Kantor Berlomba-lomba Dongkrak Perangkat Jaringan Internet di Era New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) atau setelahnya yang dikenal sabagai masa New Normal membuat kebutuhan internet di perkantoran semakin penting. Sebab manajamen harus melayani para karyawan yang sebagian bekerja di kantor dan sebagian lagi di rumah. (Baca juga: Update Corona: Positif 118.753 Orang, 75.645 Sembuh dan 5.521 Meninggal )
Hal ini membutuhkan pemilihan device jaringan internet terbaik sesuai kebutuhan. Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi, perusahaan menyusun protokol baru yang harus dijalankan. Di antaranya tempat kerja yang aman dan sehat dengan memerhatikan higienitas dan sanitasi lingkungan.
Tak hanya itu, perusahaan juga mengatur siapa karyawan yang diprioritaskan bekerja di kantor dan siapa melanjutkan Work from Home (WFH), mengembangkan infrastruktur pendukung, komunikasi yang lancar dan aman, serta dorongan memacu produktivitas tapi tetap aman. Semua aktivitas ini, bertujuan membangun interaksi aman yang harus dilakukan secara online mulai dari absensi, pengecekan karyawan, virtual meeting, komunikasi dan lainnya, yang artinya membutuhkan internet tangguh.
Karena itu, tidak aneh jika perusahaan yang sudah membuka aktivitas kantornya untuk meng-upgrade perangkat jaringan internet yang dimiliki agar bisa mendukung semua aktivitas dalam sebuah tatanan baru. Jika tidak, bisnis akan terkendala dan sulit mengejar ketertinggalan selama 4 bulan masa PSBB.
“Begitu mau masuk kantor, hal pertama yang dipikirkan adalah bagaimana membuat internet kantor berjalan dengan maksimal. Banyak yang meminta upgrade device jaringan dan yang paling banyak disukai adalah perangkat perangkat dari kategori Small Medium Business (SMB)," ungkap Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia di Jakarta.
Produk SMB ini hadir karena perangkat router biasa tidak dapat menunjang kebutuhan internet di lingkungan yang lebih kompleks, seperti gedung perkantoran. Lingkungan seperti ini membutuhkan manajemen perangkat jaringan yang lebih advance.
"Dan yang lagi popular dicari saat ini adalah access point. Soalnya perusahaan harus melayani karyawan di kantor dan di rumah sekaligus serta pemanfaatan untuk kebutuhan internet yang makin besar terkait pemasaran," papar Yoshia.
Berbeda dengan router konvensional, sambung dia, access point adalah perangkat jaringan yang bertindak sebagai portal bagi perangkat untuk terhubung ke jaringan area lokal. Juga digunakan untuk memperluas jaringan nirkabel dan meningkatkan jumlah klien yang dapat terhubung.
"Access point keluaran TP-Link Indonesia yang sedang laris di pasaran saat ini adalah EAP225. Sedangkan untuk pelengkapnya yang paling dicari adalah Power over Ethernet (PoE) Switch, yakni teknologi untuk mengirimkan daya listrik, bersama dengan data, ke perangkat jarak jauh melalui kabel twisted-pair standar dalam jaringan Ethernet," tandasnya.
Dia menjelaskan, EAP225 adalah access point dual-band bergerak di frekuensi 2.4GHz dan 5GHz dengan total kecepatan nirkabel hingga 1350Mbps. Unit-unit EAP225 yang dipasang di ruang dan koridor kantor menjamin signal nirkabel yang kuat dan memungkinkan karyawan di kantor menikmati jaringan WiFi superlancar.
"Dipersenjatai teknologi 802,11ac Wave 2 dan teknologi MU-MIMO (Multiple User-Multiple Input Multiple Output), dapat bertukar data dengan banyak klien pada saat yang sama dan memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung tanpa perlambatan ke jaringan," papar Yoshia.
EAP225 juga mendukung 802.3af PoE dan Passive PoE power supply, di mana sumber dayanya langsung didapatkan melalui kabel ethernet-nya. Cukup koneksikan kabel Ethernet yang ada dan Anda siap menggunakannya.
"Pengguna tidak perlu memasang kabel listrik tambahan di gedung. Instalasi pun mudah, EAP225 ditempatkan di dinding dengan braket yang tersedia satu paket dengan EAP225," ucapnya.
Tak hanya itu, sebagai pelengkap tersedia Omada Controller yang memudahkan manajemen dari unit-unit EAP225 (ataupun jenis EAP lainnya). Terdapat dua jenis Omada Controller, yaitu Omada Software Controller dan Omada Hardware Controller.
Hal ini membutuhkan pemilihan device jaringan internet terbaik sesuai kebutuhan. Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi, perusahaan menyusun protokol baru yang harus dijalankan. Di antaranya tempat kerja yang aman dan sehat dengan memerhatikan higienitas dan sanitasi lingkungan.
Tak hanya itu, perusahaan juga mengatur siapa karyawan yang diprioritaskan bekerja di kantor dan siapa melanjutkan Work from Home (WFH), mengembangkan infrastruktur pendukung, komunikasi yang lancar dan aman, serta dorongan memacu produktivitas tapi tetap aman. Semua aktivitas ini, bertujuan membangun interaksi aman yang harus dilakukan secara online mulai dari absensi, pengecekan karyawan, virtual meeting, komunikasi dan lainnya, yang artinya membutuhkan internet tangguh.
Karena itu, tidak aneh jika perusahaan yang sudah membuka aktivitas kantornya untuk meng-upgrade perangkat jaringan internet yang dimiliki agar bisa mendukung semua aktivitas dalam sebuah tatanan baru. Jika tidak, bisnis akan terkendala dan sulit mengejar ketertinggalan selama 4 bulan masa PSBB.
“Begitu mau masuk kantor, hal pertama yang dipikirkan adalah bagaimana membuat internet kantor berjalan dengan maksimal. Banyak yang meminta upgrade device jaringan dan yang paling banyak disukai adalah perangkat perangkat dari kategori Small Medium Business (SMB)," ungkap Yoshia, Marketing Manager TP-Link Indonesia di Jakarta.
Produk SMB ini hadir karena perangkat router biasa tidak dapat menunjang kebutuhan internet di lingkungan yang lebih kompleks, seperti gedung perkantoran. Lingkungan seperti ini membutuhkan manajemen perangkat jaringan yang lebih advance.
"Dan yang lagi popular dicari saat ini adalah access point. Soalnya perusahaan harus melayani karyawan di kantor dan di rumah sekaligus serta pemanfaatan untuk kebutuhan internet yang makin besar terkait pemasaran," papar Yoshia.
Berbeda dengan router konvensional, sambung dia, access point adalah perangkat jaringan yang bertindak sebagai portal bagi perangkat untuk terhubung ke jaringan area lokal. Juga digunakan untuk memperluas jaringan nirkabel dan meningkatkan jumlah klien yang dapat terhubung.
"Access point keluaran TP-Link Indonesia yang sedang laris di pasaran saat ini adalah EAP225. Sedangkan untuk pelengkapnya yang paling dicari adalah Power over Ethernet (PoE) Switch, yakni teknologi untuk mengirimkan daya listrik, bersama dengan data, ke perangkat jarak jauh melalui kabel twisted-pair standar dalam jaringan Ethernet," tandasnya.
Dia menjelaskan, EAP225 adalah access point dual-band bergerak di frekuensi 2.4GHz dan 5GHz dengan total kecepatan nirkabel hingga 1350Mbps. Unit-unit EAP225 yang dipasang di ruang dan koridor kantor menjamin signal nirkabel yang kuat dan memungkinkan karyawan di kantor menikmati jaringan WiFi superlancar.
"Dipersenjatai teknologi 802,11ac Wave 2 dan teknologi MU-MIMO (Multiple User-Multiple Input Multiple Output), dapat bertukar data dengan banyak klien pada saat yang sama dan memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung tanpa perlambatan ke jaringan," papar Yoshia.
EAP225 juga mendukung 802.3af PoE dan Passive PoE power supply, di mana sumber dayanya langsung didapatkan melalui kabel ethernet-nya. Cukup koneksikan kabel Ethernet yang ada dan Anda siap menggunakannya.
"Pengguna tidak perlu memasang kabel listrik tambahan di gedung. Instalasi pun mudah, EAP225 ditempatkan di dinding dengan braket yang tersedia satu paket dengan EAP225," ucapnya.
Tak hanya itu, sebagai pelengkap tersedia Omada Controller yang memudahkan manajemen dari unit-unit EAP225 (ataupun jenis EAP lainnya). Terdapat dua jenis Omada Controller, yaitu Omada Software Controller dan Omada Hardware Controller.