Ini Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Aneh Gua Setan di Perbatasan Rusia
loading...
Gua Setan di Finlandia sejak lama diyakini tempat penghubung dengan dunia lain. (Foto: Open Archeology)
A
A
A
JAKARTA - Gua Setan di Finlandia sejak lama diyakini tempat penghubung dengan dunia lain. Gua sempit yang terletak di lereng gunung sekitar 20 mil dari perbatasan Rusia ini secara historis sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berkomunikasi dengan dunia roh.
"Selama ritual di dalam gua, mereka sering berteriak, marah, melompat, menendang, dan gemetar, seolah-olah berperang atau mengintimidasi kekuatan yang tak terlihat," menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Open Archaeology dikutip dari Miami Herarld, Kamis (30/11/2023).
Bahkan hingga saat ini, gua yang diyakini dihuni makhluk gaib ini masih dikunjungi oleh para spiritualis yang melakukan ritual dan sesi pukulan drum di dalam terowongan yang berliku.
Daya tarik gua ini bagi praktisi keagamaan akhirnya membangkitkan minat peneliti dari dua universitas di Finlandia, yang bertujuan untuk mengungkap mitos yang beredar. Pada tahun 2019 dan 2020, para peneliti memasang alat perekam audio di dalam gua yang memiliki lebar beberapa kaki dan meliuk-liuk sejauh 110 kaki ke dalam gunung.
Mereka kemudian melepas balon di berbagai titik di koridor yang berlapis batu untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang akustik. Rekaman ledakan balon, serta tepukan tangan dan suara, kemudian diteliti, mengungkap fenomena resonansi yang langka dan khas.
Fenomena unik ini ternyata disebabkan oleh suara yang terjadi antara dinding-dinding datar dan sejajar, menciptakan nada yang dipancarkan pada frekuensi tertentu yang terdengar dalam udara selama sekitar satu detik.
"Fenomena ini umum dalam struktur buatan manusia seperti ruangan kecil, tetapi jarang ditemukan di alam, di mana permukaan halus dan sejajar dianggap tidak normal," kata para peneliti dari University of Eastern Finland.
Efek penguatan suara ini, meskipun halus, mungkin telah memengaruhi pengalaman spiritual yang dilaporkan di gua setan. "Di mana seorang peneliti akustik mendengar sebagai resonansi, orang-orang dari masa lalu mungkin merasakan kehadiran roh, dan seorang praktisi shamanik mungkin merasakan kehadiran energi yang luar biasa," kata para peneliti.
Studi ini menunjukkan bagaimana keyakinan keagamaan dapat memengaruhi persepsi sensorik, menghasilkan pengalaman yang berbeda dan penjelasan yang berbeda.
"Selama ritual di dalam gua, mereka sering berteriak, marah, melompat, menendang, dan gemetar, seolah-olah berperang atau mengintimidasi kekuatan yang tak terlihat," menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Open Archaeology dikutip dari Miami Herarld, Kamis (30/11/2023).
Bahkan hingga saat ini, gua yang diyakini dihuni makhluk gaib ini masih dikunjungi oleh para spiritualis yang melakukan ritual dan sesi pukulan drum di dalam terowongan yang berliku.
Daya tarik gua ini bagi praktisi keagamaan akhirnya membangkitkan minat peneliti dari dua universitas di Finlandia, yang bertujuan untuk mengungkap mitos yang beredar. Pada tahun 2019 dan 2020, para peneliti memasang alat perekam audio di dalam gua yang memiliki lebar beberapa kaki dan meliuk-liuk sejauh 110 kaki ke dalam gunung.
Mereka kemudian melepas balon di berbagai titik di koridor yang berlapis batu untuk mendapatkan pandangan yang komprehensif tentang akustik. Rekaman ledakan balon, serta tepukan tangan dan suara, kemudian diteliti, mengungkap fenomena resonansi yang langka dan khas.
Fenomena unik ini ternyata disebabkan oleh suara yang terjadi antara dinding-dinding datar dan sejajar, menciptakan nada yang dipancarkan pada frekuensi tertentu yang terdengar dalam udara selama sekitar satu detik.
"Fenomena ini umum dalam struktur buatan manusia seperti ruangan kecil, tetapi jarang ditemukan di alam, di mana permukaan halus dan sejajar dianggap tidak normal," kata para peneliti dari University of Eastern Finland.
Efek penguatan suara ini, meskipun halus, mungkin telah memengaruhi pengalaman spiritual yang dilaporkan di gua setan. "Di mana seorang peneliti akustik mendengar sebagai resonansi, orang-orang dari masa lalu mungkin merasakan kehadiran roh, dan seorang praktisi shamanik mungkin merasakan kehadiran energi yang luar biasa," kata para peneliti.
Studi ini menunjukkan bagaimana keyakinan keagamaan dapat memengaruhi persepsi sensorik, menghasilkan pengalaman yang berbeda dan penjelasan yang berbeda.
(msf)
Lihat Juga :
