Mahasiswa Jember Ciptakan Aplikasi Curhat, Solusi Mengatasi Masalah Kesehatan Mental
loading...
A
A
A
JEMBER - Masalah kesehatan mental seperti depresi hingga bunuh diri di kalangan anak muda semakin menjamur. Untuk mengatasi persoalan ini hadir aplikasi karya mahasiswa Politeknik Negeri Jember yang diberi nama Maucurhat.
Aplikasi berupa chatbot ini berguna untuk teman curhat virtual berikut tawaran solusinya. Ya, menu utama aplikasi ini adalah pelayanan konseling dan konsultasi untuk mengatasi isu-isu kesehatan mental.
Adalah Kimi Dandy Yudanarko, Ariz Saputra, Rama Diputra, Lisa Novita Sari serta Naela Zahwa Salsabila yang menggawangi kehariran aplikasi ini. Chatbot buatan mereka ini menggunakan teknologi generative artificial intelligence yang memanfaatkan teknologi terbaru untuk mengembangkan model chatbot yang dapat berpikir secara cepat dan menyerupai manusia. Alhasil ketika pengguna menggunakan aplikasi tersebut akan mendapatkan feedback secara langsung, termasuk solusi penyelesaian curhatan.
Menurut Putri Salsabhila Fahira, salah seorang pengguna aplikasi Maucurhat, penggunaan aplikasi ini sangat mudah dan privasi pengguna tidak akan bocor.
Sementara Kimi Dandy Yudanarko, salah seorang pembuat aplikasi, mengatakan aplikasi chatbot Maucurhat yang ia garap bersama teman-temannya merupakan proyek dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Banyaknya berita dan kasus yang berkaitan dengan isu kesehatan mental, khususnya dalam kasus bunuh diri dan gangguan kesehatan jiwa menjadi latar belakang pembuatan aplikasi tersebut.
Kimi berharap aplikasi yang diciptakan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjadi rintisan bagi perusahaan berbasis teknologi.
Aplikasi berupa chatbot ini berguna untuk teman curhat virtual berikut tawaran solusinya. Ya, menu utama aplikasi ini adalah pelayanan konseling dan konsultasi untuk mengatasi isu-isu kesehatan mental.
Adalah Kimi Dandy Yudanarko, Ariz Saputra, Rama Diputra, Lisa Novita Sari serta Naela Zahwa Salsabila yang menggawangi kehariran aplikasi ini. Chatbot buatan mereka ini menggunakan teknologi generative artificial intelligence yang memanfaatkan teknologi terbaru untuk mengembangkan model chatbot yang dapat berpikir secara cepat dan menyerupai manusia. Alhasil ketika pengguna menggunakan aplikasi tersebut akan mendapatkan feedback secara langsung, termasuk solusi penyelesaian curhatan.
Baca Juga
Menurut Putri Salsabhila Fahira, salah seorang pengguna aplikasi Maucurhat, penggunaan aplikasi ini sangat mudah dan privasi pengguna tidak akan bocor.
Sementara Kimi Dandy Yudanarko, salah seorang pembuat aplikasi, mengatakan aplikasi chatbot Maucurhat yang ia garap bersama teman-temannya merupakan proyek dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Banyaknya berita dan kasus yang berkaitan dengan isu kesehatan mental, khususnya dalam kasus bunuh diri dan gangguan kesehatan jiwa menjadi latar belakang pembuatan aplikasi tersebut.
Kimi berharap aplikasi yang diciptakan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjadi rintisan bagi perusahaan berbasis teknologi.
(msf)