Sensor Hujan Karya Siswa Bandung Semarakkan Ajang GALAKSI
loading...
A
A
A
BANDUNG - Musim hujan mulai tiba. Jika ragu melanda, ada sebuah karya berupa sensor hujan yang bisa menjadi indikator. Karya berbasis teknologi terapan tersebut diusung oleh perwakilan SMK Negeri 4 Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mengusung karya prototipe sensor hujan yang bisa dipasang di rumah atau bangunan lainnya.
Alat ini akan menghasilkan suara atau alarm apabila bagian atap tersentuh jatuhan air hujan, sehingga jadi pengingat bagi siapa saja yang ada di dalam bangunan.
"Selama ini, ibu-ibu rumah tangga sering ragu apakah yang terjadi hujan atau suara hembusan angin. Dengan sensor hujan ini bisa semakin dipastikan, karena suara hanya akan menyala apabila atap terkena jatuhan air," kata Kania, ketua kelompok saat ditemui di event Gelar Aksi Karakter Siswa Indonesia (GALAKSI) di kampus STMIK AMIKBandung, Kamis (16/11/2023).
Inspirasi pembuatan sensor hujan ini karena Kania bersama dua rekannya, Nabil dan Rafi menyukai teknologi terapan, setelah di sekolahnya ada mata pelajaran kelistrikan.
Ketua Panitia Pelaksana GALAKSI yang sekaligus Manajer Pemasaran STMIK AMIKBandung, M. Ammaru Dzafa mengapresiasi para siswa peserta event. Lantaran tujuannya mendukung pengenalan teknologi terapan sejak dini ke anak-anak usia SMA dan sederajat.
"Dengan mengenal bagaimana teknologi diaplikasikan, diharapkan mereka akan lebih tertarik mempelajari teknologi lebih jauh lagi," ujar Dzafa.
Kegiatan GALAKSI ini merupakan ajang perlombaan, salah satunya kewirausahaan, yang mencoba mengenalkan sentuhan teknologi terhadap embrio bisnis yang diusulkan. Setiap peserta mengajukan karya dalam bentuk proposal bisnis atau desain yang akan dinilai berdasarkan kreativitas ide, strategi pemasaran, hingga sentuhan teknologi yang digunakan. Kategori ini secara khusus juga bertujuan melatih kemampuan peserta dalam membangun bisnis dengan pendekatan teknologi sesuai dengan era kekinian.
Alat ini akan menghasilkan suara atau alarm apabila bagian atap tersentuh jatuhan air hujan, sehingga jadi pengingat bagi siapa saja yang ada di dalam bangunan.
"Selama ini, ibu-ibu rumah tangga sering ragu apakah yang terjadi hujan atau suara hembusan angin. Dengan sensor hujan ini bisa semakin dipastikan, karena suara hanya akan menyala apabila atap terkena jatuhan air," kata Kania, ketua kelompok saat ditemui di event Gelar Aksi Karakter Siswa Indonesia (GALAKSI) di kampus STMIK AMIKBandung, Kamis (16/11/2023).
Inspirasi pembuatan sensor hujan ini karena Kania bersama dua rekannya, Nabil dan Rafi menyukai teknologi terapan, setelah di sekolahnya ada mata pelajaran kelistrikan.
Ketua Panitia Pelaksana GALAKSI yang sekaligus Manajer Pemasaran STMIK AMIKBandung, M. Ammaru Dzafa mengapresiasi para siswa peserta event. Lantaran tujuannya mendukung pengenalan teknologi terapan sejak dini ke anak-anak usia SMA dan sederajat.
"Dengan mengenal bagaimana teknologi diaplikasikan, diharapkan mereka akan lebih tertarik mempelajari teknologi lebih jauh lagi," ujar Dzafa.
Baca Juga
Kegiatan GALAKSI ini merupakan ajang perlombaan, salah satunya kewirausahaan, yang mencoba mengenalkan sentuhan teknologi terhadap embrio bisnis yang diusulkan. Setiap peserta mengajukan karya dalam bentuk proposal bisnis atau desain yang akan dinilai berdasarkan kreativitas ide, strategi pemasaran, hingga sentuhan teknologi yang digunakan. Kategori ini secara khusus juga bertujuan melatih kemampuan peserta dalam membangun bisnis dengan pendekatan teknologi sesuai dengan era kekinian.
(msf)