Bertenaga Cahaya, Ilmuwan Amerika Ciptakan Komputer yang Tak Bisa Diretas

Sabtu, 17 Februari 2024 - 18:01 WIB
loading...
Bertenaga Cahaya, Ilmuwan...
Ilmuwan Amerika Serikat tengah mengembangkan chip komputer baru bertenaga cahaya. (Foto: Interesting Engineering)
A A A
JAKARTA - Para ilmuwan Amerika Serikat tengah mengembangkan chip komputer baru bertenaga cahaya. Perangkat ini diklaim memiliki kemampuan luar biasa dan anti diretas.

Dengan menggunakan tenaga cahaya dan kecerdasan buatan, tim meyakini komputer baru ini akan memiliki kecepatan transfer data di atas rata-rata, lebih efisien, serta ramah lingkungan. Tim peneliti dipimpin oleh Nader Enghata, profesor di Sekolah Teknik dan Ilmu Terapan di Universitas Pennsylvania. Adapun chip silikon-fotonik (SiPh) yang dirancang dapat melakukan komputasi matematika menggunakan cahaya.

Dilansir dari Interesting Engineering, Sabtu (17/2/2024), tim beralih ke cahaya karena itu adalah cara tercepat untuk mentransfer data yang dikenal oleh manusia. Namun, dengan menggunakan silikon yang sangat melimpah, teknologi ini dapat dengan cepat diproduksi secara massal.

Peneliti bertujuan merancang chip yang dapat melakukan perkalian matriks-vektor. Sebuah komputasi matematika umum, sistem ini banyak digunakan dalam mengembangkan dan menjalankan jaringan saraf saat mengembangkan arsitektur untuk memberdayakan model AI yang dikembangkan saat ini.



Karena chip ini berbahan silikon, peneliti bisa saja mengubah proses fabrikasi secara total. Namun, mereka mengurangi tinggi chip di area tertentu untuk mengontrol bagaimana cahaya merambat di dalamnya.

Chip yang lebih lebar memungkinkan cahaya tersebar melalui chip. Namun, dengan mengontrol variasi tinggi, tim memastikan bahwa cahaya di dalam chip hanya bergerak lurus.

Hasil penelitian sebentar lagi akan dirilis dan siap diproduksi secara massal. Lantaran pabrik hanya bisa merancang chip dengan ukuran yang saat ini ada di pasar, desain chip harus dimodifikasi.



Firooz Aflatouni, profesor Teknik Elektrik dan Sistem di Universitas Pennsylvania, juga terlibat dalam penelitian ini. Dia mengatakan chip karya mereka dapat menggantikan unit pemrosesan grafis (GPU) yang digunakan perusahaan untuk melatih dan mengklasifikasikan model AI. Aflatouni merekomendasikan platform SiPh dapat berfungsi sebagai tambahan infrastruktur yang ada yang digunakan oleh perusahaan AI.

Selain melakukan komputasi dengan lebih cepat, chip SiPh juga dapat mengatasi kekhawatiran privasi data. Karena chip dapat melakukan beberapa komputasi secara paralel, tidak perlu menyimpan informasi dalam memori kerja saat komputasi dilakukan. "Tidak ada yang dapat meretas memori yang tidak ada untuk mengakses informasi Anda," kata Aflatouni.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7391 seconds (0.1#10.140)