mengalami pembongkaran di tengah penerbangan dan dibatalkan. Sedangkan Nezha memiliki keunikan dengan empat baling-baling untuk penerbangan udara dan delapan pendorong bawah air. Penggeraknya menggunakan kombinasi baling-baling udara dan pendorongnya untuk navigasi bawah air secara otonom.

Nezha-SeaDart baru-baru ini diuji dalam uji coba selama 10 hari di Danau Thousand Islands, Provinsi Zhejiang, China. Tujuan dari uji coba ini untuk membuktikan kemampuannya melintasi darat, laut, dan udara dengan lancar.



Konfigurasi sayap delta-nya menghasilkan cukup daya angkat untuk dapat melaju seperti pesawat sayap tetap. Melihat videonya, sulit untuk tidak berpikir bahwa itu terlihat seperti UFO dengan cara terbangnya yang tampaknya tidak mungkin.

Kemungkinan penggunaan HAUV tak berawak seperti Nezha-SeaDart bisa termasuk penelitian kelautan, serta dapat digunakan dalam upaya pencarian dan penyelamatan, atau bahkan eksplorasi kelautan. Kemampuannya juga bisa meledakkan sesuatu secara diam-diam.

Sebelum SeaDart, China sebenarnya sudah menguji coba Nezha-IV. Kendaraan amfibi satu ini mampu beroperasi sedalam 50 meter di bawah permukaan laut, lalu melayang di udara selama 15 menit, dan memiliki jangkauan 7 kilometer dengan kecepatan terbang 22,4 mph (36 kph).

Teknologi drone China telah terbukti menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Salah satu inovasinya, Nezha SeaDart mungkin kelak ditujukan untuk penggunaan militer atau komersial.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gunakan Teknologi Pengindraan,...
Gunakan Teknologi Pengindraan, China Pantau Perubahan Radiasi Matahari
Donald Trump Kembali...
Donald Trump Kembali Memperpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Batas Waktu Berakhir...
Batas Waktu Berakhir Besok! TikTok Belum Laku Terjual
Jadi Senjata China Lawan...
Jadi Senjata China Lawan Tarif Impor, AS Bidik 140 Perusahaan Chip
Chip AI Jadi Senjata...
Chip AI Jadi Senjata China untuk Melawan AS Terkait Tarif Impor Baru
China Luncurkan Robot...
China Luncurkan Robot Tangan yang Punya Sensitivitas seperti Jari Manusia
Beragam Respons Soal...
Beragam Respons Soal Kehadiran Manus AI Baru Buatan China
Jelang Pelarangan TikTok...
Jelang Pelarangan TikTok di AS, Donald Trump Siapkan Perjanjian Baru
TikTok Akan Hilang di...
TikTok Akan Hilang di AS Jika 4 April 2025 Tidak Dijual
Rekomendasi
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Donald Trump Hebohkan UFC 314: Masuk Arena Diiringi Musik Rock
2 Jenazah Korban KKB...
2 Jenazah Korban KKB Teridentifikasi, Dimakamkan di Yahukimo Jika Tak Dijemput Keluarga
PCINU Turki Sambut Kunjungan...
PCINU Turki Sambut Kunjungan Prabowo di Ankara, Hadiahkan Cendera Mata Kaligrafi Islami
Berita Terkini
ChatGPT Kini Bisa Kembalikan...
ChatGPT Kini Bisa Kembalikan Kenangan Masa Lalu Anda yang Terlupakan
25 menit yang lalu
NASA Kewalahan Membersihkan...
NASA Kewalahan Membersihkan Kotoran Manusia yang Menumpuk di Luar Angkasa
3 jam yang lalu
Smartphone, Komputer,...
Smartphone, Komputer, dan Alat Elektronik Akan Bebas dari Tarif Trump
4 jam yang lalu
WhatsApp Sempat Lumpuh!...
WhatsApp Sempat Lumpuh! Grup Chat Terdampak, Tagar WhatsAppDown Meroket
12 jam yang lalu
Bundling iPhone 16 Telkomsel:...
Bundling iPhone 16 Telkomsel: Kuota Jumbo dan eSIM, Cicilan hingga 24 Bulan
15 jam yang lalu
YouTuber Prank Vitaly...
YouTuber Prank Vitaly Zdorovetskiy Bikin Onar di Filipina, Berharap Deportasi Malah Masuk Bui
15 jam yang lalu
Infografis
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Bantu Rusia Melawan Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved