Valuasi Nvidia Tembus USD2 Triliun Berkat Lonjakan Minat AI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nvidia mencatat sejarah dengan nilai pasar atau valuasi yang mencapai USD2 triliun untuk pertama kalinya. Pencapaian ini terdorong oleh permintaan yang sangat tinggi untuk chip buatan Nvidia. Ini karena perusahaan Silicon Valley tersebut adalah pelopor teknologi AI generatif yang sedang booming.
Karena AI generatif sendiri butuh kekuatan komputasi yang tinggi. Sementara tidak banyak perusahaan yang bisa membuat chip yang cukup kuat untuk menjalankan AI generatif.
Maka, pendapatan dari Nvidia diperkirakan akan terus meroket. Hal itu yang membaut valuasi Nvidia meroket USD277 miliar dalam waktu singkat, tertinggi dalam sejarah Wall Street.
Hal ini membantu perusahaan melesat dari nilai pasar USD1 triliun menjadi USD2 triliun dalam waktu sekitar delapan bulan. Nvidia menjadi perusahaan AS tercepat yang mencapai angka tersebut, mengalahkan raksasa teknologi Apple dan Microsoft.
“Bagi perusahaan AI saat ini, faktor pembatas utama bukanlah permintaan, melainkan kemampuan mereka untuk menjawab lonjakan permintaan,” kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank.
Saham Nvidia ditutup 0,4% lebih tinggi pada akhir pekan lalu, dengan nilai pasar sekitar USD1,97 triliun. Saham Nvidia sempat naik 4,9% ke rekor tertinggi USD823,94 selama sesi perdagangan, setelah melonjak lebih dari 16% pada hari Kamis.
Saham Nvidia melonjak hampir 60% tahun ini, setelah naik lebih dari tiga kali lipat pada 2023. Lonjakan saham Nvidia menjadi faktor utama kenaikan S&P 500, berkontribusi lebih dari seperempat kenaikan indeks saham tahun ini.
Perkiraan pendapatan kuartal pertama yang melonjak hingga 233% melampaui ekspektasi pasar. Pertumbuhan pesat menarik perhatian analis dan investor dari seluruh dunia ke Nvidia.
"Saya investor Eropa, tapi saya menerima lebih banyak email tentang hasil mereka daripada perusahaan lain," kata seorang investor.
“Perusahaan cloud terkemuka berencana meningkatkan belanja untuk memenuhi permintaan pelatihan dan inferensi AI. Tampaknya hampir semua pengeluaran akan jatuh ke kantong Nvidia," ujar Brian Colello, strategis di Morningstar.
"Kami memperkirakan pendapatan Nvidia akan meningkat beberapa miliar dolar setiap kuartal sepanjang tahun fiskal 2025 seiring ketersediaanpasokanchip."
Karena AI generatif sendiri butuh kekuatan komputasi yang tinggi. Sementara tidak banyak perusahaan yang bisa membuat chip yang cukup kuat untuk menjalankan AI generatif.
Maka, pendapatan dari Nvidia diperkirakan akan terus meroket. Hal itu yang membaut valuasi Nvidia meroket USD277 miliar dalam waktu singkat, tertinggi dalam sejarah Wall Street.
Permintaan Chip untuk AI Terus Meningkat
Pertumbuhan Nvidia memang pesat sekali setahun terakhir. Chip Nvidia digunakan oleh hampir semua pemain AI generatif, mulai pembuat ChatGPT, OpenAI, hingga Google.Hal ini membantu perusahaan melesat dari nilai pasar USD1 triliun menjadi USD2 triliun dalam waktu sekitar delapan bulan. Nvidia menjadi perusahaan AS tercepat yang mencapai angka tersebut, mengalahkan raksasa teknologi Apple dan Microsoft.
“Bagi perusahaan AI saat ini, faktor pembatas utama bukanlah permintaan, melainkan kemampuan mereka untuk menjawab lonjakan permintaan,” kata Ipek Ozkardeskaya, analis senior di Swissquote Bank.
Saham Nvidia ditutup 0,4% lebih tinggi pada akhir pekan lalu, dengan nilai pasar sekitar USD1,97 triliun. Saham Nvidia sempat naik 4,9% ke rekor tertinggi USD823,94 selama sesi perdagangan, setelah melonjak lebih dari 16% pada hari Kamis.
Saham Nvidia melonjak hampir 60% tahun ini, setelah naik lebih dari tiga kali lipat pada 2023. Lonjakan saham Nvidia menjadi faktor utama kenaikan S&P 500, berkontribusi lebih dari seperempat kenaikan indeks saham tahun ini.
Perkiraan pendapatan kuartal pertama yang melonjak hingga 233% melampaui ekspektasi pasar. Pertumbuhan pesat menarik perhatian analis dan investor dari seluruh dunia ke Nvidia.
"Saya investor Eropa, tapi saya menerima lebih banyak email tentang hasil mereka daripada perusahaan lain," kata seorang investor.
“Perusahaan cloud terkemuka berencana meningkatkan belanja untuk memenuhi permintaan pelatihan dan inferensi AI. Tampaknya hampir semua pengeluaran akan jatuh ke kantong Nvidia," ujar Brian Colello, strategis di Morningstar.
"Kami memperkirakan pendapatan Nvidia akan meningkat beberapa miliar dolar setiap kuartal sepanjang tahun fiskal 2025 seiring ketersediaanpasokanchip."
(dan)