Apple Rekrut Hacker-Hacker Terbaik di Dunia, untuk Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Raksasa telekomunikasi Amerika Serikat, Apple, merekrut hacker-hacker terbaik untuk dipekerjakan. Mereka diberi tugas untuk membobol sistem keamanan iPhone, sehingga kelemahan perangkat ini teridentifikasi dan bisa diperbaiki.
Kelompok hacker ini dikumpulkan di satu tempat di Paris, Prancis. Di tempat itu setiap hacker berupaya keras untuk memperkuat sistem pengamanan yang ada di iPhone. Tidak hanya memperkuat sistem perangkat lunak, para hacker juga memperkokoh hardware atau perangkat agar tidak bisa dibobol. "Kita mendorong sistem pertahanan lebih ke depan agar tetap selangkah lebih maju," ujar Ivan Krstic, Apple Chief of Security Engineering.
Dikutip dari Apple Insider, Senin (20/11/2023), ikhtiar ini sengaja dilakukan Apple agar ponsel mereka tidak bisa dibobol atau diretas. Apalagi sempat ada insiden software buatan Israel, Pegasus berhasil meretas iPhone. Aplikasi itu digunakan oleh beberapa negara untuk memata-matai lawan politik mereka melalui iPhone.
"Menghadapi ancaman seperti Pegasus dan upaya peretasan yang dilakukan negara, Apple berusaha menjaga keamanan iOS dan sistem operasi lainnya dengan memperkerjakan hacker dari Paris," sebut Apple Insider.
Apple melihat sistem perangkat lunak atau software akan sangat mudah untuk diperbarui untuk menjamin keamanan. Kondisi yang berbeda justru terjadi di perangkat keras. Konsumen tidak akan memiliki pilihan lain jika peretasan dilakukan melalui perangkat. Dari situ Apple berusaha keras agar iPhone benar-benar memiliki sistem pengamanan yang kuat tidak hanya di software tapi juga hardware.
"Salah satu cara yang diupayakan adalah penggunaan laser dan sensor yang telah disesuaikan lainnya. Itu dilakukan karena kebutuhan membuat perangkat keras seaman mungkin sebelum benar-benar dirilis ke masyarakat," tulis Apple Insider.
Ivan Krstic mengatakan saat ini upaya peretasan terhadap ponsel semakin sering dilakukan. Hal itu terjadi karena akselerasi teknologi yang semakin cepat.
Dari situ muncul berbagai teknologi peretasan yang memang perlu diantisipasi dengan baik. Dia menuturkan pelanggaran data telah meledak dalam dekade terakhir, dengan jumlah serangan lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2013 dan 2021.
Peretas bahkan terus melakukan penyerangan dengan cara-cara baru. Jenis serangan juga sangat berbeda yang membuat produsen ponsel perlu bekerja keras menceganya. "Kondisi itu menciptakan lebih banyak peluang bagi lebih banyak peretas untuk mengembangkan keahliannya guna memilih ceruk pasar yang ingin mereka serang," kata Ivan Krstic.
Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Apple justru merupakan upaya agar selangkah lebih dulu dibanding para peretas.
Kelompok hacker ini dikumpulkan di satu tempat di Paris, Prancis. Di tempat itu setiap hacker berupaya keras untuk memperkuat sistem pengamanan yang ada di iPhone. Tidak hanya memperkuat sistem perangkat lunak, para hacker juga memperkokoh hardware atau perangkat agar tidak bisa dibobol. "Kita mendorong sistem pertahanan lebih ke depan agar tetap selangkah lebih maju," ujar Ivan Krstic, Apple Chief of Security Engineering.
Dikutip dari Apple Insider, Senin (20/11/2023), ikhtiar ini sengaja dilakukan Apple agar ponsel mereka tidak bisa dibobol atau diretas. Apalagi sempat ada insiden software buatan Israel, Pegasus berhasil meretas iPhone. Aplikasi itu digunakan oleh beberapa negara untuk memata-matai lawan politik mereka melalui iPhone.
"Menghadapi ancaman seperti Pegasus dan upaya peretasan yang dilakukan negara, Apple berusaha menjaga keamanan iOS dan sistem operasi lainnya dengan memperkerjakan hacker dari Paris," sebut Apple Insider.
Apple melihat sistem perangkat lunak atau software akan sangat mudah untuk diperbarui untuk menjamin keamanan. Kondisi yang berbeda justru terjadi di perangkat keras. Konsumen tidak akan memiliki pilihan lain jika peretasan dilakukan melalui perangkat. Dari situ Apple berusaha keras agar iPhone benar-benar memiliki sistem pengamanan yang kuat tidak hanya di software tapi juga hardware.
"Salah satu cara yang diupayakan adalah penggunaan laser dan sensor yang telah disesuaikan lainnya. Itu dilakukan karena kebutuhan membuat perangkat keras seaman mungkin sebelum benar-benar dirilis ke masyarakat," tulis Apple Insider.
Ivan Krstic mengatakan saat ini upaya peretasan terhadap ponsel semakin sering dilakukan. Hal itu terjadi karena akselerasi teknologi yang semakin cepat.
Dari situ muncul berbagai teknologi peretasan yang memang perlu diantisipasi dengan baik. Dia menuturkan pelanggaran data telah meledak dalam dekade terakhir, dengan jumlah serangan lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2013 dan 2021.
Baca Juga
Peretas bahkan terus melakukan penyerangan dengan cara-cara baru. Jenis serangan juga sangat berbeda yang membuat produsen ponsel perlu bekerja keras menceganya. "Kondisi itu menciptakan lebih banyak peluang bagi lebih banyak peretas untuk mengembangkan keahliannya guna memilih ceruk pasar yang ingin mereka serang," kata Ivan Krstic.
Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh Apple justru merupakan upaya agar selangkah lebih dulu dibanding para peretas.
(msf)