Mantan Insinyur Google Ungkap Teknologi Nanobot yang Bisa Bikin Manusia Abadi

Sabtu, 09 Maret 2024 - 12:05 WIB
loading...
Mantan Insinyur Google...
Keabadian telah menjadi impian manusia sejak zaman purba. (Foto: Creative Commons Attribution 4.0)
A A A
JAKARTA - Keabadian telah menjadi impian manusia sejak zaman purba. Kegemaran manusia untuk menyiasati kematian tercermin dalam catatan ilmiah, mitologi, dan cerita rakyat yang berasal setidaknya dari Mesir kuno.

Greek Reporter melansir, Sabtu (9/3/2024) Ray Kurzweil, seorang mantan insinyur Google mengklaim bahwa manusia akan mencapai keabadian pada 2030. Selama ini 86 persen dari 147 prediksinya telah terbukti benar.

Kurzweil berbicara di saluran YouTube Adagio, membahas perluasan dalam genetika, nanoteknologi, dan robotika, yang menurutnya akan mengarah pada teknologi nanobot yang dapat membalikkan usia.

Robot kecil ini akan memperbaiki sel dan jaringan yang rusak dan memburuk seiring bertambahnya usia tubuh serta membuat manusia kebal terhadap penyakit seperti kanker.

Prediksi bahwa pencapaian seperti ini dapat tercapai pada 2030 telah menimbulkan keraguan, karena menyembuhkan semua penyakit mematikan tampaknya jauh dari jangkauan.



Kurzweil dipekerjakan oleh Google pada 2012 pada proyek-proyek baru yang melibatkan pembelajaran mesin dan pemrosesan bahasa, tetapi dia telah meramalkan kemajuan teknologi sejak lama.

Pada 1990, dia meramalkan bahwa pemain catur terbaik di dunia akan kalah dari komputer pada 2000. Hal itu terjadi pada 1997 ketika Deep Blue mengalahkan Gary Kasparov.

Kurzweil membuat prediksi mengejutkan lainnya pada 1999. Ia mengatakan bahwa pada 2023, laptop seharga 1.000 dollar AS akan memiliki daya komputasi dan kapasitas penyimpanan otak manusia.



Sekarang, mantan insinyur Google tersebut percaya bahwa teknologi akan menjadi begitu kuat sehingga akan membantu manusia hidup abadi , dalam apa yang dikenal sebagai singularitas.

Singularitas adalah titik teoretis di mana kecerdasan buatan melampaui kecerdasan manusia dan mengubah jalur evolusi.

Kurzweil, seorang penulis yang menggambarkan dirinya sebagai seorang futuris meramalkan bahwa singularitas teknologi akan terjadi pada tahun 2045, dengan Kecerdasan Buatan melewati uji Turing yang valid pada tahun 2029. Ini menguji kemampuan mesin untuk menunjukkan perilaku cerdas yang setara atau tidak dapat dibedakan dari manusia.



"Kita akan mendapatkan lebih banyak neokorteks, kita akan menjadi lebih lucu, kita akan menjadi lebih baik dalam musik. Kita akan menjadi lebih seksi," kata Kurzweil. Ia percaya bahwa akan menciptakan sintesis manusia-mesin yang akan membuat manusia lebih baik.

Konsep nanomesin yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia telah ada dalam fiksi ilmiah selama beberapa dekade. Dalam Star Trek, robot molekuler kecil yang disebut nanit digunakan untuk membantu memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh.

Lebih dari 10 tahun yang lalu, National Science Foundation AS meramalkan "telepati yang ditingkatkan oleh jaringan" - mengirimkan pikiran melalui internet - akan dapat dilakukan pada tahun 2020an. "Pada akhirnya, itu akan mempengaruhi segalanya," kata Kurzweil.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2007 seconds (0.1#10.140)