Bahas Teknologi Radiologi Berbasis AI, Menkes Kunjungi Samsung Health
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT. Samsung Health and Medical Equipment Bussiness, menerima kunjungan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam upaya membahas kolaborasi bisnis di bidang kesehatan.
Kedua belah pihak pun mendiskusikan perihal bergeraknya teknologi medis dunia yang semakin memberdayakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terutama di bidang radiologi digital dan sistem pencitraan diagnostik.
Head of Samsung Electronics Health & Medical, Kyo Tae Yoo mengungkapkan pertemuannya dengan Menkes Budi Sadikin, menjadi tindak lanjut komitmen antar kedua belah pihak dalam menciptakan masa depan baru bagi para profesional medis dan pasien.
Dalam kesempatan tersebut, Yoo mengungkapkan Samsung Medison menawarkan perangkat medis mutakhir termasuk Ultrasound HERA W10 Elite, V8, dan Sistem Radiologi Digital AccE GC85A Vision yang didukung AI.
“Perangkat ini memberdayakan dokter untuk mengontrol proses pencitraan dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan bahkan pada pasien seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Hal ini berarti pengalaman yang lebih efisien bagi dokter dan pasien," ungkap Yoo dikutip dalam keterangannya, Jumat (25/4/2024).
Yoo menuturkan dalam pertemuan yang dihelat pada Selasa kemarin (21/5/2024), Samsung menyambut baik tawaran kolaborasi yang didukung pemerintah, melalui kehadiran Kemenkes tersebut. Dia berharap, dalam pengembangan inovasi teknologi medis yang dibawa Samsung tersebut, dapat melibatkan dokter-dokter Indonesia secara basis saling bermanfaat.
"Kami berharap dengan tindak lanjut kolaborasi ini, Samsung dan Indonesia bisa mengembangkan teknologi AccE GC85A Vision, sistem radiografi digital langit-langit premium Samsung yang dilengkapi dengan Vision Assist," tutur Yoo.
Yoo menjelaskan AccE GC85A Vision berfokus pada cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi para profesional kesehatan. Efisiensi yang dimaksud seperti mengurangi waktu operasi, mengurangi kesalahan pengambilan ulang dan memantau pasien secara terus-menerus melalui Vision Live, kamera langsung di unit kepala tabung.
“AccE GC85A Vision menghemat waktu pengoperasian dalam proses pengaturan dengan rekomendasi cerdas. Teknologi AI diciptakan untuk memudahkan penggunaan, meminimalisir kesalahan dan membantu para dokter memberikan diagnose lanjutan,” pungkas Yoo.
Kedua belah pihak pun mendiskusikan perihal bergeraknya teknologi medis dunia yang semakin memberdayakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terutama di bidang radiologi digital dan sistem pencitraan diagnostik.
Head of Samsung Electronics Health & Medical, Kyo Tae Yoo mengungkapkan pertemuannya dengan Menkes Budi Sadikin, menjadi tindak lanjut komitmen antar kedua belah pihak dalam menciptakan masa depan baru bagi para profesional medis dan pasien.
Dalam kesempatan tersebut, Yoo mengungkapkan Samsung Medison menawarkan perangkat medis mutakhir termasuk Ultrasound HERA W10 Elite, V8, dan Sistem Radiologi Digital AccE GC85A Vision yang didukung AI.
“Perangkat ini memberdayakan dokter untuk mengontrol proses pencitraan dengan cepat dan akurat, mengurangi kesalahan bahkan pada pasien seperti anak-anak, orang lanjut usia, dan penyandang disabilitas. Hal ini berarti pengalaman yang lebih efisien bagi dokter dan pasien," ungkap Yoo dikutip dalam keterangannya, Jumat (25/4/2024).
Yoo menuturkan dalam pertemuan yang dihelat pada Selasa kemarin (21/5/2024), Samsung menyambut baik tawaran kolaborasi yang didukung pemerintah, melalui kehadiran Kemenkes tersebut. Dia berharap, dalam pengembangan inovasi teknologi medis yang dibawa Samsung tersebut, dapat melibatkan dokter-dokter Indonesia secara basis saling bermanfaat.
"Kami berharap dengan tindak lanjut kolaborasi ini, Samsung dan Indonesia bisa mengembangkan teknologi AccE GC85A Vision, sistem radiografi digital langit-langit premium Samsung yang dilengkapi dengan Vision Assist," tutur Yoo.
Yoo menjelaskan AccE GC85A Vision berfokus pada cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi para profesional kesehatan. Efisiensi yang dimaksud seperti mengurangi waktu operasi, mengurangi kesalahan pengambilan ulang dan memantau pasien secara terus-menerus melalui Vision Live, kamera langsung di unit kepala tabung.
“AccE GC85A Vision menghemat waktu pengoperasian dalam proses pengaturan dengan rekomendasi cerdas. Teknologi AI diciptakan untuk memudahkan penggunaan, meminimalisir kesalahan dan membantu para dokter memberikan diagnose lanjutan,” pungkas Yoo.
(wbs)