Kelompok Hacker Rusia Bobol Jaringan Kyivstar, Ukraina Alami Kerugian Besar

Jum'at, 05 Januari 2024 - 11:25 WIB
loading...
Kelompok Hacker Rusia Bobol Jaringan Kyivstar, Ukraina Alami Kerugian Besar
Kepala siber intelijen keamanan Ukraina Illia Vitiuk mengungkapkan, hacker Rusia bertanggung jawab atas pemutusan akses internet dan komunikasi seluler Kyivstar pada Desember 2023. Foto/Al Arabiya/Info Risk Today
A A A
KIEV - Kepala siber intelijen keamanan Ukraina Illia Vitiuk mengungkapkan, hacker Rusia bertanggung jawab atas pemutusan akses internet dan komunikasi seluler Kyivstar pada Desember 2023. Kyivstar merupakan operator telekomunikasi terkemuka di Ukraina yang digunakan sekitar 24 juta orang warga.

Vitiuk mengatakan, para peretas telah menganalisis seluruh infrastruktur Kyivstar dan bersiap dengan cermat selama berbulan-bulan sebelum meluncurkan serangan siber besar-besaran. Dampak serangan itu menghapus hampir semuanya dan memengaruhi sekitar 24 juta pengguna selama berhari-hari.

“(Serangan siber) yang menghancurkan, benar-benar menghancurkan inti dari operator telekomunikasi. Serangan ini adalah pesan besar, peringatan besar, tidak hanya bagi Ukraina, namun bagi seluruh dunia Barat untuk memahami bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar tidak tersentuh,” katanya dikutip SINDOnews dari laman info risk today, Jumat (5/1/2024).



Kelompok peretas bernama Solntsepek, yang memiliki hubungan dengan unit GRU angkatan bersenjata Rusia, sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok tersebut mengklaim 10.000 komputer, lebih dari 4.000 server, dan semua penyimpanan cloud serta sistem cadangan yang dimiliki oleh Kyivstar telah terhapus dalam serangan tersebut.

Vitiuk mengatakan malware yang digunakan kemungkinan besar merupakan penghapus data. Namun, pihaknya masih menyelidiki masing-masing sampel perangkat lunak berbahaya tersebut.
Kelompok Hacker Rusia Bobol Jaringan Kyivstar, Ukraina Alami Kerugian Besar


Vitiuk tidak memberikan rincian namun mengkonfirmasi bahwa ribuan server virtual dan PC telah hancur dalam serangan "skala besar". “Penyelidik kesulitan menganalisis vektor serangan karena infrastruktur Kyivstar terhapus,” katanya.

Peneliti keamanan siber memperkirakan akan ada lebih banyak dampak buruk setelah pemadaman listrik pada bulan Desember. “Jika penyerang berada di jaringan organisasi selama lebih dari enam bulan, mereka akan mengakses sebagian besar data operator,” kata William Wright, CEO Closed Door Security, kepada Information Security Media Group.



Dia menjelaskan, serangan terhadap infrastruktur nasional yang penting akan digunakan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin. Kemudian para hacker melakukan serangan mematikan untuk menghancurkan infrastruktur tersebut.

“Serangan dua arah yaitu mengumpulkan informasi kemudian menyebabkan kekacauan sebanyak mungkin mengingatkan kita pada serangan Maersk pada tahun 2017, yang menyebabkan kerugian sekitar USD10 miliar,” ujarnya.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3390 seconds (0.1#10.140)