Ciptakan Roket Murah, Orienspace China Tantang Dominasi SpaceX di Luar Angkasa

Kamis, 08 Februari 2024 - 08:38 WIB
loading...
Ciptakan Roket Murah,...
Proyek pengembangan roket yang dapat digunakan kembali tengah dilakukan oleh Orienspace yang berbasis di Beijing. (Foto: Benzinga)
A A A
JAKARTA - Dominasi SpaceX Elon Musk dan Amerika di luar angkasa dalam waktu dekat akan terusik dengan kehadiran perusahaan-perusahaan China yang telah membuat terobosan baru dengan menciptakan roket yang bisa dipakai berulang kali. Kehadiran teknologi ini tentu saja akan mengurangi biaya peluncuran satelit atau wahana luar angkasa lainnya, secara signifikan.

Proyek pengembangan roket yang dapat digunakan kembali saat ini tengah dilakukan oleh Orienspace yang berbasis di Beijing. Roket bernama Gravity-2 itu bahkan direncanakan melakukan penerbangan perdana pada akhir 2025 atau awal 2026.

Dilansir dari Benzinga, Kamis (8/2/2024), Bloomberg melaporkan Orienspace baru-baru ini menyelesaikan uji coba peluncuran pertamanya dari roket sekali pakai ini.

Selain roket yang bisa dipakai berulang kali, Orienspace juga fokus pada peluncuran roket berbasis laut, yang menawarkan fleksibilitas dan efektivitas biaya bagi perusahaan yang ingin meningkatkan frekuensi peluncuran. Perusahaan ini telah merencanakan tiga hingga lima peluncuran roket pada tahun 2025 dan lima hingga delapan pada tahun 2026, dengan tujuan mencapai frekuensi peluncuran 10 kali setahun dalam waktu tiga tahun.

Baca Juga: China Bangun Sistem Pertahanan Luar Angkasa, Ini Targetnya

Perusahaan-perusahaan China lainnya, termasuk startup dan badan usaha milik negara, juga sedang mengerjakan teknologi roket yang dapat digunakan kembali. Beijing Interstellar Glory Space Technology atau i-Space misalnya, telah melakukan uji coba pada bulan Desember 2023. Juga anak perusahaan dari China Aerospace Science and Industry Corp yang dimiliki oleh negara.

Meskipun banyak kemajuan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan China, SpaceX Elon Musk tetap menjadi pemimpin global dalam bidang roket yang dapat digunakan kembali. Namun, industri antariksa China sedang berkembang pesat, menarik investasi signifikan dan meningkatkan permintaan akan layanan peluncuran.

Pada bulan Mei 2023, Elon Musk memuji program antariksa China , menyatakan bahwa itu lebih maju daripada yang kebanyakan orang sadari. Pengakuan ini datang beberapa jam sebelum China meluncurkan tiga astronot ke stasiun antariksa sebagai bagian dari misi Shenzhou-16.

Baca Juga: China Siapkan Program Pengiriman Wisatawan ke Luar Angkasa

Pada bulan November, Musk membanggakan rekor dunia SpaceX dalam mengirimkan lebih dari 1.000 ton ke orbit dalam setahun, mengalahkan total muatan dari negara lain. Dia menekankan China adalah kontributor utama untuk sekitar 250 ton yang dikirim oleh seluruh dunia, di luar SpaceX.

Namun, China juga telah mengkritik AS dalam domain antariksa. Pada bulan Desember 2021, China mengajukan keluhan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyatakan bahwa satelit SpaceX nyaris menabrak stasiun antariksa mereka, menuduh AS melanggar Traktat Luar Angkasa.

Mengakui ancaman China yang semakin meningkat di bidang antariksa, Pentagon telah mengalirkan miliaran dolar ke industri antariksa untuk menjaga dominasi AS di domain yang kritis ini. Kemajuan cepat China dalam teknologi roket yang dapat digunakan kembali lebih menegaskan perlunya investasi dan inovasi AS yang terus-menerus di sektor antariksa.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gambar AI Donald Trump...
Gambar AI Donald Trump Jadi Paus Picu Reaksi Keras
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
Elon Musk Samakan Dirinya...
Elon Musk Samakan Dirinya dengan Buddha
3 Tanda Kiamat yang...
3 Tanda Kiamat yang Muncul di China Semua Datang dari Langit
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
Tentara Robotik China...
Tentara Robotik China Bikin Para Ahli Khawatir
Petinggi Tesla Bantah...
Petinggi Tesla Bantah Mencari Pengganti Elon Musk sebagai CEO
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Trump Perintahkan Pembukaan...
Trump Perintahkan Pembukaan Kembali Penjara Alcatraz untuk Penjahat Paling Kejam di AS
Rekomendasi
Sugar Daddy Siap Bikin...
Sugar Daddy Siap Bikin Baper! Simak Jadwal Tayang dan Link Nonton di VISION+
Heboh! Bupati Pemalang...
Heboh! Bupati Pemalang Lantik Ratusan CPNS di Tempat Sampah Pesalakan
Perkuat Konsolidasi,...
Perkuat Konsolidasi, Partai Perindo: Maluku Jadi Titik Strategis Menangkan Pemilu 2029
Berita Terkini
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Intel Siapkan Teknologi...
Intel Siapkan Teknologi Pendingin CPU Berperforma Tinggi
Daftar Kode Redeem FF...
Daftar Kode Redeem FF Free Fire Max Senin 5 Mei 2025, Klaim Sekarang!
Kisah Pembangunan Bahtera...
Kisah Pembangunan Bahtera Nuh: Sebuah Tantangan Teknologi di Ambang Bencana Dahsyat
Kontroversi Worldcoin:...
Kontroversi Worldcoin: Antara Janji Utopis dan Ancaman Privasi di Era Digital
Kontroversi Pembekuan...
Kontroversi Pembekuan Worldcoin dan WorldID di Indonesia, Tawarkan Rp800 Ribu Ditukar dengan Data Biometrik Pribadi
Infografis
China Tingkatkan Patroli...
China Tingkatkan Patroli di Sekitar Kepulauan Sengketa di LCS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved