Telegram Blokir Akun Pro Palestina
loading...
Pengguna iPhone dan Android kini tak bisa lagi mengakses saluran Telegram yang digunakan kelompok pro Palestina. (Foto: Flickr)
A
A
A
JAKARTA - Pengguna Apple seperti iPhone kini tak bisa lagi mengakses saluran Telegram yang digunakan kelompok pro Palestina, seperti Jihad Islam Palestina (PIJ) dan sayap militer Front Pembebasan Palestina (PFLP).
Kebijakan ini menyusul pemblokiran serupa pada perangkat Android terhadap dua saluran Hamas dan tiga saluran PIJ dan PFLP pada awal bulan ini.
Dilansir dari JPost, Sabtu (16/12/2023), pemblokiran ini kemungkinan terjadi akibat tekanan dari Apple, yang mengontrol App Store, tempat hampir semua perangkat lunak pihak ketiga untuk iOS diakses.
Telegram selama ini telah menjadi salah satu platform utama bagi Hamas, pendukungnya, dan kelompok pro Palestina lainnya untuk mempublikasikan pernyataan dan hal lain, terutama sejak serangan badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Meski diblokir di Android dan iPhone, namun para pengguna desktop masih bisa mengakses sejumlah saluran pro Palestina.
CEO Telegram, Pavel Durov, yang berbasis di Dubai dan lahir di Rusia, sebelumnya enggan memblokir saluran Hamas . Dia berdalih tidak mungkin Telegram dapat digunakan secara signifikan untuk memperkuat propaganda.
"Sebaliknya, mereka berfungsi sebagai sumber informasi langsung yang unik bagi peneliti, jurnalis, dan pemeriksa fakta," katanya.
Kebijakan ini menyusul pemblokiran serupa pada perangkat Android terhadap dua saluran Hamas dan tiga saluran PIJ dan PFLP pada awal bulan ini.
Dilansir dari JPost, Sabtu (16/12/2023), pemblokiran ini kemungkinan terjadi akibat tekanan dari Apple, yang mengontrol App Store, tempat hampir semua perangkat lunak pihak ketiga untuk iOS diakses.
Telegram selama ini telah menjadi salah satu platform utama bagi Hamas, pendukungnya, dan kelompok pro Palestina lainnya untuk mempublikasikan pernyataan dan hal lain, terutama sejak serangan badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Meski diblokir di Android dan iPhone, namun para pengguna desktop masih bisa mengakses sejumlah saluran pro Palestina.
CEO Telegram, Pavel Durov, yang berbasis di Dubai dan lahir di Rusia, sebelumnya enggan memblokir saluran Hamas . Dia berdalih tidak mungkin Telegram dapat digunakan secara signifikan untuk memperkuat propaganda.
"Sebaliknya, mereka berfungsi sebagai sumber informasi langsung yang unik bagi peneliti, jurnalis, dan pemeriksa fakta," katanya.
Lihat Juga :
(msf)
