Hari Kebangkitan Teknologi Nasional 2020 jadi Momentum Ciptakan Kemandirian Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puncak acara dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang ke-25, yang fokus melihat keunggulan riset dan inovasi untuk kemandirian bangsa Indonesia. Sekaligus sebagai rangkaikan Hari Kemerdekaan ke-75 Indonesia.
Puncak acara Hakteknas ke-25 disiarkan secara virtual, yang dihadiri sejumlah menteri serta kepala lembaga, serta Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, yang hadir secara virtual.. (Baca juga: Staf KPU Yahukimo Papua Tewas Ditikam dan Digorok
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, sudah menjadi tekad kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera.
“Mari sukseskan transformasi Indonesia dari negara berbasis sumber daya alam menjadi berbasis inovasi,” tutur Bambang saat menyampaikan pemaparannya, dalam puncak peringatan Hakteknas ke-25, Senin (10/8/2020).
Peringatan Hakteknas ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus-November 2020. Antara lain peluncuran produk penelitian inovasi strategis, seminar, dan bakti inovasi.
Ada tiga kegiatan utama Hakteknas tahun ini. Pertama, bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kemenristek/BRIN akan memulai kegiatan desa berinovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi desa.
Tahun ini di 100 desa terpilih, teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), akan digunakan untuk memecahkan permasalahan desa.
“Misalnya di Desa Tamaila, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, akan dipasang generator listrik pikohidro, agar desa ini segera memiliki listrik,” jelas mantan Kepala BAPPENAS itu.
Kedua, peluncuran strategi nasional kecerdesan artifisial, yang merupakan area kebijakan nasional 2020-2045. Di dalamnya fokus pada bidang teknologi kecerdasan artifisial bagi kementerian, lembaga daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Lima program prioritas dari kecerdasan artifisial Indonesia adalah layanan kesehatan, revormasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, dan mobilitas kota cerdas.
“Program quick wins dari kecerdasan artifisial saat ini adalah sistem pendeteksian untuk Covid-19,” imbuhnya.
Ketiga, peluncuran katalog elektronik sektor produk inovasi. Kemenristek/BRIN bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi Indonesia yang telah lulus uji, kesiapterapan teknologi inovasi, telah diproduksi dan mengantongi perizinan, serta siap edar.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wapres berharap kegiatan Hakteknas 2020 bisa menjadi jawaban kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada, khususnya di tengah masa pandemi Covid-19.
Perhelatan ini menurut Ma’ruf Amin dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya Iptek dan inovasi di kehidupan sehari-hari. Saat ini diperlukan inovasi-inovasi baru dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
“Hakteknas ini saya anggap penting dalam mendorong budaya inovasi di Tanah Air,” kata Ma’ruf Amin, dalam paparannya.
Puncak acara Hakteknas ke-25 disiarkan secara virtual, yang dihadiri sejumlah menteri serta kepala lembaga, serta Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, yang hadir secara virtual.. (Baca juga: Staf KPU Yahukimo Papua Tewas Ditikam dan Digorok
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, sudah menjadi tekad kita semua untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan sejahtera.
“Mari sukseskan transformasi Indonesia dari negara berbasis sumber daya alam menjadi berbasis inovasi,” tutur Bambang saat menyampaikan pemaparannya, dalam puncak peringatan Hakteknas ke-25, Senin (10/8/2020).
Peringatan Hakteknas ke-25 akan diisi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rentang Agustus-November 2020. Antara lain peluncuran produk penelitian inovasi strategis, seminar, dan bakti inovasi.
Ada tiga kegiatan utama Hakteknas tahun ini. Pertama, bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kemenristek/BRIN akan memulai kegiatan desa berinovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi desa.
Tahun ini di 100 desa terpilih, teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), akan digunakan untuk memecahkan permasalahan desa.
“Misalnya di Desa Tamaila, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, akan dipasang generator listrik pikohidro, agar desa ini segera memiliki listrik,” jelas mantan Kepala BAPPENAS itu.
Kedua, peluncuran strategi nasional kecerdesan artifisial, yang merupakan area kebijakan nasional 2020-2045. Di dalamnya fokus pada bidang teknologi kecerdasan artifisial bagi kementerian, lembaga daerah, dan pemangku kepentingan lainnya.
Lima program prioritas dari kecerdasan artifisial Indonesia adalah layanan kesehatan, revormasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, dan mobilitas kota cerdas.
“Program quick wins dari kecerdasan artifisial saat ini adalah sistem pendeteksian untuk Covid-19,” imbuhnya.
Ketiga, peluncuran katalog elektronik sektor produk inovasi. Kemenristek/BRIN bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), mewadahi pemasaran atau hilirisasi dari produk inovasi Indonesia yang telah lulus uji, kesiapterapan teknologi inovasi, telah diproduksi dan mengantongi perizinan, serta siap edar.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wapres berharap kegiatan Hakteknas 2020 bisa menjadi jawaban kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada, khususnya di tengah masa pandemi Covid-19.
Perhelatan ini menurut Ma’ruf Amin dapat mendorong kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya Iptek dan inovasi di kehidupan sehari-hari. Saat ini diperlukan inovasi-inovasi baru dalam bidang kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
“Hakteknas ini saya anggap penting dalam mendorong budaya inovasi di Tanah Air,” kata Ma’ruf Amin, dalam paparannya.
(wbs)