Waspada! Tren Ancaman Siber 2024 Bakal Menyasar Sektor Keuangan

Senin, 01 Januari 2024 - 14:54 WIB
loading...
Waspada! Tren Ancaman...
Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky menyebut ada potensi serangan siber yang besar pada 2024. (Foto: Ingimage)
A A A
JAKARTA - Potensi ancaman siber terus meningkat. Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky menyebut ada potensi serangan siber yang besar pada 2024.

Dikutip dari pernyataan resmi Kaspersky, Senin (1/1/2023) tren Web3 dan permintaan untuk malware loader bakal meningkat signifikan. Dampaknya pun semakin merusak.

Begitu pula potensi lonjakan serangan yang didorong oleh AI dan peniruan saluran komunikasi bakal kerap terjadi. Sehingga hal ini akan mengarah pada menjamurnya kampanye berkualitas rendah. Selain itu, para ahli Kaspersky memprediksi para penjahat siber akan memanfaatkan popularitas sistem pembayaran langsung yang mengakibatkan munculnya malware clipboard dan peningkatan eksploitasi Trojan mobile banking.

Kelompok penjahat siber seperti Grandoreiro yang berekspansi ke luar negeri, misalnya, mereka telah menargetkan lebih dari 900 bank di 40 negara. Tren mengkhawatirkan lainnya pada 2024, yaitu meningkatnya paket backdoor open source. Penjahat siber akan mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak sumber terbuka yang banyak digunakan. Kondisi ini membahayakan keamanan dan berpotensi menyebabkan pelanggaran data dan kerugian finansial.

Baca Juga: Daftar Orang Paling Berbahaya di Dunia Maya, Elon Musk Salah Satunya

Para ahli memperkirakan kelompok afiliasi dalam ekosistem penjahat siber akan menunjukkan struktur yang lebih fleksibel tahun ini dengan memberdayakan anggota yang sering berpindah atau bekerja untuk beberapa kelompok secara bersamaan.

Kemampuan beradaptasi ini akan mempersulit penegakan hukum untuk melacak mereka dan memerangi kejahatan dunia maya secara efektif.

Prediksi penting lainnya meliputi adopsi global Sistem Transfer Otomatis (Automated Transfer Systems). Adopsi global ATS seluler akan melampaui batas negara Brasil, sehingga memungkinkan penjahat siber di seluruh dunia mengeksploitasi sistem demi keuntungan finansial.

Ada juga risiko penurunan zero-days, peningkatan eksploitasi satu hari. Pelaku kejahatan siber akan beralih ke eksploitasi satu hari yang lebih dapat diandalkan karena kelangkaan zero-day, yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas.

Selain itu juga eksploitasi perangkat dan layanan yang salah dikonfigurasi. Meningkatnya eksploitasi perangkat dan layanan yang salah dikonfigurasi, memberikan akses tidak sah kepada penjahat siber untuk melancarkan serangan.

Baca Juga: Rusia Tangkap Geng Ransomware Berbahaya di Dunia

“Dalam lanskap keamanan siber finansial yang terus berkembang pada tahun 2024, kami mengantisipasi terjadinya lonjakan ancaman, peningkatan otomatisasi, dan kegigihan para pelaku kejahatan siber," kata Marc Rivero, peneliti keamanan utama di GReAT.

"Untuk tetap menjadi yang terdepan, lembaga dan organisasi keuangan harus secara proaktif menyesuaikan strategi keamanan siber, memperkuat pertahanan untuk melindungi aset dan data sensitif mereka."

Marc menambahkan kunci keberhasilannya terletak pada membina kolaborasi antara sektor publik dan swasta, membentuk garda depan persatuan untuk melawan risiko ancaman yang berkembang, sehingga dapat membentuk medan keamanan siber yang kokoh bagi sektor keuangan pada 2024.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
HP Warning: Tes Verifikasi...
HP Warning: Tes Verifikasi CAPTCHA Palsu untuk Sebarkan Malware!
Cloudflare Kenalkan...
Cloudflare Kenalkan AI untuk Mencegah Pencurian Data
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Elon Musk Umumkan X...
Elon Musk Umumkan X Diserang Besar-besaran
Bank di Arab Saudi Dilarang...
Bank di Arab Saudi Dilarang Gunakan WhatsApp
Cara Masuk dan Keluar...
Cara Masuk dan Keluar Fastboot Xiaomi Redmi Note 7
Akun Instagram Ridwan...
Akun Instagram Ridwan Kamil Kembali Pulih usai Diretas
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
12 Orang Jadi Korban...
12 Orang Jadi Korban SMS Phising Fake BTS, Kerugian Rp473 juta
Rekomendasi
Tumpas: Premanisme Tak...
Tumpas: Premanisme Tak Laku jika Penegakan Hukum Berjalan Baik
Anindya Bakrie Angkat...
Anindya Bakrie Angkat Bicara soal Kadin Cilegon Minta Jatah Proyek Chandra Asri Rp15 Triliun
Kadin Bakal Bangun 1.000...
Kadin Bakal Bangun 1.000 Dapur Umum Makan Bergizi Gratis
Berita Terkini
Aturan Penggunaan Media...
Aturan Penggunaan Media Sosial di ASEAN Didesak untuk Dibuat
Logo Google Diperbarui...
Logo Google Diperbarui dengan Warna Gradasi Baru
Dibanderol Rp28 Juta,...
Dibanderol Rp28 Juta, HP Lipat Kelas Sultan Oppo Find N5 Ludes Bak Kacang Goreng, Apa Sebabnya?
Lebih Dahulu Gelap atau...
Lebih Dahulu Gelap atau Terang? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Reaksi Kasih Sayang...
Reaksi Kasih Sayang Ibu Gajah ketika Anaknya Tewas Ditabrak Truk
Anjing dan Kucing Berevolusi...
Anjing dan Kucing Berevolusi hingga Terlihat Mirip karena Alasan Aneh Ini
Infografis
Waspada! 3 Ancaman Teknologi...
Waspada! 3 Ancaman Teknologi AI Suara yang Bisa Disalahgunakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved