Hadirkan Orang yang Telah Meninggal, Teknologi VR Dinilai Penuh Risiko

Minggu, 05 Mei 2024 - 10:53 WIB
loading...
Hadirkan Orang yang...
Teknologi VR Dinilai Penuh Risiko. FOTO/ UNILAD
A A A
MENLO PARK - Teknologi VR baru ini memang menimbulkan dilema etika yang kompleks. Di satu sisi, teknologi ini memungkinkan orang untuk terhubung kembali dengan orang-orang terkasih yang telah meninggal.



Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa teknologi ini dapat memperpanjang masa berkabung dan membuat orang sulit untuk move on.

Seperti dilansir dari Unilad, Minggu (5/5/2024), ada juga kekhawatiran bahwa teknologi ini dapat disalahgunakan untuk tujuan jahat, seperti menciptakan avatar orang yang masih hidup tanpa persetujuan mereka.

Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan teknologi VR baru ini adalah keputusan pribadi.

Tidak ada jawaban benar atau salah, dan setiap orang harus mempertimbangkan dengan cermat pro dan kontra sebelum memutuskan apakah teknologi ini tepat untuk mereka.

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Tujuan Anda menggunakan teknologi ini. Apakah Anda ingin terhubung kembali dengan orang yang dicintai yang telah meninggal?

Apakah Anda ingin mengalami sesuatu yang baru dan menarik? Atau apakah Anda ingin menggunakan teknologi ini untuk tujuan terapeutik?

Bagaimana menurut Anda perasaan Anda saat menggunakan teknologi ini? Apakah Anda merasa senang, sedih, atau cemas? Adakah kemungkinan Anda akan mengalami kilas balik atau reaksi stres pasca-trauma (PTSD)?

Konsekuensi etis. Apakah menurut Anda menggunakan teknologi ini secara etis? Apakah Anda khawatir tentang potensi penyalahgunaannya?

Jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi VR baru ini, penting untuk berbicara dengan profesional kesehatan mental terlebih dahulu.

Mereka dapat membantu Anda memahami potensi risiko dan manfaat teknologi ini dan membuat keputusan yang tepat untuk Anda.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0962 seconds (0.1#10.140)