Ini Daftar Negara ASEAN yang Terkena Gelombang Panas, Tembus 45 Derajat Celcius

Sabtu, 25 Mei 2024 - 20:35 WIB
loading...
Ini Daftar Negara ASEAN...
Kebakaran hutan menjadi salah satu dampak dari gelombang panas yang melanda negara-negara ASEAN. Foto: Antara
A A A
JAKARTA - Gelombang panas yang melanda negara-negara ASEAN memang berdampak cukup besar. Termasuk masalah kesehatan, kebakaran hutan, kekeringan, dan gangguan pada sektor pertanian dan energi.

Ada banyak penyebab gelombang panas yang melanda negara ASEAN. Mulai peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan peningkatan suhu global, fenomena iklim El NiƱo, urbanisasi yang pesat, hingga posisi matahari berada di belahan bumi utara pada April dan Meiyang menyebabkan peningkatkan intensitas radiasi.

Berikut beberapa negara di ASEAN yang terkena dampak gelombang panas beserta dampaknya:

1. Myanmar

Myanmar mengalami suhu tertinggi dalam sejarah pada April 2023, mencapai 45 derajat Celcius di beberapa wilayah. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko kebakaran hutan, kekeringan, dan masalah kesehatan seperti heat stroke.

Gelombang panas di Myanmar juga berdampak pada sektor pertanian, dengan penurunan hasil panen dan kerugian ekonomi yang signifikan. Selain itu, pemadaman listrik bergilir menjadi lebih sering terjadi karena meningkatnya permintaan energi untuk pendinginan.

2. Laos

Laos juga mengalami suhu yang sangat tinggi, mencapai 43,5 derajat Celcius di kota Luang Prabang pada Mei 2023. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Gelombang panas di Laos juga berdampak pada sektor pariwisata, dengan penurunan jumlah wisatawan karena kondisi cuaca yang tidak nyaman. Selain itu, kekeringan yang disebabkan oleh gelombang panas mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih.

3. Thailand

Thailand mengalami suhu tertinggi dalam 65 tahun terakhir pada April 2023, mencapai 45,4 derajat Celcius di provinsi Tak. Gelombang panas ini menyebabkan masalah kesehatan, kebakaran hutan, dan kekeringan.

Di Bangkok, suhu tinggi menyebabkan peningkatan penggunaan listrik untuk pendinginan, yang membebani jaringan listrik dan menyebabkan pemadaman listrik. Selain itu, kekeringan mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih di beberapa wilayah.

4. Vietnam

Vietnam juga mengalami gelombang panas yang parah pada Mei 2023, dengan suhu mencapai 44,1 derajat Celcius di provinsi Ha Tinh. Hal ini menyebabkan peningkatan risiko kebakaran hutan, kekeringan, dan masalah kesehatan.

Gelombang panas di Vietnam juga berdampak pada sektor energi, dengan peningkatan permintaan listrik untuk pendinginan yang menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah. Selain itu, kekeringan mengancam produksi pertanian dan pasokan air bersih.

5. Filipina

Filipina mengalami suhu tinggi dan kelembaban yang ekstrem selama musim panas tahun 2023. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi mereka yang bekerja di luar ruangan. Gelombang panas di Filipina juga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan kekeringan.


6. Singapura

Meskipun tidak sepanas negara-negara lain di ASEAN, Singapura juga mengalami suhu yang lebih tinggi dari biasanya selama musim panas di 2023. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi penduduk dan meningkatkan penggunaan listrik untuk pendinginan.

Gelombang panas di Singapura juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan, terutama bagi kelompok rentan.

7. Malaysia

Malaysia mengalami gelombang panas pada 2023, dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius di beberapa wilayah. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi penduduk dan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Gelombang panas di Malaysia juga dapat menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan. Selain itu, suhu tinggi dapat mempengaruhi produksi pertanian dan pasokanairbersih.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Suhu Panas di Australia...
Suhu Panas di Australia Akan Semakin Membara hingga 2050
Australia Peringatkan...
Australia Peringatkan Penduduknya Bersiap Hadapi Panas Ekstrem
Apakah Air Laut Bisa...
Apakah Air Laut Bisa Mendidih? Fenomena Alam Ini Jawabannya
Awan Berbentuk UFO Muncul...
Awan Berbentuk UFO Muncul di Langit Manchester selama 10 Menit
Jepang Umumkan Suhu...
Jepang Umumkan Suhu Panas Sepanjang 2024 di Atas Normal
BMKG Prediksi Cuaca...
BMKG Prediksi Cuaca di Indonesia Tahun 2025 Akan Lebih Panas dari 2024
2024 Menjadi Tahun Terpanas,...
2024 Menjadi Tahun Terpanas, Berikut Catatan Datanya
FAO Vonis Gelombang...
FAO Vonis Gelombang Panas di 16 Titik Wilayah Picu Kelaparan Hebat
Panas Ekstrem Terus...
Panas Ekstrem Terus Berlanjut, Krisis Air Mengancam Separuh Hasil Pertanian di Dunia
Rekomendasi
Fokus Kawal Haji 2025,...
Fokus Kawal Haji 2025, Itjen Kemenag Awasi Penyediaan Layanan Haji
Isu Tentara Komplain...
Isu Tentara Komplain Seskab Teddy Naik Pangkat, KSAD Maruli: Saya Ingin Tahu Orangnya Siapa
Konsisten Terapkan Praktik...
Konsisten Terapkan Praktik Berkelanjutan Pertagas Raih 3 Penghargaan ISA 2025
Berita Terkini
Ini Jadwal Gerhana Bulan...
Ini Jadwal Gerhana Bulan Total di Ramadan 2025, Bisa Lihat di Indonesia?
4 jam yang lalu
Fungsi dan Cara Kerja...
Fungsi dan Cara Kerja Selaput Mata Buaya, Rahasia Unik Sang Predator
5 jam yang lalu
Syarat dan Cara Tukar...
Syarat dan Cara Tukar Uang Secara Online, Praktis Via Situs Resmi BI
6 jam yang lalu
Indonesia dan Masa Depan...
Indonesia dan Masa Depan AI: SDM, Infrastruktur, dan Regulasi Jadi Kunci
8 jam yang lalu
5 Hewan Endemik China...
5 Hewan Endemik China yang Mengejutkan, Salah Satunya Panda Raksasa
9 jam yang lalu
Resmi Hadir di Indonesia,...
Resmi Hadir di Indonesia, HUAWEI Mate X6 Miliki Body Ramping, Tangguh, dan Makin Multitasking
12 jam yang lalu
Infografis
Negara-negara ASEAN...
Negara-negara ASEAN yang Kepincut Ingin Gabung BRICS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved