Keamanan Digital Jadi Kunci Utama dalam 3 Tahun Mendatang

Senin, 18 Maret 2024 - 12:59 WIB
loading...
Keamanan Digital Jadi...
Keamanan data harus terlindungi karena data merupakan aset berharga yang harus terlindungi. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Cybersecurity menempati posisi pertama untuk lima risiko utama yang akan dihadapi organisasi termasuk perusahaan saat ini dan dalam tiga tahun mendatang. Hal itu berdasarkan laporan Risk in Focus Global Summary 2024 yang dirilis oleh The Institute of Internal Auditors (IIA).

Partner Technology Risk Consulting RSM Indonesia, Erikman D Pardamean menyampaikan bahwa meskipun kabar baiknya Indonesia telah meraih peningkatan peringkat National Cyber Security Indeks (NCSI) pada 2023, namun organisasi termasuk perusahaan tetap dituntut untuk memperhatikan beberapa langkah kunci dalam menghadapi cybersecurity terutama dalam tiga tahun mendatang.

“Indonesia meraih skor 63,64 dari skala 100 dalam indeks keamanan siber, yang meningkat sebesar 24,68 poin dari skor tahun sebelumnya yang hanya mencapai 38,96 pada 2022. Hal ini menjadikan Indonesia pada 2023 naik ke peringkat 49 dari 176 negara dari yang sebelumnya peringkat 83 pada 2022," ujar Erikman dalam webinar bertajuk “Cyber Security, Data Privacy, and Human Rights: Navigating the Digital Landscape”, Senin (18/3/2024).

Menurutnya, peningkatan peringkat ini patut diakui karena mencerminkan peningkatan tingkat kesiapan dan kesadaran masyarakat menghadapi ancaman siber.

“Namun mengingat cybersecurity masih menjadi top risk untuk organisasi hingga tiga tahun mendatang, maka penting bagi perusahaan untuk memiliki beberapa langkah kunci dalam menghadapinya,” lanjut Erikman.

Dalam webinar tersebut juga disampaikan bahwa tiga poin kunci. Pertama, penting bagi perusahaan untuk mengenal ‘crown jewel’ yang perlu dilindungi dengan mengidentifikasi aset Information Technology (IT) dan Operational Technology (OT) di organisasi, melakukan penilaian risiko siber dan postur risiko siber secara berkala.

"Kemudian penting untuk dipastikan bahwa perlindungan diimplementasikan secara efektif dengan melakukan penilaian berkala seperti simulasi phishing, latihan ancaman siber, penilaian kerentanan, dan pengujian penetrasi (penetration test)," jelasnya.

Kedua adalah terkait membangun ketahanan siber. Ketahanan dapat dicapai melalui pembangunan tata kelola dan strategi keamanan siber yang kuat. Tata kelola melibatkan pembentukan struktur, kebijakan, dan prosedur yang jelas yang menetapkan tanggung jawab, mengelola risiko, dan memastikan kepatuhan dengan hukum dan standar yang relevan.

Strategi mengacu pada rencana menyeluruh yang menyelaraskan inisiatif keamanan siber dengan tujuan bisnis, mencakup manajemen aset, penilaian risiko, respons insiden, dan perencanaan pemulihan.

Ketiga adalah keamanan siber tidak terpisahkan dari kepercayaan digital (digital trust). Keamanan siber adalah elemen penting dari kepercayaan digital yang pada gilirannya penting untuk kesuksesan jangka panjang dan kelangsungan hidup bisnis di era digital.

"Perusahaan harus memprioritaskan keamanan siber untuk melindungi dari ancaman, memastikan kepatuhan dengan regulasi dan membangun kepercayaan yang diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan keunggulan bersaing," paparnya.

Urgensi kebutuhan akan keamanan siber akan semakin tinggi, mempertimbangkan masa transisi UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) di Indonesia yang akan berlaku penuh pada Oktober 2024. Aspek keamanan siber menjadi krusial untuk melindungi data pribadi dari ancaman digital.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Resmi, PT Samafitro...
Resmi, PT Samafitro Menjadi Distributor Solusi AIDC Honeywell di Indonesia
PDN Cikarang Molor Lagi!...
PDN Cikarang Molor Lagi! Ramadan Jadi Alasan Penundaan, Kapan Beroperasi?
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Stop Numpang Orang!...
Stop Numpang Orang! Saatnya Sekolah Bangun Istana Data Sendiri yang Aman
Hacker China dan Iran...
Hacker China dan Iran Manfaatkan Chatbot AI Google Gemini untuk Serangan Siber
Rekomendasi
Kecelakaan di Tol Layang...
Kecelakaan di Tol Layang MBZ, 2 Mobil Terbalik
Adu Gaya di Miami! Streaming...
Adu Gaya di Miami! Streaming Miami Grand Prix 2025 di VISION+
Kebakaran Hebat di Israel...
Kebakaran Hebat di Israel Tak Terkendali, Warga Zionis Panik Berlarian
Berita Terkini
Rekomendasi HP Android...
Rekomendasi HP Android dengan Kamera setara iPhone
9 menit yang lalu
Ternyata Aksi Buruh...
Ternyata Aksi Buruh Sudah Ada Sejak Zaman Firaun dan Romawi, Ini Jejaknya
2 jam yang lalu
Kucing Modern Diklaim...
Kucing Modern Diklaim Berasal dari Ritual Suci Bangsa Mesir Kuno
3 jam yang lalu
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
6 jam yang lalu
Spesies Kepiting China...
Spesies Kepiting China Ditemukan di Sungai AS
6 jam yang lalu
Lebih dari Sekadar Layar,...
Lebih dari Sekadar Layar, HUAWEI Mate XT dan X6 Mengantarkan Era Keemasan Ponsel Lipat
16 jam yang lalu
Infografis
Alasan Ramalan dalam...
Alasan Ramalan dalam Serial The Simpsons Selalu Jadi Kenyataan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved