Elon Musk Gugat OpenAI dan Sam Altman, Perkara Apa?

Sabtu, 02 Maret 2024 - 16:29 WIB
loading...
Elon Musk Gugat OpenAI...
Elon Musk resmi menggugat OpenAI dan Sam Altman ke pengadilan tinggi San Francisco. (Foto: AP)
A A A
JAKARTA - Elon Musk resmi menggugat OpenAI dan Sam Altman ke pengadilan tinggi San Francisco atas tuduhan pengkhianatan terhadap tujuan awal pembuatan ChatGPT. Musk mengklaim OpenAI telah melenceng dari tujuan awal dan kini lebih berorientasi mengejar keuntungan materi.

Padahal ketika mendanai pendirian OpenAI, Musk bersama Altman dan Greg Brockman telah sepakat menjadikan perusahaan sebagai organisasi nirlaba yang akan mengembangkan teknologi untuk kepentingan publik.

Dalam materi gugatan, Musk menegaskan dalam perjanjian pendirian, OpenAI akan membuat kode-kodenya terbuka untuk publik. Namun, dengan merangkul Microsoft , OpenAI dan para eksekutifnya telah menghancurkan kesepakatan dan merusak misi mulia perusahaan.

"OpenAI, Inc. telah berubah menjadi anak perusahaan de facto sumber tertutup dari perusahaan teknologi terbesar di dunia: Microsoft. Di bawah Dewan Barunya, perusahaan ini tidak hanya mengembangkan tetapi juga mengolah AGI untuk memaksimalkan keuntungan bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan umat manusia," demikian isi gugatan Musk dilansir dari Arab News, Sabtu (3/2/2024). Sementara OpenAI menolak untuk berkomentar tentang gugatan tersebut.

AGI yang dimaksud adalah sistem kecerdasan buatan yang dapat berfungsi sama baiknya atau bahkan lebih baik dari manusia dalam berbagai tugas.



Musk menggugat atas pelanggaran kontrak, pelanggaran kewajiban fidusia, dan praktik bisnis yang tidak adil. Dia juga ingin ada injungsi untuk mencegah siapa pun, termasuk Microsoft, mendapatkan manfaat dari teknologi OpenAI. "Klaim-klaim tersebut tidak mungkin berhasil di pengadilan, tetapi mungkin itu bukanlah tujuan Musk," kata Anupam Chander, profesor hukum di Universitas Georgetown.

"Sebagian ada klaim peran pendirian Elon dalam OpenAI dan teknologi kecerdasan buatan generatif, terutama klaim bahwa dia yang memberi nama OpenAI dan dia yang merekrut ilmuwan kunci serta dia yang menjadi pendana utama pada tahun-tahun awal," kata Chander.

Musk adalah investor awal OpenAI ketika didirikan pada tahun 2015 dan menjabat sebagai co-chairman dewan bersama Sam Altman. Dalam gugatan tersebut, Musk mengatakan telah menginvestasikan puluhan juta dolar dalam laboratorium riset nirlaba.

Musk mengundurkan diri dari dewan pada awal 2018. OpenAI saat itu menyebut pengunduran diri Musk untuk mencegah konflik kepentingan karena Tesla sedang merekrut bakat kecerdasan buatan untuk membangun teknologi mobil self-driving. "Ini akan menghilangkan konflik masa depan yang mungkin terjadi bagi Elon," tulis OpenAI dalam sebuah pos blog pada Februari 2018. Musk sejak itu mengatakan memiliki perbedaan pendapat dengan arah startup tersebut, tetapi terus menyumbangkan dana.



Pada tahun yang sama, OpenAI mengajukan dokumen untuk menggabungkan badan usaha berorientasi profit dan mulai memindahkan sebagian besar tenaga kerjanya ke bisnis tersebut, tetapi tetap memiliki dewan direktur nirlaba yang mengatur perusahaan.

Microsoft melakukan investasi pertamanya sebesar USD1 miliar dalam perusahaan tersebut pada tahun 2019 dan tahun berikutnya, menandatangani perjanjian yang memberikan hak eksklusif atas model-model kecerdasan buatannya. Lisensi tersebut seharusnya berakhir ketika OpenAI telah mencapai kecerdasan buatan umum.

Kehadiran ChatGPT pada akhir 2022 membawa ketenaran bagi OpenAI dan memicu perlombaan pengembangan teknologi AI generatif. Ketika dewan nirlaba tiba-tiba memecat Sam Altman sebagai CEO akhir tahun lalu, Microsoft membantu Altman kembali sebagai CEO dan memicu kebanyakan dewan lama mengundurkan diri. Gugatan Musk mengklaim bahwa perubahan-perubahan tersebut menyebabkan mekanisme pemeriksaan dan keseimbangan yang melindungi misi nirlaba perusahaan "runtuh dalam semalam."

Salah satu klaim Musk adalah bahwa direktur-direktur nirlaba gagal memenuhi kewajiban untuk mengikuti misi perusahaan. Namun Dana Brakman Reiser, profesor di Brooklyn Law School, meragukan bahwa Musk memiliki legal standing untuk membawa klaim tersebut.



"Akan sangat mengkhawatirkan jika setiap orang yang peduli atau menyumbang ke sebuah lembaga amal tiba-tiba bisa menggugat direktur dan petugas eksekutif untuk mengatakan, 'Kamu tidak melakukan apa yang saya pikir benar untuk menjalankan nirlaba ini'. Secara umum, hanya direktur lain atau jaksa agung, yang bisa membawa jenis gugatan tersebut," katanya.

Meskipun Musk berinvestasi dalam bisnis berorientasi profit, keluhannya tampaknya adalah bahwa OpenAI menghasilkan terlalu banyak keuntungan yang bertentangan dengan misi awalnya, membuat teknologi tersedia untuk publik.

Terlepas dari berbagai pendapat di atas, pertarungan di pengadilan antara Musk dan Altman akan memberikan pandangan ke publik tentang mekanisme pengambilan keputusan di OpenAI, meskipun pengacara perusahaan kemungkinan akan berjuang mati-matian menjaga hal tersebut sebagai rahasia. "Penemuan itu akan epik," tulis investor ventura Chamath Palihapitiya di X. Musk menjawab dalam satu-satunya komentar publiknya sejauh ini tentang kasus ini: "Ya."
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Buntut Tarif Impor Baru,...
Buntut Tarif Impor Baru, Elon Musk dan Mark Zuckerberg Cs Rugi Rp3,48 Kuadriliun dalam Sehari
Bantu Pemain Menang,...
Bantu Pemain Menang, Microsoft Luncurkan Copilot for Gaming
Beragam Respons Soal...
Beragam Respons Soal Kehadiran Manus AI Baru Buatan China
Elon Musk Tegaskan Akan...
Elon Musk Tegaskan Akan Bertahan di Gedung Putih hingga Misi DOGE Tuntas
AI Akan Gantikan Posisi...
AI Akan Gantikan Posisi 4 Ribu Karyawan Bank Terbesar Asia Tenggara
Grok Kecerdasan Buatan...
Grok Kecerdasan Buatan Elon Musk Bermasalah dengan Pemerintah AS
Gemini 2.5 Pro Teknologi...
Gemini 2.5 Pro Teknologi AI Terbaik yang Diklaim Bantu Pekerjaan Manusia
Hadirkan GPT-4o. OpenAI...
Hadirkan GPT-4o. OpenAI Suntik Mati DALL-E
10 Mahasiswa Dikeluarkan...
10 Mahasiswa Dikeluarkan dari Universitas Lithuania karena Penyalahgunaan AI
Rekomendasi
Klasemen Grup C Piala...
Klasemen Grup C Piala Asia U-17 setelah Timnas Indonesia Permalukan Korea Selatan
JK: Pengusaha Tidak...
JK: Pengusaha Tidak Perlu Dibantu Asal Jangan Diganggu
Kenaikan Tiket KA Usai...
Kenaikan Tiket KA Usai Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta: Terapkan Batas Atas dan Batas Bawah
Berita Terkini
Fosil Hewan Tertua di...
Fosil Hewan Tertua di Dunia Dickinsonia Ini Berumur 558 Juta Tahun!
11 menit yang lalu
Daftar Terlengkap Game...
Daftar Terlengkap Game Nintendo Switch 2 2025: Tanggal Rilis, Harga, dan Fitur
1 jam yang lalu
Alasan Jangan FOMO Pre-Order...
Alasan Jangan FOMO Pre-Order Nintendo Switch 2 Sekarang!
2 jam yang lalu
Kelebihan dan Kekurangan...
Kelebihan dan Kekurangan Nintendo Switch 2, Baca Sebelum Membeli!
2 jam yang lalu
Nintendo Switch 2: Jadwal...
Nintendo Switch 2: Jadwal Rilis, Harga, dan Alasan Indonesia Belum Kebagian
3 jam yang lalu
Microsoft Disebut Menunda...
Microsoft Disebut Menunda Pembangunan Data Center Secara Global, Jakarta Ikut Terdampak?
4 jam yang lalu
Infografis
2 Negara NATO akan Kirim...
2 Negara NATO akan Kirim Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved