Serangan Siber Meningkat, tapi Kenapa Banyak UMKM Malas Backup Data?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak perusahaan atau invididu yang sadar bahwa serangan siber terus meningkat. Meski demikian, lebih banyak pula yang bandel. Cuek dengan data penting yang dimilikinya. Apa sebabnya?
Serangan siber di 2024 sudah semakin berbahaya. Ransomware, misalnya, ditakuti perusahaan karena bisa mengenkripsi data korban dan meminta tebusan.
Namun, meski pentingnya keamanan data sudah tak diragukan tapi masih banyak bisnis di Indonesia, terutama di sektor UMKM, yang belum melakukan backup untuk melindungi data mereka.
Mengapa Tidak Backup Data?
Ternyata ada beberapa alasan mengapa perusahaan seperti UMKM masih merasa malas untuk melakukan backup data menurut Synology:
Padahal, kerugian akibat kehilangan data bisa berakibat fatal dan jauh lebih mahal daripada biaya investasi untuk solusi backup memadai.
“Dinamika infrastruktur hybrid saat ini mengakibatkan data tersebar di berbagai platform dan perangkat. Menambah kompleksitas dalam pengelolaan data,” tulis keterangan resmi Synology.
Kepraktisan juga menjadi faktor penting. UMKM yang umumnya memiliki sumber daya terbatas butuh solusi mudah dipelajari dan dikelola. Misalnya, lewat antarmuka intuitif untuk memudahkan dalam pemeliharaan sistem backup tanpa memerlukan pengawasan teknis berat.
“Sangatlah penting bagi setiap bisnis untuk memilih solusi backup yang paling cocok dengan infrastruktur dan kebutuhan mereka,” tulis Synology. Perusahaan tersebut saat ini berfokus pada solusi NAS (network-attached storage) yang dianggap ideal untuk UMKM.
Selain menawarkan penyimpanan yang kapasitasnya dapat disesuaikan, juga terintegrasi, dan cocok untuk berbagai jenis platform dan perangkat. “UMKM dapat memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmereka,”.
Serangan siber di 2024 sudah semakin berbahaya. Ransomware, misalnya, ditakuti perusahaan karena bisa mengenkripsi data korban dan meminta tebusan.
Namun, meski pentingnya keamanan data sudah tak diragukan tapi masih banyak bisnis di Indonesia, terutama di sektor UMKM, yang belum melakukan backup untuk melindungi data mereka.
Mengapa Tidak Backup Data?
Ternyata ada beberapa alasan mengapa perusahaan seperti UMKM masih merasa malas untuk melakukan backup data menurut Synology: 1. Masih Dianggap Kurang Penting
Banyak UMKM menganggap backup data sebagai beban anggaran tambahan. Dengan perspektif jangka pendek, beberapa pemilik bisnis menganggap biaya awal dari penerapan solusi backup seperti biaya hardware, biaya lisensi software, dan biaya pemeliharaan sebagai pengeluaran yang tidak perlu.Padahal, kerugian akibat kehilangan data bisa berakibat fatal dan jauh lebih mahal daripada biaya investasi untuk solusi backup memadai.
2. Anggapan UMKM Bukan Target Penjahat Siber
Banyak UMKM merasa tidak jadi sasaran serangan dunia maya. Padahal yang terjadi justru berbeda, di mana UMKM sering kali menjadi target empuk karena kurangnya infrastruktur keamanan yang kuat dan dukungan tim IT memadai.Solusi Backup Data untuk UMKM
Menurut Synology, ada beberapa solusi backup ideal untuk UMKM. Pertama, Biaya terjangkau. Kedua, mudah terintegrasi dengan sistem yang sudah ada.“Dinamika infrastruktur hybrid saat ini mengakibatkan data tersebar di berbagai platform dan perangkat. Menambah kompleksitas dalam pengelolaan data,” tulis keterangan resmi Synology.
Kepraktisan juga menjadi faktor penting. UMKM yang umumnya memiliki sumber daya terbatas butuh solusi mudah dipelajari dan dikelola. Misalnya, lewat antarmuka intuitif untuk memudahkan dalam pemeliharaan sistem backup tanpa memerlukan pengawasan teknis berat.
Gunakan Konsep 3-2-1 untuk Menyalin Data
Konsep backup 3-2-1 sering dijadikan acuan dalam menerapkan solusi backup. Konsep ini menyarankan setidaknya ada tiga salinan data, disimpan dalam dua format berbeda, dengan satu salinan di lokasi terpisah.“Sangatlah penting bagi setiap bisnis untuk memilih solusi backup yang paling cocok dengan infrastruktur dan kebutuhan mereka,” tulis Synology. Perusahaan tersebut saat ini berfokus pada solusi NAS (network-attached storage) yang dianggap ideal untuk UMKM.
Selain menawarkan penyimpanan yang kapasitasnya dapat disesuaikan, juga terintegrasi, dan cocok untuk berbagai jenis platform dan perangkat. “UMKM dapat memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaranmereka,”.
(dan)